Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 188 - Chapter 180 - Anderson lari

Chapter 188 - Chapter 180 - Anderson lari

Touma dengan cepat mencabut kedelapan bayonet yang menancap di tubuhnya lalu berteleport sambil membawa Oriana bersama dengan dirinya sebab dengan keadaan tubuhnya yang sekarang Touma tahu kalau ia tidak akan bisa menang melawan Anderson. Touma membawa Oriana ke dalam penjara bawah tanah Yuragi Sou agar gadis itu tidak bisa kabur lalu ia berpindah tempat ke kamarnya untuk memakan kacang Senzu agar tubuhnya bisa pulih.

Setelah merasa kalau lukanya telah sembuh, Touma kembali ke tempat ia bertarung dengan Anderson. Sebab Touma tahu kalau ia tidak segera mengalahkan Anderson maka akan ada korban yang berjatuhan. Sebab Anderson adalah seseorang yang akan membunuh orang lain tanpa pandang bulu untuk memuaskan keinginan yang ia miliki untuk membunuh.

"Tcch aku benar-benar lupa kalau kau bisa melakukan teleport sekalipun kemampuan vampiremu itu sudah kusegel menggunakan bayonet yang sudah diberkati. Kau yang adalah seorang Gemstone Esper memang menyebalkan! Apalagi diantara semua Gemstone Esper kau adalah yang paling kuat. Untuk membunuhmu sepertinya aku harus mempersiapkan lebih banyak senjata, tapi sayangnya saat ini aku tidak membawa senjata yang tepat untuk membunuh Esper. Jadi saat ini sebaiknya aku mundur dulu, dan menghentikan misiku untuk membunuh Oriana Thompson. Sebab misiku sudah bisa dianggap gagal di saat kau memindahkan gadis itu ke tempat yang tidak kuketahui!"

Alexander Anderson mungkin memang memiliki keinginan membunuh yang gila tapi bukan berarti ia tidak bisa menahan dirinya. Alexander Anderson tahu kalau Touma jauh lebih kuat dari dirinya dan tanpa persiapan yang cukup maka kemungkinan bagi dirinya untuk menang melawan Touma adalah nol persen. Dan Alexander bukanlah orang bodoh yang akan membuang-buang waktu yang ia miliki untuk melawan musuh yang idak bisa ia kalahkan.

"Kalau kita bertemu lagi akan kupastikan kalau kau mati di tanganku, Flame Alchemist, sebab aku tidak akan berhenti membunuh sebelum semua vampire yang ada di dunia ini musnah! Camkanlah kata-kataku ini Flame Alchemist Kamijou Touma sang leluhur keempat!"

***

Alexander Anderson menghilang diantara halaman buku yang ia gunakan sebagai alat untuk berteleportasi. Dan keberadaan dari pemburu vampire nomor satu di dunia tidak dapat dirasakan lagi oleh Touma.

"Sigh, syukurlah aku tidak perlu lagi melawan Anderson, kalau tidak akan ada banyak waktu yang terbuang dan aku tidak mau membuang waktuku untuk bertarung melawan seorang maniak seperti dirinya. Untungnya dia bukanlah petarung yang terbawa emosi dan tahu kapan waktunya untuk mundur. Jadi aku tidak perlu melawan dirinya, kenapa Vatican menyewa mantan Exorcist seperti dirinya untuk menyerang Oriana? Bukankah Anderson sudah diusir dari Vatican karena dia terlalu haus darah? Haaah, terlalu banyak masalah yang muncul dalam satu hari. Apalagi aku tahu kalau nanti Mikoto akan mengamuk karena para Kihara masih belum menyerah untuk membuat dirinya menjadi Esper level enam yang mereka bisa gunakan untuk mengalahkanku."

Touma bersyukur untuk masalah yang baru saja selesai. Tapi ia tahu kalau masalah dengan Oriana bukanlah masalah utama yang harus ia selesaikan pada Daihaseisai, sebab masalah utama yang harus ia selesaikan adalah kenaikan tingkat Mikoto ke level enam.

Touma tidak tahu apa yang akan para Kihara lakukan untuk membuat Mikoto menjadi level enam, sebab klon Mikoto yang tersisa hanyalah Misaka 10032.

Hiko sudah memastikan tidak ada lagi klon Mikoto yang tersisa, bahkan Last Order yang adalah klon terakhir dari Mikoto juga tidak ada karena semua data dari peta DNA milik Mikoto sudah dihapus jadi tidak akan ada lagi klon dari Misaka Mikoto yang bisa dibuat oleh para Kihara.

Tapi Touma tahu kalau para Kihara yang memiliki kepandaian yang abnormal bukanlah musuh yang bisa diremehkan. Jadi untuk berjaga-jaga Touma sudah menempatkan Kagebunshin miliknya di dekat Mikoto untuk terus mengawasi dan melindungi Mikoto.

***

"Ya, ampun Mama, Papa aku kan sudah bilang kalau kalian berdua tidak perlu melihatku berkompetisi secara langsung, tapi kenapa kalian malah datang! Kenaoa sih kalian berdua tidak menonton saja dari kamar hotel!"

Di saat Mikoto sedang tidak berkompetisi dan ia sedang melakukan pembicaraan dengan Shokuhou. Misuzu dan Tabigake muncul dan menyapa Mikoto membuat jantung Mikoto berdegup dengan sangat kencang karena ia dibuat kaget dengan kemunculan kedua orang tuanya yang ia sangka sedang check in ke hotel.

"Kami berdua kan jarang bertemu denganmu dan saat ini aku sedang mendapatkan libur dari Hiko-Sama jadi kurasa tidak masalah bukan kalau aku dan mamamu datang untuk melihat dirimu berkompetisi di festival olahraga terbesar di Jepang. Jadi tidak ada salahnya bukan untuk melihatmu berkompetisi secara langsung."

Tabigake bisa mengerti alasan mengapa Mikoto tidak mau ia ataupun Misuzu datang ke Daihaseisai, sebab Mikoto merasa canggung dan malu kalau kedua orang tuanya melihat dirinya berada di keramaian dan berkompetisi. Sifat pemalu Mikoto, adalah warisan dari dirinya dan Tabigake bisa memaklumi kalau Mikoto tidak ingin ia dan Misuzu datang.

"Mikoto-chan aku dan papamu sudah jauh-jauh datang dari pulau awan api untuk melihatmu berkompetisi dan kau malah melarang kami berdua untuk datang kau kejam! Aku tidak pernah ingat mengajarimu untuk menjadi seorang anak yang kejam kepada orang tua seperti itu!"

Reaksi Misuzu agar berbeda dari Tabigake, sebab Misuzu adalah seorang wanita yang agak polos dan meskipun ia tahu kalau anaknya adalah seseorang yang agak pemalu tapi terkadang karena kepolosan yang ia miliki ia tidak bisa memahami apa yang ada di dalam pikiran dari anaknya.

***

Bagi Misaki Shokuhou yang tidak memiliki orang tua pemandangan yang saat ini ada di depan matanya membuat dirinya menjadi sangat iri kepada Mikoto. Sebab ia tidak pernah merasakan kasih sayang dari orangtua kandungnya. Rasa kasih sayang dari seseorang yang mendekati rasa kasih sayang orangtua ialah rasa kasih sayang yang ditunjukkan oleh Chitose dan Hiko kepada dirinya.

Secara hukum mereka berdua adalah wali dari dirinya di Kota Akademi dan mereka berdua juga menyayangi Shokuhou seperti anak mereka sendiri. Tapi walaupun begitu tetap saja Chitose ataupun Hiko tidak memiliki hubungan darah dengan dirinya. Dan karena tidak adanya hubungan darah itu, Shokuhou memiliki ketakutan kalau suatu hari nanti akan ada waktu dimana ia tidak akan lagi disayangi oleh Hiko ataupun Chitose.

Dan itu adalah salah satu ketakutan terbesar yang dimiliki oleh Shokuhou selain rasa takut kalau Touma sudah tidak mencintai dirinya.

***

Karena Ukyo dan juga Kasumi adalah murid baru di sekolahnya Touma, mereka berdua tidak memiliki kewajiban untuk mengikuti Daihaseisai. Jadinya baik Ukyo dan Kasumi memilih untuk diam di Yuragi Sou.

"Tidak kusangka di saat liburan begini kita berdua malah disuruh untuk membersihkan kamar oleh Chitose-san sebab akan ada dua pasang suami istri yang datang ke Yuragi Sou untuk menginap. Yah membersihkan kamar bukanlah pekerjaan yang berat tapi aku merasa agak terganggu untuk bersih-bersih di saat aku sedang ingin bersantai di kamarku," Kata Ukyo sambil menghela nafasnya.

"Yah anggap saja yang kita lakukan saat ini sebagai olahraga," Kata Kasumi yang bekerja lebih cepat dari Ukyo. "Lagipula hanya diam saja di kamar untuk bersantai bukanlah cara yang bagus untuk menghabiskan waktu bagiku. Bersih-bersih sambil menggerakkan badan adalah sesuatu yang lebih cocok bagiku yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang ibu rumah tangga profesional."