Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 184 - Chapter 176 - Fukiyose si sok Penting

Chapter 184 - Chapter 176 - Fukiyose si sok Penting

Touma bisa merasakan sedikit keanehan pada aura yang ada di Kota Akademi, tapi karena keanehan itu hanya terjadi sesaat saja dan Touma tidak merasakan adanya hal negatif pada keanehan itu. Makanya Touma tidak terlalu mempedulikan keanehan yang bar saja terjadi. Lagipula saat ini Touma sedang memfokuskan dirinya terhadap Daihaseisai Festival sehingga ia tidak memiliki waktu untuk mempedulikan hal yang lain.

Dan di saat yang serius seperti Daihaseisai, maka Touma menekan dengan keras semua kemalasan yang ada di dalam dirinya. Sebab ia tidak ingin membuat Komoe merasa sedih.

"Oii, Kami-yan, Komoe-Sensei tadi menelepon Fukiyose dan ia bertanya di mana kita berada saat ini supaya ia bisa menemui kita. Tapi tempat Sensei berada saat ini jaraknya cukup jauh dari tempat kita berada. Apa kau bisa menjemput Sensei dengan menggunakan teleport, karena Sensei sekarang sedang terjebak di dalam kerumunan orang-orang yang datang ke Festival. Komoe-Sensei berada di distrik lima di tempat yang paling ramai di distrik itu."

Touma tidak terlalu suka kalau ada orang yang berusaha memanfaatkan kemampuan yang ia miliki seperti Motoharu. Tapi Touma membuat beberapa pengecualian, seperti misalnya ada keadaan yang darurat. Atau ada orang yang membutuhkan bantuan dari dirinya. Dan membantu Komoe adalah salah satu dari pengeculian tersebut.

"Roger, aku akan segera pergi ke distrik lima untuk menolong Sensei," Kata Touma sambil menghela nafasnya sedikit. "Aku akan kembali dalam sekejap, sambil membawa Sensei bersama denganku. Tapi tolong jangan beritahu Fukiyose kalau aku menggunakan teleport untuk membawa Sensei ke stadium ini dengan cepat. Karena kau tahu sendiri bukan, Fukiyose itu sangat terobsesi dalam mematuhi aturan. Dan bagi Fukiyose yang memiliki pandangan moral yang aneh penggunaan kekuatan Esper untuk hal-hal yang sepele adalah sesuatu yang melanggar aturan. Dan kalau dia sampai tahu aku menggunakan kekuatanku untuk menjemput Sensei, maka dia pasti tidak akan menggangguku selama beberapa hari. Jadi tutup mulutmu itu rapat-rapat!"

"Itu sih, kau nggak perlu memberitahuku lagi, Kami-yan. Karena bukan kau saja yang akan mendapat masalah dari gadis dengan pandangan moral yang aneh itu. Aku juga akan mendapatkan masalah dari gadis stress itu kalau aku mengatakan kau menggunakan kekuatanmu untuk menjemput Sensei," Kata Motoharu yang bisa mengerti perasaan dari Touma. Sebab ia juga pernah direpotkan oleh obsesi gilanya Fukiyose.

Setelah percakapan tidak berguna yang memakan waktu beberapa menit, mengenai Fukiyose Seiri. Touma memutuskan kalau sudah waktunya bagi dirinya untuk dirinya untuk pergi menjemput Komoe. Dan tanpa ragu ia langsung berteleport tepat ke lokasi dimana Komoe.

Motoharu yang melihat kemampuan Touma yang amat banyak dan beragam sebenarnya sempat merasa agak iri kepada Touma karena Touma memiliki Empathy Mimicry yang bisa membuat Touma mampu memilki kekuatan Esper apapun yang ia inginkan.

Tapi setelah tahu betapa merepotkannya efek samping dari Empathy Mimicry yang akan membuat Touma kehilangan kendali atas semua kekuatan yang sudah ia tiru di hari-hari tertentu. Motoharu merasa bersyukur, karena ia hanya memiliki Auto Rebirth sebagai kemampuan Esper.

Sebab ia tidak ingin mengalami efek samping yang harus Touma alami.

Di distrik lima, Touma bisa dengan mudah menemukan Komoe. Sebab penampilan Komoe yang seperti anak kecil berumur sepuluh tahun sangatlah menonjol, jadi Touma bisa dengan mudah menemukan Komoe.

"Yoo, Sensei, aku datang untuk menjemputmu," Kata Touma yang muncul di hadapan Komoe sambil melambaikan tangannya.

"Ah, Kamijou-chan! Akhirnya kau datang juga! Kau tidak dilihat oleh Fukiyose-chan bukan di saat kau menggunakan teleport untuk menjemputku?" Tanya Komoe yang tahu betapa merepotkannya Fukiyose kalau dia melihat ada sesuatu yang ia anggap melanggar aturan.

"Tentu saja tidak, aku tidaklah sebodoh itu untuk membiarkan nona yang terlalu patuh pada aturan itu untuk melihatku melakukan teleport di luar Skill Test," Jawab Touma yang sekali lagi menghela nafasnya.

***

Saat ini Index sedang berlutut di depan Chitose dengan asap yang keluar dari kepalanya, karena ia dipaksa untuk mendengar ceramah dari Chitose selama kurang lebih setengah jam. Dan tak lama kemudian Chitose pun selesai menceramahi Index dan pergi meninggalkan Index sebab Chitose masih memiliki beberapa kegiatan lain yang harus ia selesaikan.

Setelah Chitose pergi, yang tinggal hanyalah Index dan Kaori yang berdiri di belakang Index. Kaori cuma bisa diam saja tanpa melakukan apapun untuk membela atau menolong Index, sebab Index dimarahi oleh Chitose akibat kesalahan yang dilakukan oleh Index sendiri. Selain itu, ia juga tidak mau ikut campur dengan masalah Index, sebab terakhir kali ia mencoba untuk ikut campur. Malah ia yang terkena masalah.

"Kuharap kau belajar dari pengalaman ini Index, untuk tidak lagi menjadi gadis manja yang selalu menganggap kalau dirimu adalah yang paling benar. Kau tidak bisa selalu merasa kalau dirimu adalah yang paling benar atau pun mendapatkan hal apapun yang kau inginkan Index, karena dunia tidak berputar di sekelilingmu. Dunia ini tidak bekerja dengan cara seperti itu!"

Kaori menasihati Index sedikit lalu berusaha untuk membantu Index berdiri, tapi ketika ia mencoba melakukan itu Kaori menemukan kalau Index sudah pingsan dengan mulut berbusa karena mental Index tidak kuat mendengar ceramah dari Chitose.

Melihat keadaan Index, Kaori benar-benar ingin menepuk dahinya keras-keras. Atau membenturkan kepalanya ke dinding yang tebal, karena ternyata Index tidak mendengar perkataan yang barusan ia ucapkan kepada Index.

Kaori merasa kalau apa yang baru saja keluar dari mulutnya keluar dengan sia-sia, Kaori lalu menghela nafasnya dalam-dalam lalu menggendong tubuh Index yang pingsan dan membawa Index ke mobil Van tempat ia menyimpan semua bento yang ia harus jual.

Kaori bermaksud untuk membiarkan Index untuk beristirahat di dalam mobil untuk sementara sampai ia bangun. Lalu mereka berdua bisa kembali berjualan, ditambah lagi Kaori juga ingin mengisi perutnya sebab ia sama sekali belum makan apapun sedari pagi.

Berbeda dengan Index, Kaori sudah memenuhi target penjualan bento yang sudah ditentukan oleh Shizuka dan Chitose sehingga ia diizinkan untuk makan oleh Chitose.

***

"Ooi! Tsuchimikado! Aku kan tadi sudah menyuruhmu untuk menjemput Komoe-Sensei! Kenapa kau masih ada di tempat ini dan mengobrol dengan Aogami, Misono dan Kasagi! Kenapa kau tidak melakukan tugas yang kuberikan kepadamu!"

Teriak Seiri yang merasa tidak suka kalau ada orang yang tidak mau mengikuti instruksi yang keluar dari dalam mulutnya.

"Fukiyose, kau bukanlah bosku ataupun atasanku dan di kelas kita yang bisa memerintahku hanyalah Kami-yan, Kasagi dan Komoe-Sensei! Kau bukanlah ketua kelas di kelas kita, kau hanyalah bagian dari komite disiplin dari sekolah kita. Tapi itu bukan berarti kau bisa memerintahku seenaknya dengan kuasa yang kau miliki sebagai anggota komite disiplin! Masalah menjemput Komoe-Sensei tidak ada hubungannya dengan komite disiplin, jadi tutup mulutmu itu sebab kau tidak berhak memintaku untuk menjemput Komoe-Sensei. Lagipula Kasagi sebagai ketua kelas sudah mengutus seseorang menjemput Sensei! Jadi pergi dari hadapanku dan jangan ganggu aku, Aogami, Kirika dan Kasagi yang sedang membicarakan strategi terbaik untuk memenangkan event di Daihaseisai!"

Ucapan Motoharu membuat Fukiyose menjadi sangat marah sampai-sampai wajahnya memerah bagaikan gurita rebus. Dan ia bersiap untuk membanting tubuh Motoharu menggunakan judo yang ia kuasai. Tapi sebelum Fukiyose bisa menggunakan judo miliknya kepada Motoharu, tahu-tahu ia merasa lemas dan akhirnya pingsan. Karena Motoharu menembak Fukiyose menggunakan pistol berisi jarum bius yang akan membuat Fukiyose pingsan setidaknya selama beberapa jam.