St.Peter Basilica Vatican, markas dari kelompok God's right Seat kelompok rahasia penyihir di dalam gereja Katolik. Di dalam kelompok ini ada empat orang penyihir yang katanya bersekutu dengan empat malaikat tertinggi.
Tapi pada kenyataannya mereka tidak bersekutu dengan empat archangel melainkan bersekutu dengan empat fallen angel. Kelompok ini dibuat sebagai penasihat untuk paus secara rahasia. Tapi karena paus Vatican terlalu bergantung kepada God's Right Seat, maka kekuasaan keempat penyihir itu saat ini melampaui paus Vatican.
Kelompok ini terdiri dari Vento of the Front, Terra of the Left, Acqua of the Back, dan Fiamma of the Right. Dan keempat penyihir itu memiliki kekuatan unik berdasarkan dari kontrak yang mereka buat dengan keempat fallen angel yang meniru Archangel.
Saat ini di dalam St. Peter Basilica hanya ada tiga orang anggota dari God's Right Seat, karena Vento of the Front masih berada di Kota Akademi setelah ia kalah dalam pertarungan.
"Vento sudah kalah dan dia gagal dalam menjalankan misinya di Kota para pendosa di Jepang."
"Misinya ada merusak tatanan kepemimpinan di Kota Akademi, tapi kurasa dia pergi ke kota itu untuk membalas dendam dan membunuh banyak orang untuk memenuhi hasratnya yang sangat dalam membunuh ahahaha coba saja aku yang bisa pergi ke Kota Akademi, aku akan menyelesaikan misi Vento jauh lebih cepat."
"Terra apa kau pikir aku akan membiarkan orang yang berbahaya sepertimu untuk pergi ke Kota Akademi untuk membunuh seenaknya? Tentu saja aku tidak akan membiarkan hal itu!"
"Heh, kau masih saja munafik Acqua, kita God's Right Seat memiliki hak untuk melakukan apapun terhadap para pendosa di Kota Akademi itu, jadi membunuh seenaknya di kota itu bukanlah sebuah dosa. Karena setiap pendosa sangat pantas untuk mati!"
"Terra, Acqua, hentikan pertengkaran kalian berdua! Sebagai sesama anggota God's Right Seat pertengkaran akan merusak ikatan diantara kita! Ingat tujuan dari God's Right Seat adalah membersihkan dunia ini dari para pendosa! Kegagalan dari Vento bukanlah masalah besar, sebab dengan persiapan yang tepat kita bisa membuat rencana yang lebih matang. Yang menjadi masalah dalam rencana invasi ke Kota Akademi ialah keberadaan dari Hiko Seijuro XIII, putra dari Hiko Seijuro XIII Kogarashi Nakai, dan cucu dari Hiko Seijuro XIII Kamijou Touma.
Keberadaan mereka bertiga adalah ancaman yang lebih menakutkan daripada Aleister Crowley. Untuk Aleister Crowley aku sudah punya rencana khusus untuk mengalahkan dirinya semenjak aku melihat masa depan kekalahanku di tangan Aleister Crowley di dalam mimpiku. Acqua bisa kau beritahu aku seberapa kuat Hiko Seijuro XIII, mengingat kau pernah bertarung dengannya dan bertahan hidup."
Fiamma of the Right, pemimpin dari God's Right Seat. Merasa kalau Hiko beserta dengan anak dan cucunya adalah ancaman yang lebih mengerikan dari Aleister. Sebab Fiamma tahu kalau julukan manusia terkuat di kolong langit yang dimiliki oleh Hiko bukanlah sekedar julukan. Melainkan sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah.
"Dia adalah lelaki yang bisa membunuh dewa sihir semudah membalikkan telapak tangan. Dan ketika aku mencoba untuk melawan dirinya dia bahkan tidak menggerakkan tubuhnya sama sekali. Hiko Seijuro XIII mengalahkanku hanya dengan aura membunuh yang ia keluarkan dari dalam tubuhnya. Hiko Seijuro XIII adalah monster yang sudah melampaui dewa sihir dari segi kekuatan. Sebagai salah satu dari pahlawan yang menghentikan perang antar multisemesta di dimensi ini yang adalah tempat persimpangan antar dimensi."
Rasa takut bisa tergambar jelas di mata Acqua tubuh Acqua gemetar ketakutan, sebab ia mengingat kembali ketakutan yang ia alami di saat Hiko membuat dirinya pingsan dengan mulut berbusa hanya bermodalkan hawa membunuh.
"Heh, kau terlalu pengecut untuk bisa melawannya, kalau aku berhadapan dengan ahli pedang yang mengaku sebagai mahluk terkuat di kolong langit aku akan membunuhnya dengan satu serangan dari sihir tanahku!"
Terra of the Left yang arogan mengatakan hal yang membuat Acqua tertawa terbahak-bahak. Dan alasan Acqua tertawa adalah karena rasa percaya diri Terra yang terlalu berlebihan dan menganggap dirinya lebih kuat dari manusia terkuat di dunia.
"Ahahaha kau tidak akan bisa bertahan satu detik pun melawan monster yang bernama Hiko Seijuro XIII, mahluk terkuat di dunia!"
***
Aleister Crowley merasa sedikit lega karena ia tidak harus turun tangan sendiri dalam menangani Vento. Sebab saat ini keadaan dari dirinya sedang tidak stabil sebab alat penyokong kehidupan miliknya sedang dimaintenance oleh Heaven Canceller. Akibatnya Aleister Crowley harus berdiam diri di dalam kapsul kaca khusus yang biasa ia pakai sebagai cadangan dari alat penyokong kehidupan.
[Tsuchimikadou, apakah ada kabar lain selain kekalahan Vento dari Kogarashi Nakai?]
Tanya Aleister kepada Motoharu yang saat ini berdiri di kapsul kaca khusus miliknya.
"Tidak ada sih, tapi boss, ada kemungkinan kalau Vento akan menyerang kembali kalau luka yang ia alami sudah sembuh," Jawab Motoharu sambil membetulkan letak kacamata hitam yang ia miliki. "Yah, karena dua Esper terkuat di Kota Akademi saat ini sedang berada dalam keadaan tidak baik, Accelerator sedang ada di rumah sakit dan Dark Matter kabur dari Kota Akademi. Sehingga tidak mungkin kita mengharapkan mereka berdua untuk melawan Vento. Harapan kita cuma Kami-yan atau Hiko Seijuro XIII dalam melawan Vento."
[Tcch harus bergantung kepada dua orang itu membuatku muak!]
"Boss kau selalu bergantung pada mereka berdua untuk menyelesaikan sebagian besar masalah yang muncul karena rencanamu itu!" Kata Motoharu. "Tanpa adanya mereka berdua saat ini mungkin Kota Akademi mungkin sudah tidak ada."
[Makanya aku benci mereka berdua, kenapa keberhasilan rencanaku malah bergantung kepada dua orang yang menggagalkan semua rencana yang kubuat! Aku benci ironi yang muncul karena masalah yang tidak bisa kuatasi!]
Aleister terlihat kesal, bahkan sampai ia membuka kedua matanya yang selalu tertutup.
[Tapi tidak masalah karena setelah alat penyokong kehidupanku selesai diperbaiki, maka aku bisa menjalankan rencana cadanganku!]
***
Hiko Seijuro XIII, saat ini sedang berada di toko gerabah miliknya yang ada di kaki bukit tempat Yuragi Sou berdiri. Bagi Hiko membuat gerabah adalah cara yang paling baik untuk dirinya untuk melepas stress dan menjaga kreatifitas yang ia miliki. Dan sekalipun toko gerabah milik Hiko jarang sekali dibuka karena Hiko jarang berada di Kota Akademi, sekali toko Hiko buka maka pelanggan yang datang akan sangat banyak.
Karena gerabah buatan Hiko sangat berkualitas dan memiliki nilai seni yang tinggi. Sehingga saat ini di toko kecil di kaki bukit Yuragi, banyak sekali orang berkerumun untuk membeli gerabah yang tersedia.