Chereads / Pelopor Cinta / Chapter 5 - PENDAFTARAN SEKOLAH MILITER

Chapter 5 - PENDAFTARAN SEKOLAH MILITER

Setelah beristirahat semalam, Riechan terbangun dengan keadaan segar bugar.

Melalui perjalanan yang lumayan panjang kemarin, Riechan cukup mengalami kelelahan.

Sehingga sesampainya ia di rumah yang diberikan keluarganya, ia hanya makan lalu tidur.

Menurut jadwal, pembukaan pendaftaran sekolah militer angkatan darat kekaisaran Jepang akan dibuka 3 hari dari sekarang.

Riechan yang mengetahui hal itu sengaja datang lebih awal ke Tokyo agar bisa menyusuri bagian kota Shinjuku terutama daerah bagian sekolah militer yang akan ia masuki.

Hal ini ia lakukan untuk lebih mengenal daerah kota Shinjuku agar ia tidak tersesat saat ia berpergian nanti.

Adapun nama sekolah militer yang akan ia masuki adalah Rikugun Shikan Gakkoo.

Sayangnya sekolah ini sekarang telah diambil alih oleh pasukan batalion kavaleri AS sejak perang dunia 2.

Sehingga murid-murid yang lulus dari situ diwajibkan memberikan sebagian besar pengabdian mereka dalam melakukan misi-misi yang diberikan oleh mereka.

Itulah alasan mengapa Riechan mengambil kelas petugas khusus, karena tugasnya sebagian besar hanya menjadi Intel atau body guard.

Namun untuk memasuki kelas itu, dibutuhkan bakat bertarung yang besar dan kecerdasan yang tinggi.

Riechan sendiri yakin dengan kemampuannya, sehingga ia tidak terlalu memikirkan itu.

Setelah sarapan dan berlatih seni belah diri di taman, Riechan kemudian mandi dan bersiap melakukan perjalanan menyusuri bagian kota Shinjuku.

Karena hari ini adalah hari pertamanya di sini dan belum ada orang yang mengenalnya, Riechan memilih untuk menggunakan Mobil yang di berikan oleh keluarganya yaitu mobil sports mercedez benz C-class coupe.

Namun untuk berjaga-jaga jika bertemu dengan salah seorang yang akan memasuki Rikugun Shikan Gakkoo, ia menggunakan topi yang menyembunyikan sebagian wajahnya dan jaket parasut yang ukurannya sedikit lebih besar dari tubuhnya.

Ukuran tubuh Riechan sendiri, sebenarnya biasa-biasa saja.

Namun jika kita melihatnya tanpa pakaian, kita akan menemukan kencangnya otot-otot yang terbentuk dari hasil rutinnya melakukan latihan seni beladiri.

Setelah persiapannya selesai ia segera mengendarai mobilnya ke arah bagian kota Shinjuku daerah Universitas Rikugun Shikan Gakkoo menggunakan gps yang tersedia di mobilnya.

Berkeliling sambil menghafal daerah yang ia lalui, Riechan juga terkadang singgah untuk menikmati hiburan yang disediakan oleh tempat-tempat penting yang ia temui seperti, restauran dan taman hiburan.

Hal ini membuatnya hanya mampu menempuh 1/3 bagian kota Shinjuku dalam perjalanannya selama 1 hari.

Hal itu tidak membuatnya khawatir, karena ia masih memiliki 2 hari lagi sebelum pembukaan sekolah, dan juga ia sudah mengantisipasi hal itu.

Setelah hari semakin mendekati tengah malam atau tepat jam 11 malam, Riechan segera menghentikan acara berkelilingnya dan segera kembali kerumah yang di berikan oleh keluarganya.

Sesampainya di rumah ia hanya mengambil beberapa bahan makanan dari kulkas seperti kemarin dan membuat 2 potong sandwicth lalu naik ke kamarnya dan segera tidur.

Hari ini ia tidak mengunggah logika cinta di bloknya karena tidak mengalami pengalaman yang berkesan.

3 hari berlalu dengan cepat, selama 3 hari melakukan perjalanan menyusuri bagian kota, dengan iq-nya yang sangat tinggi ia mampu menghafal semua tempat-tempat penting dan bersejarah di bagian kota Shinjuku yang ia lalui.

Dan hari ini adalah hari pertama pembukaan pendaftaran Universitas Rikugun Shikan Gakkoo.

Seperti biasa, setelah sarapan dan berlatih seni beladiri ia segera mandi dan bersiap untuk pergi melakukan pendaftaran di Universitas Rikugun Shikan Gakkoo.

Karena tidak ingin menarik perhatian, Riechan memilih menggunakan angkutan umum dan pakaian biasa-biasa saja yang ia miliki.

Namun karena kelas yang ia pilih adalah salah satu kelas elit, orang-orang yang mendaftar dikelas itu rata-rata mempunyai postur tubuh yang kekar dan menggunakan pakaian ketat untuk memamerkan body mereka.

Sehingga Riechan yang berpenampilan biasa-biasa saja malah menarik perhatian di antara sesama pendaftar di kelasnya.

Tapi hal itu tidak berlangsung lama, mungkin mereka berpikir ia tidak akan lama berada di deretan mereka dengan kemampuan yang ia miliki berdasarkan penampilannya.

Untungnya Universitas Rikugun Shikan Gakkoo tidak menyediakan layanan murid rekomendasi, sehingga status dari para pendaftar yang mendaftar di Universitas ini setara.

Hali ini menghindarkan Riechan dari mendapatkan tindakan pelecehan lebih lanjut.

Sehingga mereka hanya meliriknya dengan senyum sinis sekilas lalu mengabaikannya.

Namun sikap mereka masih membuat Riechan kurang nyaman dan merasa sangat kesal.

Karena pekelahian dilarang ia hanya bisa mengutuk dalam hati "sial !!! mengapa kalian memperhatikanku ?

bukankan penampilan kalian lebih mencolok dariku ?

dan juga, apa maksud kalian dengan sikap seperti itu ?

apakah kalian merendahkan ku?

oke, tunggu saja jika kita bertemu dalam tes kekuatan tempur nanti.

aku bersumpah siapapun yang menjadi lawanku, tidak akan kubiarkan lulus pada tes itu" katanya disertai sumpah.

15 menit kemudian,setelah semua pendaftar selesai melakukan registrasi, akhirnya tes pertama dimulai.

Tes pertama adalah tes tulis yang merupakan angket dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan saat melakukan tugas intel maupun body guard.

Tes ini terbilang mudah bagi mereka, sehingga dalam waktu 30 menit mereka semua selesai mengisi angket.

Hanya saja bagi Riechan, ia sempat kebingungan dan merasa resah memikirkan salah satu pertanyaan dalam angket yang menurutnya bisa menjadi pertanyaan penjebak.

Pertanyaan itu adalah

"Jika kau menerima misi mendesak dan bertepatan dengan saat keluargamu mengalami masalah yang mendesak pula, apa yang akan kau lakukan ?

berikan alasan dari jawabanmu"

Iapun menjawab

"Aku akan membantu menyelesaikan masalah keluargaku secepat mungkin terlebih dahulu.

setelah itu aku akan bergegas kembali mengerjakan misiku walaupun aku terlambat dan bersedia menerima hukuman apapun jika aku gagal.

alasannya : karena kelurga adalah harta tak tergantikan bagiku dan mungkin aku akan berhenti menjadi petugas militer jika aku gagal menyelamatkan keluargaku karena lebih mementingkan tugasku"

Pertanyaan ini sangat mungkin berupa pertanyaan penjebak, karena jika pertanyaan itu untuk menguji kedisiplinan maka jawaban Riechan di anggap salah tapi, jika pertanyaan itu untuk menguji ketulusan maka jawaban Riechan bisa di anggap benar.

Namun memikirkan hal itu tidak akan menghasilkan apapun, sehingga Riechan sebisa mungkin menghilangakan keresahannya itu dan kembali fokus ke dalam tes berikutnya.

30 menit kemudian setelah jawaban dari para pendaftar di periksa, akhirnya salah satu petugas yang mengawasi berjalannya tes mengumumkan hasil tes.

Dari hasil pemeriksaan para petugas, 1/3 dari pendaftar gagal dalam tes tulis yang rata-rata gagal memberikan jawaban yang tepat mengenai cara menyelesaikan misi saat mendapat tugas baik sebagai intel maupun body guard.

Untungnya Riechan tidak mendengar namanya disebutkan diantara mereka yang gagal sehingga keresahan yang masih tersisa di hatinya sebelumnya hilang sepenuhnya.

Setelah mengumumkan hasil pemeriksaan mereka, sang petugas yang baru saja mengumumkan hasil tes segera memberikan arahan dan menuntun mereka ke tempat tes berikutnya akan dilakukan.

Lulusnya Riechan dalam tes ini tidak terlalu menarik perhatian para pendaftar.

Hanya saja bagi mereka yang gagal meliriknya dengan tatapan yang tidak ramah seolah memberi isyarat untuk tidak menyombongkan diri di depan mereka.

Riechan yang menyadari lirikan tidak ramah mereka hanya memberikan senyum simpati yang tulus kepada mereka dan bergegas mengikuti petugas yang mengarahkan mereka bersama dengan pendaftar lain yang lulus.

Menerima senyum simpati yang tulus dari Riechan, entah mengapa mereka malah bertambah kesal kepadanya.

Namun karena takut membuat masalah disekolah militer mereka hanya bisa bersumpah dalam hati

"hehe,,, nak, ini baru tes pertama, masih ada tes ke-dua dan ke-tiga sebaiknya kau mengarahkan seluruh kemampuanmu di tes tersebut agar bisa lulus.

Jika kau gagal dalam salah satu tes tersebut, setelah meninggalkan daerah sekolah militer, kami akan memberimu beberapa pelajaran yang tidak akan pernah kau lupakan seumur hidupmu"

kata mereka dalam hati sambil mengikuti Riechan dan peserta yang lulus lainnya untuk menyaksikan tes berikutnya kalau-kalau ada kejadian yang menarik.

Tes ke-dua adalah tes kesehatan dan tes fisik.

Sesampainya mereka diruang tempat tes ke-dua diadakan, mereka melihat beberapa dokter berpakaian lengkap serta beberapa alat angkat beban yang telah disediakan.

Setelah itu sang petugas yang membimbing mereka kesini sebelumnya mulai menyebutkan nama-nama mereka untuk memulai tes.

Dalam tes ini, karena terbatasnya tenaga kerja dan alat yang disediakan, mereka melakukan tes secara bergiliran sebanyak 10 orang dalam setiap giliran.

Kebetulan giliran Riechan berada di giliran terakhir.

Karena tidak ingin menarik perhatian, dalam tes mengangkat beban Riechan sengaja hanya mengangkat beban seberat 8 ton yang bisa dianggap baik karena pemegang rekor terkuat saat ini adalah salah satu peserta yang berhasil mengangkat beban seberat 10 ton.

Adapun standar untuk kelulusan tes itu sendiri hanya 5 ton.

Sedangkan di bagian tes kesehatan ia tidak dapat berbuat apa-apa tentang hasilnya.

Berkat berlatih seni beladiri dan Rutinnya Riechan mengontrol kesehatan tubuhnya ia mendapatkan nilai sempurna dalam tes ini.

Dengan kedua hasil tes tersebut digabungkan Riechan berhasil lagi untuk tidak menarik terlalu banyak perhatian.

Hanya saja seperti sebelumnya, orang-orang yang gagal dalam tes ini bersikap dan berpikir sama dengan orang-orang yang gagal dalam tes sebelumnya.

yah maklumlah namanya juga anak muda yang selalu suka membandingkan diri mereka dengan anak seumuran mereka (semangat muda).

Riechan sendiri hanya memberikan respon yang sama seperti sebelumnya mengenai sikap mereka itu.

Dalam tes ini, lulus dan gagalnya peserta dapat dilihat dengan jelas entah tes kesehatan yang setelah di periksa hasilnya akan segera di umumkan apalagi tes angkat beban bagi siapapun yang tidak bisa mengangkat beban seberat 5 ton akan dianggap gagal.

Hasil dari tes ini berhasil menyingkirkan sebanyak 2/3 dari jumlah peserta yang lulus pada tes pertama.

Sehingga jumlah mereka yang tersisa saat ini genap 50 orang.

Dari jumlah tersebut kita dapat mengetahui bahwa jumlah peserta yang mendaftar dikelas petugas khusus secara keseluruhan 225 orang sebelum dimulainya tes.

Setelah itu baik peserta yang lulus maupun yang gagal, segera beralih ke tempat tes ke-tiga atau tes terakhir diadakan dituntun oleh petugas yang mengarahkan mereka sebelumnya.

Di dalam ruang untuk mengadakan tes ke-tiga mereka melihat 5 ring tinju yang tertata rapi telah disiapkan.

Ring ini untuk para peserta tes yang nanti akan saling mengadu kekuatan tempur mereka dalam bentuk bertarung bebas tanpa alat.

Dalam tes ini mereka dibagi menjadi 13 grup, masing-masing grup berisi 4 orang dan 1grup sisanya hanya terdiri dari 2 orang.

Agar tes berjalan dengan sportif dan adil, pembagian regu dilakukan dengan mengambil nomor undian secara acak.

Adapun penilaian tes akan dilakukan dengan cara setiap orang akan melakukan 3 pertandingan dengan lawan mereka yang satu grup dengan mereka.

Bagi mereka yang memenangkan 2 pertandingan akan langsung dianggap lolos dan bagi yang hanya sekali menang atau tidak pernah menang akan langsung di anggap gagal.

Sedangkan untuk grup yang hanya terdiri dari 2 orang akan melakukan 1 pertandingan dan yang kalah akan langsung dianggap gagal.

Hal ini tidak dipermasalahkan oleh para peserta yang bertanding 3 kali karena walaupun hanya 1 pertandingan peluang lolos mereka adalah 50:50.

Sedangkan peserta yang melakukan 3 kali pertandingan tidak menutup kemungkinan peluang lolos mereka menjadi 75:25.

Misalnya, A vs B = A menang, A vs C = A menang, A vs D = D menang, lalu B vs C = B menang, B vs D = B menang dan C vs D = D menang sehingga A, B, dan D lolos.

Setelah selesai melakukan undian mereka dituntun ke arah ruang ganti untuk melakukan persiapan sebelum memulai tes.

Riechan mendapatkan nomor undian 27 yang berarti ia akan melakukan tes pada gelombang ke-dua yang memberinya waktu untuk melakukan pemanasan lebih lama.

Sebenarnya Riechan tidak membutuhkan itu untuk menang dalam pertandingan karena ia yakin akan kemampuannya.

Namun karena peraturan yang melarang memberikan cedera parah atau permanen ke lawan mereka, ia perlu melakukan pemanasan agar dapat mengontrol kekuatan serangannya di pertandingan nanti.

Saat ini Riechan telah mengganti pakaiannya dengan baju yang lumayan ketat sehingga menampilkan otot-ototnya yang sangat kencang.

Tapi hal itu tidak membuat mereka yang meremehkannya tadi, menjadi waspada terhadapnya hanya saja memberikan sedikit rasa kagum terhadap Riechan di hati mereka.

Adapun Riechan, sama sekali tidak memperhatikan mereka dan hanya fokus melakukan pemanasan sambil menunggu gilirannya bertanding.

Saat tes telah dimulai, Riechan masih saja melakukan pemanasan karena ia tidak tertarik melihat pertandingan antara peserta lain yang sedang berlangsung.

Disisi lain peserta yang akan melakukan pertandingan dan telah selesai pemanasan sama sekali tidak memperhatikannya dan mulai mengamati cara bertarung orang-orang yang akan mereka lawan nanti.

Namun sebagian besar peserta yang telah gagal dalam dua tes sebelumnya, masih memperhatikan tindakan Riechan, merasa sedikit simpati padanya dan berpikir "hehe,, bocah ini masih saja melakukan pemanasan.

apakah dia sangat gugup dalam melakukan tes ini ?

apa dia pikir dengan pemanasan yang lama akan membuatnya bertambah kuat ?

kasihan" pikir mereka.

30 menit berlalu dengan cepat, akhirnya gelombang pertama peserta yang melakukan tes berakhir dan menghasilkan 11 orang yang lolos dan 9 orang sisanya gagal.

Saat gelombang grupnya akan melakukan tes, Riechan akhirnya mengakhiri pemanasannya dan segera mendekat ke ring 2 dimana ring tempat grupnya akan bertanding.

Sesuai urutan nomor undian, pertandingan pertama dari grupnya akan dilakukan oleh peserta nomor 25 vs peserta nomor 26.

Postur tubuh mereka terbilang setara, hanya saja peserta nomor 25 lebih tinggi kurang lebih 2 cm dibanding peserta nomor 26.

Setelah mereka saling berhadapan di atas ring, mereka segera mengambil posisi bertarung dengan ekspresi serius terpampang di wajah mereka masing-masing.

Melihat kedua peserta telah siap untuk bertarung, wasit yang berada di pinggiran ring segera memberi aba-aba untuk memulai pertarungan.

Mengikuti aba-aba dari wasit, peserta nomor 25 dan 26 segera melakukan serangan pada saat yang sama dan pertarungan segera di mulai.

Setelah <=3 menit beradu pukulan, akhirnya pemenang dari pertarungan itu sudah bisa di lihat dengan jelas.

Karena peserta nomor 26 telah menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Menyadari hal itu, peserta nomor 25 segera melakukan serangan penghabisan.

Sehingga tepat di menit ke-4 pada pertarungan peserta nomor 26 segera mengaku kalah, karena ia ingin menyimpan tenaganya dalam 2 pertarungan berikutnya.

Setelah peserta nomor 25 dan 26 saling memberi salam hormat mereka segera menuruni ring bersamaan dengan dipanggilnya Riechan dan lawannya untuk melakukan pertarungan selanjutnya.

Sambil menaiki ring, Riechan juga mengamati dan memperkirakan tentang kemampuan lawan pertamanya.

Berdasarkan postur tubuh, peserta nomor 28 atau lawan Riechan memiliki tinggi dan postur tubuh yang sama dengan peserta nomor 25.

Adapun Riechan sendiri, lebih pendek serta lebih kurus di banding mereka.

Disisi lain peserta nomor 28 atau lawannya, juga mengamati Riechan sambil tersenyum penuh arti.

Setelah mereka saling berhadapan, Riechan segera mengambil posisi siap bertarung

Namun lawannya hanya berdiri tegak dan menatap Riechan masih dengan senyum penuh arti sebelumnya.

Melihat itu, wasit segera menegurnya agar segera bersiap untuk memulai pertarungan.

Mendapat teguran dari wasit, peserta nomor 28 tetap santai dan hanya mengangguk, namun tidak mengambil posisi bertarung.

Melihat respon tersebut sang wasit merasa agak kesal, namun segera mengerti apa maksudnya dan segera memberi aba-aba untuk memulai pertarungan.

Setelah mendengar aba-aba dari wasit, Riechan hendak melakukan serangan, namun dihentikan oleh lawannya yang berkata "hehe,, tunggu dulu bro!! santai!!

Bukannya mau merendahkan mu, aku hanya ingin menjaga harga diriku.

karena aku lebih besar dari pada kamu aku akan memberimu satu kesempatan untuk melakukan serangan terkuatmu dan aku tidak akan menahan atau menghindari serangan tersebut.

Namun, jika aku tidak jatuh dari seranganmu itu maka kau harus berjanji untuk mengakui kekalahan, bagaimana ?" sarannya.

Riechan yang dari tadi memperhatikan senyum penuh arti dari peserta nomor 28, menyadari bahwa dia telah diremehkan.

Ketika mendengar saran sarkatik langsung darinya Riechan merasa sangat kesal seakan ingin menamparnya.

Namun, agar rencananya yang akan menggagalkan lawan-lawannya berjalan lancar, Riechan sebisa mungkin mereda kekesalan yang ia rasakan agar tidak menakuti lawannya yang lain.

Sehingga ia hanya tersenyum santai sambil menjawab "hehe,, bro, kau baik sekali.

sangat patut untuk dipuji karena memiliki jiwa sportifitas yang tinggi.

demi menjaga kehormatan serta jiwa sportifitasmu, maka tidak ada alasan bagiku untuk menolak.

oke, segera siapkan dirimu bro, aku akan segera melakukan seranganku"

katanya sambil mengambil kembali posisi untuk melakukan serangan.

Melihat sikap penurut dan pujian dari Riechan, peserta nomor 28 merasa sangat bangga pada dirinya sendiri.

Dengan senyum sombong terpampang di wajahnya, peserta nomor 28 segera membusungkan dadanya sambil mengeraskan otot-otot di bagian perutnya dan bersiap menerima serangan Riechan.

Adapun Riechan, setelah mengatur kekuatan pukulan yang akan ia lakukan, segera melakukan serangannya disaat lawannya telah siap.

Pukulan yang dilakukan Riechan bukan dengan tinju, melainkan dengan telapak tangan.

Pukulan tersebut dilakukan dengan santai oleh Riechan namun terlihat cukup kuat dan cepat oleh orang lain.

Peserta nomor 28 yang menerima pukulan itu sedikit terkejut, namun masih tetap santai seperti sebelumnya.

Akhirnya setelah waktu berlalu 10 detik dari menerima pukulan Riechan, senyum di wajah peserta nomor 28 menghilang digantikan dengan ekspresi syok dan ketakutan yang ekstrim diikuti dengan jatuhnya dia kebelakang namun kesadarannya tidak hilang.

Adapun wasit serta penonton yang telah memperhatikan pertarungan Riechan dan lawannya, awalnya mereka juga memiliki senyum yang sama dengan peserta nomor 28.

Hingga saat peserta nomor 28 terjatuh senyum mereka juga menghilang digantikan dengan ekspresi kebingungan.

Setelah kebingungan singkat, sang wasit yang bertugas mengawasi pertarungan segera mendekat ke sisi peserta nomor 28 untuk mengecek kondisinya.

Mengamati kondisi peserta nomor 28 yang terjatuh namun tetap sadar, sang wasit malah bertambah bingung dan segera memanggil tim medis.

Mendengar panggilan sang wasit, tim medis segera melakukan tugas mereka secara profesional.

<=5 menit kemudian akhirnya sang medis memberikan hasil pemeriksaan mereka kepada sang wasit yang menunjukan tidak adanya cedera luar ataupun dalam pada peserta nomor 28.

Sang wasit yang menerima laporan tersebut menjadi semakin bingung lagi, sehingga ia bertanya kepada Riechan "Nak,, apa yang telah kamu lakukan ?

bukankah dalam peraturan sudah dijelaskan dengan jelas bahwa kalian tidak boleh memberi serangan yang berakibat fatal kepada lawan kalian ?" tanyanya dengan nada sedikit tidak senang.

Mendengar nada tidak senang dalam pertanyaan sang wasit, Riechan tetap santai dan menjawab sambil tersenyum "Hehehe,, ia aku tahu kok mengenai peraturan itu dan aku berani bersumpah tidak pernah melanggarnya.

adapun mengapa peserta nomor 28 tidak bisa bergerak saat ini penjelasannya sangat sederhana.

yaitu saat aku melancarkan pukulanku tadi peserta nomor 28 mengencangkan otot-ototnya, yang membuat pembuluh darahnya juga ikut menegang.

sehingga, saat ia terkena pukulanku pembuluh darahnya yang awalnya sudah menegang segera menutup secara paksa.

Akibatnya darahnya juga ikut terhambat ke bagian tubuhnya yang lain dan membuatnya tidak bisa menggerakkan mereka.

tenang saja, aku yakin pembuluh darahnya akan segera terbuka kembali dalam 20 jam kedepan." jelasnya.

Sang wasit yang mendengar penjelasan itu, segera merasa lega namun ia tetap bingung karena ini adalah pertama kalinya ia mendapati kasus yang seperti itu.

Di sisi lain, tim medis yang juga mendengar penjelasan Riechan malah menampilkan wajah syok dan bertanya-tanya dalam hati "apakah benar begitu ?

jika itu benar, maka bagaimana caranya melakukan itu ?

apakah itu suatu kebetulan ?

sudahlah, lagian bukan aku yang mengalaminya." pikir mereka.

Adapun peserta lain serta penonton yang telah merencanakan merencanakan untuk memberikan pelajaran kepada Riechan mulai merasa waspada dan bimbang dengan apa yang mereka rencanakan sebelumnya.

Sesuai dengan apa yang direncanakan Riechan, akibat kondisi yang tidak memungkinkan peserta nomor 28 akhirnya dinyatakan gagal dalam tes kekuatan tempur.