Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 229 - Chapter 221 - Ketegasan Kaori

Chapter 229 - Chapter 221 - Ketegasan Kaori

Touma mengarahkan aura membunuh yang sangat mengerikan kepada Kakine, sampai-sampai Kakine yang tadinya berpikir kalau dia bisa mengalahkan Touma dengan kekuatannya yang sekarang. Tapi begitu aura membunuhnya Touma mengenai dirinya keringat dingin mengalir dengan sangat deras dari tubuhnya. Aura membunuh bukanlah hal yang baru untuk Kakine, sebab ia pernah melawan seseorang yang menggunakan aura membunuh.

Tapi merasakan aura membunuh levelnya setara dengan Touma adalah hal yang baru untuk Kakine. Ia menggigil ketakutan karena aura membunuhnya Touma, dan bahkan Kakine sampai mengompol karena rasa takut yang dialami olehnya.

"Kau tahu, hanya karena memiliki kekuatan untuk membuat apapun menggunakan kekuatan Espermu itu. Bukan berarti kau adalah dewa yang bisa melakukan semua hal dan merasa cukup arogan untuk memandang rendah orang lain," Kata Touma sambil berjalan menjauhi Kakine yang saat ini sudah tidak dapat berbuat apa-apa karena ketakutan yang ia alami. "Jadi sebaiknya kau berhenti mengangguku juga orang yang kusayangi, atau akan kupastikan kalau kau akan mengalami hal yang membuatmu merasakan neraka di bumi!"

Kakine menganggukan kepalanya sambil menggigil ketakutan, ia biasanya adalah yang membuat orang lain merasa takut kepada dirinya dengan mengandalkan statusnya sebagai Esper level lima. Tapi kali ini yang terjadi adalah kebalikannya, Kakine yang merasa takut. Ini pertama kalinya bagi Kakine merasa amat sangat takut sampai ia mengompol.

Touma lalu pergi meninggalkan Kakine sendirian, setelah memastikan kalau ia tidak berbuat macam-macam lagi. Untuk berjaga-jaga karena Touma tidak mempercayai Kakine, Touma juga menanamkan sihir mental kepada Kakine. Agar Kakine merasakan ketakutan mutlak terhadap Touma.

Touma sudah bertahun-tahun menghadapi orang seperti Kakine, dan satu hal mutlak yang ia pelajari ialah kalau orang seperti Kakine sama sekali tidak bisa dipercaya ataupun bisa merubah sifatnya. Sebab untuk orang seperti Kakine yang utama adalah dirinya sendiri.

***

Kakine pingsan karena tubuhnya sudah tidak kuat menahan tekanan yang muncul dari aura membunuhnya Touma. Dan akhirnya ia pun tak sadarkan diri di atas atap gedung tempat tadi ia secara tidak sengaja melihat Touma.

Dengan sangat cepat Touma, menukar kembali bunshin miliknya dengan dirinya sendiri. Tanpa disadari oleh Shizuka sama sekali. Sebab Touma sama sekali tidak mau membuat Shizuka merasa kuatir.

"Oii, Touma-san tadi aku merasakan ada sedikit perasaan tidak enak di atas atap gedung yang tadi kita lewati," Kata Shizuka yang menggandengkan lengannya ke lengan Touma. "Apa kau tahu sesuatu?"

"Kau tidak perlu mempermasalahkan hal yang sudah beres, Shizuka-san," Kata Touma sambil mengusap-usap kepalanya Shizuka. "Jadi sebaiknya kita lanjutkan lari pagi ini dan tidak perlu membahas hal-hal yang tidak penting."

Shizuka menganggukan kepalanya, sebab ia sudah tahu kalau Touma telah membereskan masalah yang ada di sekitar mereka. Shizuka mengerti dan sangat paham kalau Touma itu adalah seseorang yang sangat kuat dan berada di level orang-orang paling kuat di dunia.

Tapi Shizuka tetap saja tidak dapat berhenti merasa kuatir dengan keberadaan Touma. Sekalipun Touma sangat kuat di dunia ini masih ada orang lain yang lebih kuat dari Touma, seperti ketika Touma di buat babak belur oleh Kagami Ikkoku. Perbedaan kekuatan yang sangat besar membuat Touma sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk melawan balik

Shizuka tidak ingin Touma berada dalam keadaan yang terpojok sekali lagi, sebab bagi Shizuka melihat Touma yang terluka membuat hatinya merasa sedih. Touma mungkin bertambah kuat setiap harinya, karena latihan rutin yang ia lakukan. Tapi Shizuka yakin kalau Kagami juga berada dalam keadaan yang sama.

Shizuka cuma bisa berharap, kalau suatu saat ia dan semua anggota dari haremnya Touma bisa mendapatkan hidup yang damai dan normal sekalipun kehidupan yang normal itu sangat membosankan.

***

Berkat usaha dari Bunshin yang dikirim oleh Touma, Index berhasil diselamatkan dari para penculik yang menginginkan pengetahuan sihir yang ada di dalam otaknya Index. Bagi Touma menyelamatkan Index bukanlah hal yang sulit jadi ia tidak terlalu merasa membuang waktunya ketika ia menolong Index. Apalagi karena ia menolong Index menggunakan klon miliknya dan bukan dirinya yang asli.

"Terimakasih Touma-Sama! Terimakasih Touma-Sama! Kalau kau tidak ada entah apa yang akan terjadi terhadap Index!" Kata Kaori yang memeluk Bunshinnya Touma dengan sangat erat. "Si bodoh ini selalu merasa dirinya yang paling penting dan tidak pernah mau mendengarkan ucapanku! Dan hasilnya dia selalu mendapatkan masalah!"

Kaori memukul kepala Index yang masih bersikap arogan sampai akhir sekeras yang ia bisa. Sampai-sampai Kaori lupa sedikit menahan kekuatan fisik Saint miliknya dan membuat kepalanya Index benjol.

"Ouuch! Kaori kenapa kau memukul kepalaku dengan begitu keras! Apa kau pikir aku nggak merasa sakit dipukul oleh seorang Saint sepertimu!?"

Index memegangi kepalanya yang benjol, ia benar-benar tidak menyangka kalau Kaori yang merupakan seorang bodyguard berani memukul dirinya yang adalah majikannya Kaori.

"Diam! Apa kau tidak tahu berapa banyak masalah, kerugian dan stress yang harus kutangani karena sifatmu yang arogan, manja, rakus, tidak tahu diri, dan selalu merasa paling benar itu. Kalau kau berani mengucapkan satu kata lagi saja dari mulutmu yang busuk itu. Jangan harap kau bisa mendapatkan sarapan, makan siang dan makan malam!"

Kemarahan Kaori yang sudah mencapai puncak membuat Index menjadi takut kepada Kaori. Dan Index pun tidak berani lagi mengucapkan kata apapun, sebab ia tidak mau mencari masalah dengan Kaori yang sedang marah. Karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi kepada dirinya jika Kaori menghukum dirinya.

***

"Akhirnya kau mau bertindak lebih tegas, terhadap Index, Kaori. Aku sangka kau akan terus menerus memanjakannya. Kau sudah berhasil menjadi seseorang yang jauh lebih baik Kaori."

Bunshin Touma tersenyum ke arah Kaori dan senyuman itu, membuat wajah Kaori memerah sehingga ia harus menolehkan kepalanya ke arah lain.

"Te-terimakasih atas pujian anda, Touma-Sama, a-aku benar-benar tidak pantas mendapatkan pujian darimu."

Reaksi dari Kaori membuat Bunshin Touma merasa sedikit geli, ia sama sekali tidak tahu kalau seorang gadis yang tomboy dan kaku seperti Kaori bisa membuat reaksi seperti itu.

"Kaori, aku mau kau kembali ke Yuragi dalam waktu dua hari, Orsola yang saat ini sedang berada di kota ini akan membantumu pulang. Kau tidak usah merasa kuatir kalau Index akan diculik lagi sebab aku sudah meminta bantuan dari beberapa anak buahnya kakek yang ada di kota ini untuk menjaga Index."

Setelah selesai berkata begitu, secara mendadak Bunshin Touma menghilang dari hadapan Index dan Kaori. Tepat setelah Bunshin Touma menonaktifkan dirinya.

Menghilangnya Touma tidak membuat Kaori atau Index terkejut. Sebab mereka sudah sering melihat Touma menggunakan teleport sempurna yang tidak meninggalkan jejak energi sama sekali. Tapi yang tidak diketahui oleh Kaori dan Index ialah kalau Touma yang sebelumnya ada di hadapan adalah Bunshin.

"Sigh, kalau saja aku bisa melakukan teleport jarak jauh seperti Touma-Sama, mungkin aku tidak perlu lagi melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang," Kata Kaori yang merasa sedikit iri dengan Touma. "Sayangnya Amakusa Church tidak memiliki sihir ruang dan waktu semacam itu jadi aku tidak bisa mempelajarinya."

"A-aku punya sihir semacam itu di dalam salah satu Grimoire yang ada di dalam otakku, kalau kau mau aku bisa mengajarkannya kepadamu, Kaori."