Chereads / Pelopor Cinta / Chapter 3 - MEMBUAT KEPUTUSAN

Chapter 3 - MEMBUAT KEPUTUSAN

Waktu berlaku bagai air mengalir, tidak terasa 18 tahun telah berlalu setelah lahirnya kembali Riechan.

Selama waktu itu, sangat banyak peristiwa-peristiwa yang menurut Riechan sebagai orang yang telah mengalami 2 siklus kehidupan adalah normal, namun dianggap menakjubkan oleh orang lain.

Salah satu contohnya adalah, Riechan yang tidak pernah menangis semenjak ia dilahirkan kembali sampai saat ini.

Adapun masa pertumbuhan Riechan, lebih menakjubkan lagi.

Seperti : pada saat Riechan baru berumur 5 bulan, berkat kegigihannya yang melatih semua inderanya agar bisa berfungsi dengan baik, ia dapat menyamai kekuatan fisik dan tenaga dari anak normal yang berusia 3 tahun.

Pada saat usia itu pula ia sudah mulai belajar menulis dan membaca.

Riechan yang berjiwa seseorang yang berusia 20 tahunan, bukannya tidak dapat menulis dan membaca di kehidupan sebelumnya.

Hanya saja akibat pergantian zaman banyak kanji atau abjad yang telah diubah, namun bahasa yang mereka gunakan tetap sama.

Itupun, berkat iq Riechan yang berada diatas rata-rata ia mampu mempelajarinya hingga mahir dalam waktu 1 hari.

Seiring berjalannya waktu, Riechan juga mempelajari sejarah dan pengetahuan umum mulai dari pengetahuan umum tingkat SD hingga Tingkat Lanjut.

Hal itu ia lakukan dalam waktu <=3 bulan dan berhasil memahami sebagian besar dari mereka.

pada saat ia berusia 2 tahun, Riechan mulai berlatih seni belah diri.

Sebagai klan yang berdiri sejak zaman Edo, mewajibkan setiap generasi mereka untuk mempelajari seni belah diri guna untuk membelah klan dan diri mereka sendiri juga untuk menjaga budaya mereka agar tidak hilang ditelan zaman.

Riechan yang kehidupan sebelumnya mempunyai seni bela diri yang berada di tinggi, hanya perlu menyesuaikan kembali tubuhnya untuk kembali ketingkat itu.

Menambah kan pengetahuan seperti fisika dan matematika, Riechan mampu mengembangkan kemampuan seni belah dirinya ketingkat yang lebih tinggi, yang ia lakukan dalam waktu 1 tahun pelatihan.

Diera Globalisasi ini, pengetahuan dan kekuasaan adalah hal utama untuk bertahan hidup.

Sehingga mewajibkan seluruh generasinya untuk belajar.

Adapun Riechan, meskipun telah memahami sebagian besar pengetahuan dari tingkat SD hingga Tingkat Lanjut, ia tetap bersekolah agar dapat berinteraksi dengan masyarakat dan mengembangkan serta menambah pengetahuannya.

Termasuk juga untuk mempelajari cara menggunakan dan membuat teknologi modern seperti barang-barang elektronik dan mesin.

Hal itu terbukti cukup bermanfaat bagi Riechan, pada usianya yang baru 10 tahun berkat iq-nya yang menakjubkan ia dapat membantu perusahaan elektronik dan mesin milik klannya dan juga perusahaan milik klan ibunya.

Sejak saat itu ia dijuluki bukan lagi jenius langka melainkan anak ajaib dan mendapat kehormatan dan status yang tinggi baik di klan Takata maupun klan Sakai.

Diusia ini pula ia telah membuat blok di jejaring internet yang berjudul LogikaCintaku.co.id.

Dalam blok itu ia mengunggah logika-logika cinta yang ia temukan dari pengalaman mengamati serta berinteraksi dengan teman-teman dan keluarganya.

Hal ini ia lakukan untuk mewujudkan sumpahnya sebelum ia meninggal di kehidupannya yang sebelumnya.

Namun semakin banyak ia mempelajari tentang cinta semakin banyak pula jenis cinta yang ia temui.

Sehingga ia membutuhkan pengalaman dan pengembangan hubungan dengan orang-orang disekitarnya.

Namun karena status dan kecerdasannya yang tinggi, ia selalu dipandang hormat dan kagum oleh orang-orang disekitarnya termasuk anggota klannya maupun klan ibunya dan juga termasuk teman-temannya sendiri.

Hal itu membuat ia mengalami kesulitan untuk mengembangkan hubungan dengan mereka kecuali keluarga dekatnya seperti ayah, ibu, kakek, nenek dan kakaknya yang memperlakukan nya dengan setara atau bisa disebut sebagai kasih sayang sesama keluarga.

Sehingga dalam 2 tahun terakhir ini ia tidak membuat perkembangan baik dalam hubungannya dengan teman-teman dan orang-orang disekitarnya maupun dalam bloknya.

Karena itu ia memutuskan, pada usianya yang 18 tahun ini yang baru saja lulus dari bangku SMA, ia akan merantau ketempat dimana tidak ada yang mengetahui identitasnya dan tujuan yang ia pilih adalah di ibukota prefektur Tokyo atau kota Shinjuku.

Setelah memikirkannya dengan matang, Riechan segera mengumpulkan orang-orang terdekatnya seperti ayah, ibu, kakak, kakeknya dari ayahnya, kakeknya dari ibunya, dan neneknya dari ibunya untuk memberitahukan mereka mengenai keputusannya itu.

Adapun neneknya dari ayahnya telah lama meninggal sebelum Riechan lahir.

Nama kakeknya dari ibunya adalah Niiojiisan Sakai dan neneknya dari ibunya adalah Niobaasan Sakai.

Mereka juga telah hidup dari zaman Edo seperti Ojiisan Takata yang adalah kakeknya dari ayahnya.

Pada saat ini mereka kebetulan berada di kediaman klan Takata untuk merayakan kelulusan Riechan dari bangku SMA.

Setelah mereka semua berkumpul mereka mulai berbincang-bincang dengan santai diantara mereka layaknya keluarga pada umumnya.

Melihat hal itu Riechan tidak terlalu menghiraukannya, dangdut mulai berbicara "egh-egh,,, pertama-tama aku minta maaf karena telah menyita waktu kalian.

Alasan aku mengumpulkan kalian disini adalah aku ingin menumumkan serta meminta izin dari kalian mengenai apa yang akan aku lakukan setelah lulus ini" katanya dengan nada serius untuk membuat mereka memperhatikan dan mendengarkannya.

Mendengar nada serius dan kata-kata formal dari Riechan mereka semua terkejut sekaligus bingung dengan tingkahnya itu dan mengalihkan perhatian mereka kepadanya dan berhenti saling berbincang-bincang diantara mereka sendiri dan membuat ruang pertemuan menjadi hening selama beberapa saat.

Setelah sadar dari kejutan yang sesast itu, Ojiisan yang tersadar lebih dulu akhirnya berbicara memecah keheningan "hehe,, nak katakanlah apa yang ingin kau bicarakan ! tidak perlu menggunakan kata-kata formal seperti itu"katanya sambil tersenyum santai bercampur sedikit keraguan.

Setelah mendapat izin dari Ojiisan untuk berbicara, Riechan berkata "baik kek, oke, sebenarnya hal yang ingin aku katakan pada kalian adalah bahwa aku akan melanjutkan studiku,,,, di Tokyo,,,, di kota Shinjuku." katanya perlahan dengan santai sambil tersenyum.

Mendengarkan nada bicara Riechan yang sudah tidak formal lagi, kejutan dan kebingungan mereka yang sebelumnya akhirnya hilang sepenuhnya.

Namun setelah mendengar Riechan yang perlahan mengucapkan kata "Tokyo" dan "Shinjuku", mereka semua terkejut lagi dan bahkan melebihi yang tadi, sehingga menciptakan keheningan yang sedikit lebih lama dari sebelumnya karena mencoba mencerna perkataan Riechan yang mereka pikir mereka salah dengar.

Setelah mencerna perkataan Riechan dengan baik, mereka saling bertukar pandang di antara mereka untuk memastikan mereka telah benar menyimpulkan perkataan yang baru saja diucapkan Riechan.

Setelah menyimpulkan bahwa mereka tidak salah dengar, kali ini Otoosan yang angkat bicara "hehehehe,, nak ayah tadi mendengar kamu menyebut Tokyo dan Shinjuku, ayah salah dengar kan ?" tanyanya sambil bercanda bercampur keraguan.

Melihat tingkah mereka dan pertanyaan bodoh ayahnya, Riechan hanya bisa tertawa pendek sambil berkata "hahaha,, pendengaran ayah masih bagus kok, aku memang menyebutkan itu tadi" katanya masih dengan nada santai.

Setelah mendengar hal yang mereka takutkan benar diklarifikasi lagi oleh Riechan, mereka akhirnya tidak bisa tenang lagi.

Mereka saling memandang diantara mereka lagi dan mulai berdiskusi diantara mereka mengenai Riechan yang ingin merantau Tokyo.

Setelah berdiskusi selama <=10 menit akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba membujuk Riechan untuk membatalkan niatnya.

Sehingga Ojiisan yang tertua di antara mereka angkat bicara "hehehehe,, nak bukannya kami tidak ingin menghargai keputusanmu, tapi kami tidak dapat hidup jauh dan jarang bertemu denganmu karena kami sangat menyayangimu.

Apakah kau tega membiarkan kami merindukanmu setengah mati ?

Dan bila kau mendapat masalah di sana siapa yang akan membantumu jika itu mendesak ?

kami tau kau mampu melindungi dirimu sendiri tapi bagaimana jika itu diluar kemampuanmu ?

dan jika kau ingin belajar di Universitas yang berkualitas tinggi, di Hokkaido sangat banyak Universitas seperti itu dan juga tidak kalah baiknya dengan Universitas di Tokyo.

Mohon pikirkan baik-baik nak ini demi kebaikanmu juga" katanya serius bercampur sedih.

Mendengarkan nasihat dari kakeknya, Riechan yang telah mengantisipasi hal itu tetap saja terbawa suasana dan merasa sedih.

Namun karena tekadnya sudah bulat ia menjawab "Maaf semuanya, sebenarnya aku juga tidak ingin berpisah dengan kalian tapi ada sesuatu yang ingin aku capai di sana yang tidak dapat aku capai disini sekeras apapun aku mencobanya disini.

Hal itu bukan tentang tempat melanjutkan belajarku, tapi sesuatu yang lain yang aku tidak sanggup dan juga malu untuk katakan kepada kalian.

Adapun untuk keamananku aku akan berusaha menjauhi masalah sebisa mungkin.

Dan juga agar kalian tidak selalu memikirkan dan menghawatirkan ku di sana, aku aku akan selalu mengabari kalian melalui pesan elektronik atau sosial media dan juga sekarangkan kita bisa menggunakan video call sehingga kalian tidak perlu khawatir jika kalian merindukanku." Jelasnya dengan nada lemah namun penuh tekad.

Mendengar penjelasan panjang dan masuk akal dari Riechan, akhirnya kekhwatiran mereka sedikit mereda dan mulai menyetujui keputusannya, tapi mereka juga penasaran sekaligus khawatir mengenai alasan Riechan ke Tokyo yang ia malu untuk mengatakannya kepada mereka.

Sehingga Ojiisan berkata lagi "hhuuff,, sepertinya apapun yang kami katakan tidak akan merubah keputusanmu.

Baiklah tapi setidaknya katakan alasanmu yang sebenarnya agar tidak ada lagi yang membuat kami ragu.

Tidak perlu malu mengatakan sesuatu yang untuk kebaikanmu di depan keluargamu.

apapun itu kami menertawakan mu" katanya serius sambil menghela nafas.

Diminta untuk mengatakan alasannya, Riechan merasa ingin menangis karena malu dan merasa teraniaya, tapi agar menghilangkan keraguan mereka pada keputusannya ia mau tidak mau harus memberitahukan mereka.

Namun sebelum mengatakannya, ia membuat mereka berjanji sembari berkata "Hhuuff,, baiklah, tapi kalian harus janji untuk tidak tertawa setelah mendengarkannya.

Apakah kalian bisa menjanjikan hal itu ?" katanya serius sambil menghela nafas.

Mendengar nada serius Riechan yang menyuruh mereka berjanji malah semakin membuat mereka penasaran, "apa sih yang bisa membuat anak ajaib sepertinya malu" pikir mereka.

Sehingga tanpa membuang waktu mereka segera menjawab dengan wajah poker secara serempak "IYA KAMI JANJI" kata mereka serius dan penuh keyakinan.

Melihat wajah serius mereka namun ia tidak tahu bahwa itu adalah wajah poker ia merasa agak percaya pada mereka "toh mereka juga keluarganya pasti mereka memaklumi kegundahannya", sehingga ia menjawab "sssbenarnya aku ke Tokyo karena ingin mendapatkan teman" katanya lemah setelah agak ragu sesaat.

Mendengar jawaban singkat dan sederhana dari Riechan, awalnya mereka terkejut lalu diikuti tawa mereka secara serempak

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHA"

Melihat hal itu Riechan ingin mengutuk mereka, namun ia hanya bisa melakukannya dalam hati "shit,,fuck,, aku telah dikhianati dan di tipu oleh keluargaku sendiri" dan hanya bisa menerima ditertawai oleh mereka.

5 menit kemudian melihat mereka belum juga berhenti menertawakannya, ia yang sudah tidak tahan segera menegur mereka dengan bercanda sarkatik "tertawakanlah aku sepuas kalian selagi kalian masih bisa tertawa" katanya.

Mendengar teguran sarkatik dari Riechan, mereka tahu bahwa ia hanya bercanda dan juga tahu bahwa dia agak kesal, sehingga mereka perlahan mencoba menghentikan gejolak tawa mereka.

Setelah gejolak tawa mereka agak mereda, Oneesan sang kakak yang pertama berbicara "hahahaha,, hei Rie-bro kau pasti bercanda.

Mana mungkin orang yang sepopuler dirimu bisa tidak memiliki teman" katanya sambil bercanda disertai sedikit tawa.

Mendengar pertanyaan bercanda dari kakaknya, Riechan yang kekesalannya baru mereda merasa agak kesal lagi karena setelah menertawakannya sang kakak malah bertanya sambil bercanda padanya.

Sehingga ia balas dengan canda sarkatik "Lain kali kalau orang berbicara dengar dulu sampai selesai jangan diketawain kayak tadi.

Yang aku maksud dengan teman itu adalah teman yang memperlakukanku setara dengan teman mereka yang lain.

Dan karena statusku yang dikenal luas disini, semua teman-temanku selalu memperlakukanku dengan hormat dan itu membuatku menganggap mereka sebagai pengagum bukan sebagai teman yang semestinya.

Makanya aku memilih untuk merantau ke Tokyo, karena tidak ada yang mengetahui status dan kemampuanku di sana.

Apa Onee-sis sudah puas ? " jelasnya.

Mendengar canda sarkatik dari jawaban Riechan, Oneesan tahu bahwa ia sedang kesal.

Namun karena suka mempermainkan sang adik, Oneesan menjawab dengan bercanda sarkatik juga "Hehe,, Rie-bro, kakak tadi bukannya menertawakanmu.

Yang kakak ketawain tadi adalah, karena kakak baru tahu ternyata anak ajaib bisa malu juga dan alasannya sesederhana itu.

Maafin kakak yah Rie-bro kalau tawa kakak membuatmu tersinggung" katanya.

Mendengar kakaknya yang masih saja bercanda dengannya plus menyebutnya anak ajaib, membuat Riechan semakin kesal dan malu lagi.

Namun ia tahu jika ia terus mengikuti candaan kakaknya ia hanya akan semakin malu dan kesal karena belum pernah mengalahkan kakaknya dalam hal bercanda, karena takut membuat kakaknya sakit hati jika ia kelepasan dan mengucapkan kata-kata yang kelewatan.

Sehingga ia hanya bisa mengalah dan menjawab "hhuuff,, baiklah-baiklah aku tidak marah sama kakak kok, lagi pula mana bisa aku marah sama cewek cantik seperti kakak" katanya sambil mendesah lemah disertai pujian.

Begitulah cara untuk membuat Oneesan bercanda, ia akan berhenti jika sudah mendapat pujian dari lawan bercandanya.

Seperti yang diharapkan setelah mendengar pujian dari Riechan, sang kakak tidak lagi bercanda dengannya dan menjawab "hehehehe,, Rie-bro memang yang terbaik selalu tahu tentang kecantikan kakaknya.

Tapi tenang saja Rie-bro juga ganteng kok" balasnya juga disertai pujian sebagai tanda minta maaf.

Menyaksikan kerukunan dari kakak beradik yang saling bercanda tersebut, Ojiisan, Niiojiisan, Niiobaasan, Otoosan, dan Okasan merasa terhibur dan juga senang akan hal itu.

Setelah mnyaksikan usainya aksi balas bercanda tersebut, mereka kembali tersadar sedang membahas alasan Riechan yang ingin merantau ke Tokyo.

Sehingga Ojiisan angkat bicara lagi "ehem-ehem,, bagus sekali nak kamu bisa menilai orang-orang berdasarkan sikap mereka.

Kakek sangat bangga padamu dan juga meyakinkan kakek mengenai kemampuanmu untuk melindungi diri.

Tapi jangan sampai lupa nak, terkadang kewaspadaan dapat membawamu dalam kemalangan.

Kakek hanya ingin mengingatkan padamu untuk selalu menerima tindakan baik dari orang-orang seperti itu, karena kakek yakin tidak selamanya tindakan baik mereka untuk mendapatkan hal yang baik juga darimu, jangan sampai kau menolak kebaikan seseorang yang benar-benar tulus padamu.

Dan kelihatannya tidak ada lagi di antara kami yang ingin menentang keputusanmu.

Maka dengan ini kakek memberikanmu persetujuan untuk merantau" katanya smabil menambahkan beberapa nasihat.

Setelah mendapat persetujuan dari keluarganya, Riechan sangat senang dan segera berkata sebelum ada yang merubah keputusan diantara mereka "baik kek aku akan selalu mengingat nasihat kakek, dan juga terima kasih semua karena telah memberikan persetujuan pada keputusan pribadi Riechan" katanya tulus dan bersemangat.

Mendengar ketulusan dan semangat Riechan yang telah mendapat persetujuan mereka, mereka merasa agak bersalah karena sempat menentang keputusannya sebelumnya.

Sehingga untuk menebus kesalahannya Ojiisan bertanya dengan senyum misterius "anak baik.

Btw kapan kau akan berangkat ke Tokyo ?" tanyanya.

Riechan yang memperhatikan senyum misterius kakeknya merasa ada aneh dengan kakeknya namun ia segera menjawab karena takut keanehan tersebut baersangkutan dengan pembatalan persetujuannya "dalam 3 hari kedepan" katanya tanpa mempertanyakan tujuan pertanyaan kakeknya.

Mendengar jawaban singkat Riechan, Ojiisan tahu apa yang ia pikirkan tapi tidak mempermasalahkannya dan hanya menjawab "baik, sekarang ayo kita lanjutkan acara kelulusanmu sambil mendiskusikan rencana pemilihan jurusan mengenai studimu berikutnya" katanya.

Setelah ultimatum itu, Ojiisan segera membimbing mereka keruang perayaan selamatan keluarga.

Setelah sampai di sana mereka segera melakukan perayaan berupa makan-makan dan minum-minum bersama bagi mereka yang sudah cukup umur, sambil mendiskusikan jurusan apa yang dipilih Riechan dalam studinya di Universitas.

Setelah 1 jam acara kelulusan serta diskusi mengenai jurusan yang dipilih Riechan akhirnya selesai.

Setelah diskusi panjang itu, mereka membuat 2 keputusan yang pertama, Riechan akan memasuki sekolah militer selama 1 tahun untuk mendapatkan lisensi petugas khusus.

Menimbang iq dan bakat Riechan, keluarganya tidak khawatir akan hal itu karena berguna untuk membelah diri jika ia tidak sengaja membunuh seseorang yang melakukan tindakan kriminal pada dirinya dan untuk membelah diri dari fitnah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sedangkan yang ke-dua adalah, setelah mendapatkan lisensi petugas khusus Riechan akan melanjutkan studinya kejenjang universitas dengan jurusan psikologi.

Alasannya sederhana, yaitu kemampuan psikologinya masih kurang dan pengetahuan itu sulit di pahami jika hanya mengandalkan teori sehingga ia membutuhkan seseorang untuk membimbingnya.

Hal ini sempat di tolak oleh keluarganya karena mereka lebih memilih agar Riechan fokus dalam membela negara.

Namun berkat kecerdasan Riechan mencari alasan, hal itupun di setujui oleh keluarganya.

Setelah semua itu berakhir mereka kembali ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat.

Sesampainya di kamarnya, Riechan tidak segera beristirahat, melainkan duduk di meja komputernya dan membuka bloknya karena hari ini ia telah mendapatkan pengalaman yang berkesan bersama keluarganya.

Hingga saat ini Riechan telah memposting >=100 logika-logika cinta, diantaranya :

"cinta adalah sesuatu yang dapat membuat kita bisa merasakan suka dan cita yang dialami orang yang kita cintai",

"cinta adalah sesuatu yang membuat kita dapat melakukan apapun untuk kebahagiaan orang yang kita cintai" dan lain-lain.

Berkat postingan-postingan itu selama 8 tahun sejak ia membuat blok ini, ia telah mendapat >1 juta fiewer maupun follower.

Dan postingan kali ini adalah

"cinta adalah sesuatu yang dapat membuatmu berpikir dan bertindak tidak rasional saat tidak mengetahui kondisi atau keadaan orang yang kau cintai".

Setelah memposting itu, Riechan mematikan laptopnya dan pindah ketempat tidurnya untuk beristirahat.