Di sebuah tebing yang menjulang tinggi, Yoichi terbangun dari mimpinya dan membuka kedua matanya.
Aku shock dengan apa yang ada di depan matanya itu. Naga-naga beterbangan kesana-kemari, Ada pulau yang terbang dilangit, aku melihat ke bawah tebing dan sangat kaget dia melihat ke arah kota di sana dihidupi elf, monster, naga, dan masih banyak lagi monster-monster, manusia juga ada di sana.
Lalu aku menoleh ke kanan dan kaget melihat teman masa kecilku ada disini. Dia terlihat shock seperti orang yang tak bernapas. Aku berusaha menyadarkannya.
Namaku Yukihira Yoichi, aku berumur 21 tahun. Aku adalah seorang jomblo yang kerjanya cuman main game dan nonton anime. Ngomong-ngomong yang disebelah ku ini adalah teman masa kecilku, dia ada bersamaku sudah sejak umur 3 tahun.
Namanya Mikohito Tsukishi dia berumur 21 tahun, sama sepertiku. Yang membuatnya beda adalah dia sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri. Sedangkan aku hanya bermain game dan menonton anime saja setiap hari. Memang keluargaku kaya sih, tapi aku tidak memiliki keinginan untuk bekerja.
"Ahhhhhhh.....Yoichi kau juga ada di sini, aku tidak menyadarinya." Mukanya yang agak sedikit menenang.
"Cobalah untuk tenang sedikit, Tak seperti biasanya saja. Kau biasanya menerima segala sesuatu dengan tenang dan berusaha mengatasinya." Ku mencoba untuk lebih menenangkanya lagi.
"Iya baiklah aku akan coba tenang sedikit lagi. Bagaimana pendapatmu tentang ini?"
"Namaku Yukihira Yoichi, aku berumur 21 tahun. Dan sekarang aku merasa senang sekali bisa dipanggil di dunia pararel ini hahahaha." Dengan lantang aku mengatakannya.
"Hahaha....gundulmu, yang dipanggil di dunia pararel bukan cuman kamu tapi aku juga ikut terseret tahu!! dan ada apa dengan muka gembiramu itu sebegitu senangnya kau bisa datang ke dunia pararel."
"Itu sudah pasti; sihir, monster, dunia pararel itu seperti mimpi. Kau harusnya juga senang bisa datang di dunia pararel. Ini seperti di game dan anime, rasanya senang sekali."
"Ya untuk seorang neet dan otaku sepertimu ini memang hal yang luar biasa tapi aku tidak begitu menyukai game dan anime, aku lebih melihat ke realistis Tidak sepertimu."
*Note: -neet adalah remaja yang Tidak dalam Pendidikan, Pekerjaan, atau Pelatihan. -Otaku adalah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekuni hobi.
"Biarlah! Lebih penting dari itu, coba pikir ulang bagaimana kita bisa tiba di dunia pararel ini. Pertama kita sedang pergi ke kuil Meiji untuk meminta permohonan pada akhir tahun, lalu setelah selesai kita berdua seperti biasanya langsung pulang karena rumah kita bersama karena kita tetangga." Aku menjelaskan secara detail sebelum bisa sampai di dunia pararel ini.
"Tapi sebelum itu kita kan mampir ke minimarket dulu untuk membeli camilan."
"benar juga ya, lalu setelah itu.....Ahhhhh aku tidak ingat apa-apa." Pikiranku kosong dan tak ingat apapun setelah dari minimarket.
"aku juga sama sepertimu, aku juga tidak ingat apa-apa. Selalu sial seperti ini jika berada didekatmu ya." Dengan wajah yang pasrah dia mengatakan semua itu.
"Jangan bilang begitu, kita kan teman masa kecil apapun yang terjadi kita harus selalu bersama, Sekarang kita andalkan naluri gameku. Pertama kita haru mencari tempat tinggal, Coba tunjukan barang masing2 yang dibawa."
"Aku hanya bawa Handphone dan dompet saja."
"kalau aku hanya bawa handphone dan belanjaan yang tadi kita beli di minimarket. Ah aku tidak bawa dompet."
"kau mana tahu bawa dompet, kau kan selalu Makai uangku, DASAR."
"Maaf-maaf, sekarang kita harus cari tempat tinggal dulu ya.....Oh kita kan tidak punya uang gimana mau bayar."
"kan pakai uang ku bisa?"
"kau ini payah ya, ini dunia pararel jadi uang yang kau banggakan itu gak guna disini tahu!"
"oh begitu, maaf aku tidak tahu kalau masalah game atau apalah itu, jadi aku serakan padamu, Leader"
"eh aku leader rasanya senang sekali, baiklah bawahanku ikuti aku, kita akan mencari uang Serahkan semuanya padaku."