Tanpa terasa waktu berlalu seperti air. Sudah 15 tahun berlalu sejak fenomena 9 bintang jatuh terjadi. Anak-anak dengan bakat luar biasa bermunculan di mana-mana. Kekuatan generasi ini benar-benar melampaui generasi sebelumnya. Kini sekte-sekte memiliki banyak genius muda hingga mengubah makna genius itu sendiri.
Di pinggiran hutan berkabut, sekelompok anak muda sedang memasuki hutan. Mereka berumur 17 hingga 21 tahun. Kelompok ini beranggotakan 7 orang. Ada dua orang perempuan di antara mereka. Wajah mereka di penuhi semangat saat membunuh binatang iblis yang mereka temui.
"Kakak Senior Han, bagaimana kalau kita pergi ke inti hutan? Aku dengar ada pohon pinus seribu energi di sana. Jika kita berlatih disana pasti tingkat kultivasi kita akan meningkat pesat." ujar salah satu perempuan yang tampak berusia 20an, rambut hitamnya jatuh tergerai.
"Aku setuju, Han. Aku juga mendengar tentang pohon itu." seorang lelaki muda tampak antusias saat dia mendekati seorang pemuda berusia yang seumuran dengannya.
"Baiklah, ayo kita coba. Tetapi tetap waspada. Banyak binatang iblis kuat di sana jadi jangan menarik perhatian." seorang pemuda menjawab dengan nada datar dan acuh tak acuh, dia adalah Han Yan. Perkataannya membuat keenam orang lainnya bersorak senang.
Mereka memasuki kedalaman hutan dengan kewaspadaan yang tinggi. Hutan berkabut ini sangat luas dan mengerikan. Banyak misteri tersembunyi di dalamnya. Luas hutan ini mencakup 13 provinsi yang mana merupakan bagian dari Dinasti Kekaisaran Awan Kabut. Dinasti ini mencakup 21 wilayah provinsi yang mana 13 di antaranya mengelilingi Hutan Berkabut.
Hutan Berkabut terbagi menjadi 3 wilayah. Yaitu perbatasan luar, pertengahan dan inti hutan. Murid-murid berbagai sekte ataupun sekolah beladiri biasanya berlatih di wilayah pertama dan kedua. Bahkan terkadang ada juga pedagang obat ataupun ahli beladiri liar yang mencari peruntungan disini. Adapun untuk wilayah terdalam hutan, hanya ada beberapa orang yang berhasil masuk karena semakin dalam hutan maka semakin tebal kabut. Konon katanya ada titik buta dimana kita tidak bisa melihat apapun. Ada banyak binatang iblis yang bersembunyi di dalam kegelapan. Selain itu, banyak formasi alami yang terbentuk. Hanya ada segelintir orang yang benar-benar berhasil menginjak inti hutan, itupun dengan luka berat. Zona inti disebut juga zona terlarang atau zona kematian.
Keberadaan pohon pinus seribu energi di inti hutan bukan rahasia lagi, beberapa minggu yang lalu ada seorang pengembara yang berhasil mencapai inti hutan dan menemukan tempat dengan sumber energi berlimpah. Namun dia tidak menemukan titik pasti keberadaannya hanya saja dia mencium bau samar pohon pinus serta gelombang energi spiritual yang berasal dari satu titik. Dia sempat melihat sebuah lembah sebelum terlempar keluar karena menginjak formasi alam. Setelah keluar, pria itu membawa beberapa orang memasuki hutan namun mereka gagal menemukan lembah seakan keberadaan lembah itu sebuah ilusi. Walau begitu, bau samar pinus serta gelombang energi masih terpancar kesegala arah. Saat itulah mereka memastikan bahwa ada pohon pinus seribu energi yang tersembunyi di inti hutan.
Kabut semakin tebal, udara terasa dingin. Jarak pandang 7 orang pemuda itu menipis. Mereka saling bertaut tangan satu sama lain. Mereka masuk semakin dalam, kini mereka sudah memasuki pinggiran inti hutan. Bau pinus tercium samar, sangat wangi. Pohon pinus seribu tahun memiliki bau yang khas jadi tidak sulit untuk menebak baunya. Selain itu ada untaian energi spiritual dalam jumlah besar melayang di udara.
"Kita semakin dekat, ayo ikuti baunya." ujar Han Yan dengan suara datar. Dia tidak berpegang dengan siapapun namun pemuda yang seusianya memegang ujung lengan baju Han Yan.
"Ah!" teriakan seorang gadis terdengar.
"Zi Yi? Zi Yi hilang!" suara perempuan kembaki terdengar. Dia panik, sebelumnya ada seorang gadis lainnya yang memegang tangannya namun gadis itu menghilang tiba-tiba.
"Dia pasti menginjak formasi alam. Semuanya jangan panik." Han Yan mengingatkan anggota kelompoknya namun tidak ada yang menjawab. Saat itulah dia menyadari bahwa lengan bajunya terbebas. Tidak ada lagi yang memegangi. "Sial! Kami pasti menginjak formasi alam pemisah."
Formasi alam pemisah adalah sebuah formasi yang dalam memecah kelompok. Membuat semua orang terpisah ke tempat yang berbeda. Han Yan menatap sekeliling. Berkabut, dia tidak bisa melihat apapun. Bahkan tangannya sendiri. Dia benar-benar ditelan kabut tebal. Dia sadar bahwa dia sudah dikirim jauh dari tempat awal mengingat kabut disini lebih tebal dari sebelumnya. Tapi dia tetap yakin bahwa ini masih zona inti. Bau khas pinus seribu energi tercium jelas. Baunya sangat kuat seakan dia sumber bau menenangkan itu ada tepat di dekatnya.
Di bawah pohon pinus seribu energi, seorang pria tanpa busana masih tertidur nyenyak. Bulu rubah yang lembut memberikan kehangatan. Selimut itu sedikit tersingkap hingga menunjukkan lekuk punggung yang bisa menggetarkan hati. Wajah tampan itu terlelap dalam damai seakan tidak akan pernah bangun lagi. Dia sudah tertidur selama belasan tahun, tidur yang benar-benar nyenyak. Sangat damai.
Han Yan berjalan tanpa arah, dia benar-benar seperti orang buta. Dia menggunakan pedang panjangnya sebagai penuntun agar tidak menabrak apapun yang ada di depannya.
Duk!
Dia menabrak bebatuan. Dahinya memerah namun dia tak peduli. Dia merasakan tanah di ujung pedang namun tidak ada penghalang apapun. Dia menggunakan tangannya untuk meraba tempat yang di tabraknya. Itu benar-benar keras. "Eh? Gua? Celah batu?"
Setelah meraba, dia memberanikan diri untuk merunduk dan memasuki celah batu.Aroma khas berhembus menerpa wajahnya. Kebutaan akibat kabut yang menutupi pandangan menghilang. Tidak ada kabut disini.
"Ini benar-benar gua tersembunyi!" serunya saat melihat jalan masuknya. Barulah kemudian dia mendongak kedepan. "Pohon ini!" dia berseru sekali lagi. Sebuah pohon pinus raksasa berdiri kokoh di dalam gua. Gelombang energi bergulung-gulung di udara. Namun pandangan matanya tidak berhenti di situ. Tepat di hadapannya ada sebuah ranjang putih. Disana ada seseorang yang terbaring dengan punggung menghadap ke arahnya.
Wajahnya memerah, dia terpesona. Dia seakan sedang memandang lukisan surgawi. Dia terpesona sesaat sebelum akal sehatnya kembali berfungsi. Dia menarik pedang panjangnya dan mengarahkan ke depan. Ini terlalu mencurigakan. Siapa yang akan menyangka bahwa ada seseorang di tempat yang sulit dimasuki seperti ini.
"Tidak baik menusuk seseorang dari belakang." suara indah menggema di dalam gua yang sunyi. Suara itu menggetarkan jiwa Han Yan. Dia merasa seperti baru saja tertimpa gunung raksasa. Kakinya lemas dan berlutut begitu saja. Jiwanya terguncang.
Pria yang tertidur itu membuka mata indahnya perlahan. Mata itu seakan menembus alam semesta, terasa seperti ribuan dunia berputar di matanya. Pria itu bangkit dari tidurnya dan memutar tubuh, dia melihat Han Yan yang berlutut di lantai. Bibir indah berbentuj sempurna itu melengkungkan senyuman.
"Si- Siapa kamu!?" seru Han Yan. Tubuhnya terasa lemas. Matanya menatap dengan waspada orang di atas ranjang putih tersebut.