Ketika tangan Bunshin Touma menempel ke pinggangnya Mikoto. Suasana yang canggung mulai terasa di antara mereka berdua. Untuk Bunshin Touma, ia sama sekali tidak mempedulikan suasana canggung itu. Tapi tidak dengan Mikoto, sebab sebelum Bunshin Touma bisa menyentuh pinggang Mikoto. Ia hampir terkena tendangan dan juga tamparan dari Mikoto.
Untungnya Bunshin Touma, walaupun tidak sekuat Touma yang asli tetap kuat dan cepat. Sehingga tendangan dan tamparannya Mikoto bisa dengan mudah dihindari oleh Bunshin Touma. Setelah Misaka Next memperingatkan Mikoto, barulah Bushin Touma bisa menyentuh pinggangnya Mikoto dengan aman. Tapi karena badan dan ekspresi wajah Mikoto menjadi kaku ketika Bunshin Touma menyentuh tubuhnya. Maka terjadilah suasana yang canggung diantara mereka berdua.
"Onee-Sama kalau ekspresi wajahnya Onee-Sama sekaku itu bagaimana Misaka bisa mendapatkan foto yang bagus! Kata Misaka yang memperingatkan Onee-Sama karena Misaka sedang berusaha untuk menjadi seorang fotografer yang baik!"
Misaka Next sedang memegang handphone milik Mikoto, agar ia bisa memfoto adegan romantis antara Mikoto dengan Bunshin Touma. Tapi sedari tadi ia tidak bisa mendapatkan momen romantis yang bagus karena kekakuannya Mikoto.
"Apa boleh buat! Ini pertama kalinya aku berfoto dengan lelaki selain papaku! Tentu saja aku akan merasa tegang!" Kata Mikoto yang tubuhnya menjadi semakin kaku karena perkataannya Misaka Next. "Apalagi lelaki yang berfoto dengan dengaku adalah si idiot ini!"
Mikoto mengarahkan jari telunjuknya kepada Bunshin Touma. Dan Bunshin Touma bereaksi sama seperti Touma yang asli ia cuma menguap dan cuek ketika Mikoto memanggil dirinya idiot. Ia tidak merasa tersinggung ataupun marah, sebab Bunshin Touma tahu kalau sulit untuk tsundere sejati seperti Mikoto untuk bisa jujur dengan dirinya sendiri.
***
"Kalau Onee-Sama tidak mau berpose dengan benar, maka Misaka akan melaporkan Onee-Sama kepada Chitose-San soal snack milik Chitose-san yang Onee-Sama makan secara diam-diam beberapa hari yang lalu di tengah malam karena Onee-Sama merasa lapar! Kata Misaka yang terpaksa harus mengancam Onee-Sama!"
Mikoto menelan ludahnya ketika ia mendengar ancamannya Misaka Next, secara sifat Chitose jauh lebih baik daripada ibu asrama Tokiwadai. Tapi kalau Chitose sudah marah, maka kemarahan Chitose jauh lebih seram dan mengerikan daripada ibu asrama Tokiwadai. Dan membuat Chitose marah adalah sesuatu yang sangat ingin dihindari oleh Mikoto.
"Oke! Oke! Aku akan berusaha untuk tidak kaku lagi! Tapi tolong jangan beritahu Chitose-san soal snack miliknya! Walaupun aku sudah mengganti snack milik Chitose-san dengan snack yang baru, aku tidak yakin kalau Chitose-san tidak akan marah kalau ia tahu aku sudah memakan snack miliknya diam-diam!"
Mikoto terlihat sangat panik, dan ia berusaha untuk menjadi lebih tenang. Sebab ia tidak ingin Misaka Next melaporkan tindakan bodoh yang sudah ia lakukan kepada Chitose.
Setelah berusaha untuk menenangkan dirinya selama lima menit. Akhirnya Mikoto tidak lagi terlihat canggung atau kaku ketika Bunshin Touma memeluk pinggangnya meskipun wajah Mikoto tetap terlihat memerah.
Berbeda dengan Mikoto, Bunshin Touma bisa membuat dirinya tetap terlihat tenang. Sekalipun ia harus berpose romantis dengan Mikoto, bahkan Bunshin Touma bisa membuat ekspresi wajah seorang lelaki yang memanjakan kekasihnya di hadapan Mikoto.
Misaka Next lalu memotret pose romantis antara Mikoto dan Bunshin Touma. Hasil fotonya cukup memuaskan sehingga Bunshin Touma dan Mikoto merasa yakin kalau foto itu bisa membuat Mikoto mendapatkan bantal peluk Gekota yang sangat ia inginkan.
***
"Yup, karena aku sudah selesai membantumu maka aku harus segera pergi ke toko bumbu dan sayuran sebab aku masih harus membeli bahan makanan dan bumbu yang dipesan oleh Shizuka."
Bunshin Touma lalu menghilang di hadapan Misaka Next dan Mikoto tepat setelah ia menonaktifkan dirinya yang hanyalah sebuah Bunshin.
"Ah, penyelamatku menghilang menggunakan teleport kata Misaka yang tidak pernah terbiasa yang melihat penyelamatku menggunakan teleport!"
"Kekuatan yang dimiliki si idiot Touma itu memang sangat banyak dan beragam, tapi aku tidak pernah suka ketika ia melakukan teleport sebab setiap kali ia berteleport, ia berpindah tempat dan menghilang dengan sangat cepat sampai-sampai teleport miliknya itu terlihat sangat menyeramkan seperti hantu!"
Misaka Next dan Mikoto tidak terlalu suka kalau Touma berteleport sebab bagi mereka berdua teleportnya Touma itu terlalu tenang dan cepat sampai terlihat sangat menyeramkan.
"Jadi Onee-Sama karena Onee-Sama sudah mendapatkan foto yang dibutuhkan, bukankah akan lebih baik bagi Onee-Sama untuk segera ke Gekota store agar Onee-Sama bisa mendapatkan bantal peluk yang Onee-Sama inginkan? Tanya Misaka yang heran kenapa Onee-Sama tidak cepat bergerak."
"Ah! Kau benar juga!" Kata Mikoto yang baru sadar kalau ia harus segera ke Gekota store. " Kalau aku tidak cepat bisa-bisa aku tidak akan kebagian bantal peluk itu!"
Mikoto berlari secepat mungkin dari taman di tengah mall bawah tanah distrik tujuh ke Gekota store. Meninggalkan Misaka Next sendirian di tengah taman.
"Sigh Misaka benar-benar tidak mengerti apa yang Onee-sama sukai dari kodok hijau itu, kata Misaka sambil menghela nafasnya dalam-dalam."
***
Kamijou Kotori menghela nafasnya dalam-dalam ketika ia melihat Kuroko yang dibawa masuk ke dalam kantor cabang Judgement yang ia pimpin dalam keadaan pingsan. Kotori tahu kalau Kuroko terkadang bisa bertindak bodoh dan membuat masalah karena tindakan bodoh itu. Tapi setelah Kotori mendengar penjelasan dari Misaka 10032 kenapa Kuroko bisa pingsan. Kotori cuma bisa menghela nafas sambil merasa pusing.
Kotori merasa heran kenapa Kuroko begitu terobsesi dengan Mikoto sekalipun Kuroko sudah memiliki pacar yang kuat dan tampan.
"Ara Kuroko-san rupanya benar-benar seorang masokis yang ingin selalu disetrum oleh Mikoto-san," Kata Saten sambil menyentuh-nyentuh tubuh Kuroko yang saat ini sedang terbius. "Kalau tidak untuk apa dia terus-terusan mendekati Mikoto-san dan berusaha untuk berbuat tidak senonoh kepada Mikoto-san."
"Kurasa ada alasan tertentu kenapa Kuroko bisa sangat terobsesi dengan Mikoto-san," Kata Uiharu yang sedang melakukan chatting dengan pacarnya. "Sayangnya dia tidak pernah mau memberitahuku apa alasannya sekalipun aku sudah berkali-kali menanyakannya kepada Kuroko."
"Mungkin karena dulu Mikoto-san pernah menolong Kuroko dari bahaya seperti pangeran berkuda putih," Kata Konori sang wakilnya Kotori. "Kalian tahu sendiri kan kalau Mikoto-san itu orangnya agak tomboy dan kasar, tidak aneh kalau Kuroko merasa terpesona dengan Mikoto ketika Mikoto sudah menyelamatkan dirinya."
"Hmm alasan yang cukup masuk akal menurutku, ada kemungkinan kalau tindakan Mikoto-san yang seperti itulah yang membuat Kuroko yang tadinya normal menjadi biseksual, kurasa aku harus membawa Kuroko kepada Chitose-baa-chan agar Chitose-baa-chan bisa melalukan sesi terapi cuci otak super extreme untuk mengembalikan Kuroko-san ke jalan yang benar!" Kata Kotori dengan senyuman dan pandangan mata jahat muncul di wajahnya.