Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 22 - Kecewa yang tumpah TL

Chapter 22 - Kecewa yang tumpah TL

POV BEY

Setting : Bey menatap bayangan diri di cermin sekali lagi, dia bersiap menanti Ailee yang akan menjemputnya, mereka akan menikmati sebuah pesta super mewah yang membuat Bey tak percaya diri malam ini

-

-

-

Pada akhirnya aku menyerah dengan permintaan Ailee, aku akan datang ke pesta perpisahan. Dia selalu merengek sampai aku menjawab iya dan memenuhi semua permintaan nyeleneh itu

Geng sosialita kampus akan mengadakan pesta di rumah salah seorang yang sangat terkenal, terkenal akan ke angkuhannya ( baca : bukan salah jodoh ) bahkan anak kampus menyebut nya raja. Hah !! bahkan Aku tidak pernah mengenalnya

Tapi Ailee meyakinkan ku untuk datang, kami akan datang bersama bahkan Ailee membelikan gaun istimewa spesial untukku, melakukan threatment di salon bersama untuk tampil totalitas di pesta itu, entah apa yang Ailee inginkan aku hanya mengikutinya saja

pukul 10 malam

Aku berpamitan, mama dan papa tak berhenti menatap ku

" gadis kita seperti peri " puji papa berlebihan

" Dia cocok jadi malaikat " sahut Mama tak kalah ingin menggoda ku. Aku meninggalkan kecupan kecil di pipi mereka, saat itu Ailee sudah menunggu di gerbang rumah. Aku memasuki mobil mini Ailee. Kami pamit untuk pergi menikmati pesta, yaa ini pertama kalinya untuk ku menghadiri pesta

" WOOOOOO !!! lihatkan, kamu cantik banget !! "

Aku menepiskan tangan menyanggah kalimat Ailee. Tentu saja Ailee lah yang cantik, lihat saja gaunnya, garis leher rendah dengan dada yang mulus dan berkilau. Tarikan panjang belahan samping di roknya. Dia sangat elegan, kaki jenjang yang tanpa celah jelas mengintip di sana. Dan apa itu yang berkilau di leher nya, itu diamond ! Saking takjub nya mulut ku menganga. Waah, keluarganya pasti sangat kaya

" Kenapa ? " tanya Ailee merespon ekspresi wajah ku. Aku tertangkap basah menatap lehernya. Aku menggeleng cepat tingkah konyol ku itu membuat aku kian gugup dan menjadi khawatir dengan orang orang seperti apa di pesta itu, hatiku bertanya tanya. Aku memang tak ingin ke pesta tapi Ailee lah yang terus memohon

Coba lihat diri ku. Aku menatap diri di kaca mobil. Selain gaun mahal pemberian Ailee, aku sangat biasa saja. Rasanya aku tidak pantas berada di sana, aku jadi ragu. Ailee mengambil jalan memutar memarkir mobil mini cooper nya

Dada ku seperti mengerti akan diri ku saat melihat banyak mobil mewah yang terparkir di sana, aku semakin gugup dan takut. Apa pulang saja ya ? batinku jadi ragu

" yuk kita cus ! " Ailee membuka kaca mobil, memasang heel nya dan menunggu aku yang masih terlihat ragu meninggalkan mobil miliknya.

triiiing ...

Ailee mengangkat ponsel nya cepat

" Hallo kak " sahutnya di panggilan telepon

Aku bisa menebak siapa orang di seberang sana, pasti Reo. Mereka terus mengobrol di ponsel. Aku mendengar suara riang Reo di seberang sana. Aku terus mengikuti langkah Ailee dengan gugup. Aku bahkan tidak terbiasa dengan stiletto ujungnya sangat runcing rasanya membuat kaki ky berjalan di atas duri, sangat melelahkan jika harus berjalan cepat dengan benda cantik tapi menyakitkan ini

Kami memasuki sebuah ruangan gelap dengan lampu berkedip - kedip warna - warni. Suara musik terdengar jelas dengan menghentak - hentak rasanya sampai ke jantung ku. Aku memegang dada ku meyakinkan diri jika semua akan baik baik saja di sini, lantai nya seperti bergetar karena hentakan musik. Ailee melihat sekitar, matanya menangkap ruang atas dengan dinding kaca seperti kapsul

" itu meja kita, yuuk ! " Ailee menggapai tangan ku, menuntun menuju meja di dalam ruang kaca yang terlihat masih kosong, hanya ada beberapa minuman tertata rapi disana. Ailee mempersilahkan ku duduk. Aku duduk dengan cangguh dan ragu sambil menatap sekeliling dari balik ruang kaca, pesta ini sungguh ramai dengan aura anak muda yang bahagia

" tunggu sebentar, aku akan mengenalkan mu dengan tuan rumah " ujar Ailee sembari matanya menyapu sekeliling, gadis itu mencari seseorang mungki. Aku mengangguk saja, Ailee meninggalkan ku sendirian. Aku bahkan tidak sempat menatap punggungnya yang menyatu bersama riuh di luar sana. Aku melihat sekitar sekali lagi, mana teman kelas ku ? aku tidak melihat mereka. Apa ini acara kampus ? tapi tidak ada yang aku kenal disini, wajah mereka sangat asing, dan gaya nya pun sungguh jelas high class aku semakin minder

Semuanya terasa asing disini. Aku sangat tidak nyaman. Beberapa orang mendorong pintu kaca wajah mereka heran jelas terlihat heran mendapati ku di sini

" Hei, siapa ini ! " tiga pria itu mendekat menghampiri ku. Aku tidak mengenal nya tapi aku tahu mereka pernah sekampus dengan ku. Aku berdiri gugup, mereka ini sepertinya senior yang pernah menguasai kampu, begitulah menurut cerita yang pernah ku dengar

" siapa ! " suaranya jelas menghardik. Aku tertegun mendengar nada suara yang menghentak di hadapan ku

" Siapa sih ! " Lidah ku keluh mendengar suaranya yang menimpali, mereka menaikan nada saling melempar wajah heran. Dia sedikit berteriak kini padahal ruangan ini cukup kecil, dia tak perlu membentak agar aku mendengarkannya

" HEH !! .... " suaranya seperti menggema di telinga ku, nada sinisnya tak membuat telingaku mampu mendengar kalimat ejekan selanjutnya

" berani banget duduk di kursi gue ! " salah satu mendorong bahu ku, telapak tangan dengan sikap yang kasar itu

" Sial ! tisuuu tisu ! " tangannya terangkat jijik. Aku menahan airmata yang menghangat di mata ku, jelas sekali ku tangkap wajah mereka yang sinis dan memandang rendah padaku, melihat dia meminta tissu dan mengelap kursi yang tadi ku duduki membuat perasaanku hancur

Orang di kampus memanggilnya pangeran kampus, namanya Hazel semua orang mengenal keangkuhannya dan hari ini aku tau betapa buruk sikap nya. Aku masih berdiri mematung. Sikap mereka sungguh keterlaluan, tidak salah rumor yang beredar di kampus. Aku tak tau harus bagaimana, Ailee masih belum kembali

Pria itu melihat ke arah ku, wajahnya menegang, amarahnya semakin tinggi, dia siap menghardik melihat aku yang masih berdiri disini

" ngapain lu ! sono pe..... "

" BEEEYY !! " Reo berlari ke arah ku, tiga pria itu terkejut melihat Reo yang mendekati ku dengan senyum nya. wajah mereka mendatar dalam sekejap, Reo menatap bingung wajah aneh ketiga sahabatnya, dia menautkan alis dan menoleh ke wajah terluka ku

" Kenapa ? " tanya Reo jelas heran

" Dia pacar mu ? " sesorang bertanya pelan, seperti berbisik di telinga Reo. dan pria yang baru bergabung itu membalas bisikan temannya sambil tersenyum. Pria itu berbisik lagi hingga raut wajah cerah Reo berubah gelap seketika

Aku tidak peduli lagi dengan mereka, saat ini aku tidak bisa menahan air mata lagi. Aku berlari keluar dari ruangan itu fengan segera, nafas ku seperti tertahan dengan dada ku yang sesak, rasanya sakit sekali

aku hina sekali dimata mereka !

Aku paham siapa mereka dan aku tau dimana posisi ku tapi perlakuan mereka sangat menyakiti harga diriku. Aku menyesal berada di sini malam ini. Aku terus menangis sambil berlari entah ke mana arah nya. Reo bingung dengan apa yang terjadi, Ailee datang dengan potongan kue di tangan

" Loh, Bey mana ? " tanya nya heran, dia mencari sosok Bey. Wajah Reo menegang jelas kesal dan marah

" SIALAN LO SEMUA !! " Reo berlari dengan hentakan kesal, tangannya mengepal dengan sesuatu dalam genggamanya. Dia menerobos kerumunan pesta, wajahnya panik dan penuh amarah, langkah kakinya semakin cepat mengejar Bey

Ailee menatap bingung, ditatap nya wajah Hazel, Azka dan Nico satu per satu. Wajah yang tak mengerti dengan kesalahan mereka, mereka hanya bertukar pandang dan mengangkat bahu (baca : bukan salah jodoh)

" sorry Ailee, gue kira dia siapa " jelas Azka dengan wajah sedikit menyesal

Hazel merebahkan badan di kursi, bahunya terangkat santai, wajahnya membuat ekspresi tak peduli. Bukan salah gue ! jelas di usir karena memang tidak kenal, batin Hazel membela diri ( baca : Rahasia diantara Kita (hiatus)

" gue juga minta maaf Ailee, sorry kita ga tau "

Ailee mengangkat tangan, malas mendengar alasan ketiga teman kakaknya itu. Dengan susah payah dia membujuk Bey supaya bisa berdansa dengan Reo di pesta malam ini dan hancur seketika karena keangkuhan tiga orang ini. Angkuh mereka benar - benar mendarah daging

" gue kecewa ! " Ailee merengus kesal dan meneguk minumannya. Azka mencoba membujuk Ailee tapi dia semakin marah

*** ****

POV BEY

Setting : di sebuah bangku taman yang gelap, hanya ada temaram lampu taman yang satu satunya hidup, Bey sudah cukup jauh meninggalkan lokasi pesta

Aku melihat kursi taman mencoba menenangkan diri di atasnya. Entah dimana aku saat ini. Aku hanya ingin duduk dan menyelesaikan isakkan tangis ku

Dada ku sakit sekali seperti ini rasanya di rendah kan. Rasanya sangat perih, rasa sakit yang berbeda saat tangan kita luka.Mungkin ink yang dinamakan sakit tapi tak berdarah. Sakit seperti saat pacar mu pergi tanpa kejelasan, sakit saat menanti tanpa pasti dan sakit saat harga diri mu terinjak semua nya sangat tak bisa di bayang kan, rasa sakit yang tak tertahankan

Aku terus menangis

Bahkan gelap malam ini juga menyakitkan rasa dinging angin yang menerpa kulit terbuka ku juga menyakitkan ! kenapa semua kompak menyakiti hati ku

Mengapa tak cukup kau saja yang menaruh rasa perih akan cinta yang tanpa ujung penantian ! mengapa tak cukup dengan meninggalkan kenangan indah dan kenyataan yang pahit ! mengapa aku harus ke pesta tanpa pacar ku ! kau kan terkenal, kau bisa menggandeng ku, kau bisa mengenalkan ku dengan mereka yang menginjak harga diri ku ! aku bolehkan sedikit membanggakan akan kekasihku ? Tapi kau kemana ! bahkan dalam mimpi pun tak ada

Tangis ku semakin menjadi .

" Mariiiooo !!!! " aku berteriak seperti orang bodoh. Kemana kau Mario ku. Kau tidak ada di sini, saat aku menangis, saat aku butuh pelukan mu, butuh senyum mu, saat hari kelulusan ku bahkan di pesta kampus ku. Semua pergi dengan pacarnya sepertinya hanya aku yang datang untuk di hina !

Aku pasrah

terima kasih sudah membaca sampai disini..

terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..

Komentar tiap tiap babnya..

Kirim power stone sebanyak2nya

beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya

ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)