Misaka Mikoto saat ini sedang berada dalam keadaan yang tidak baik, tubuhnya dibebat oleh perban. Dan seragam Tokiwadai yang ia kenakan sebelumnya juga compang-camping dan penuh dengan lubang akibat dari hasil pertarungan yang ia lakukan semalam sehingga Mikoto harus melepas seragam yang ia kenakan dan mengenakan kimono yang disediakan oleh hotel tempat ia saat ini menginap untuk menutupi tubuhnya.
Mikoto masih merasakan sakit yang luar biasa di seluruh bagian tubuhnya yang terluka. Tapi Mikoto berusaha menahan rasa sakit itu sebaik yang ia bisa, luka yang saat ini ia alami memang tidak separah luka yang ia dapatkan ketika melawan Accelerator. Tapi ia nyaris saja tewas kalau saja ia tidak berhasil mengalahkan Awaki Musujime tepat waktu.
Karena kemampuan teleport milik Awaki sangatlah merepotkan dan sulit untuk diprediksi sehingga Mikoto harus berusaha keras untuk mencari cara mengalahkan Awaki. Kemarin malam Awaki menyerangnya menggunakan batang kayu yang sudah dipertajam sehingga Mikoto tidak dapat menghentikan batang kayu itu menggunakan kekuatan magnet miliknya.
Mikoto memang berhasil membuat batang kayu itu menjadi abu dengan menggunakan petir miliknya. Tapi ternyata kayu tajam yang dilempar ke arahnya itu sudah diisi dengan bubuk mesiu dan akibatnya kayu itu meledak ketika Mikoto mencoba untuk membakar kayu itu menggunakan petir miliknya. Dan efek dari ledakan itu membuat Mikoto mengalami luka di tubuhnya.
Untungnya Mikoto berhasil mengalahkan Awaki Musujime tepat ketika Awaki kehabisan batangan kayu tajam yang diisi oleh bubuk mesiu. Karena kalau tidak Mikoto tidak tahu apakah ia bisa menang atau tidak. Awaki Musujime adalah musuh cerdas yang sudah mempersiapkan diri untuk melawan dirinya, karena kalau tidak. Hampir mustahil untuk seorang Esper Level empat seperti Awaki bisa mendesak Mikoto sampai hampir kalah.
Dan bagi Mikoto musuh yang memiliki banyak persiapan adalah tipe musuh yang paling tidak suka.
***
"Sigh, tadi malam benar-benar kacau," Kata Mikoto sambil membuka kimono yang ia pakai sebab ia ingin mengganti kimono yang ia kenakan dengan seragam Tokiwadai baru yang ia pesan melalui internet yang dikirim ke kamarnya oleh petugas hotel. "Gadis bernama Awaki itu benar-benar lawan yang merepotkan! Kalau saja ia tidak kehabisan batang kayu yang bisa meledak itu mungkin akulah yang akan kalah tadi malam!"
Mikoto sekali lagi menghela nafasnya dan berusaha mengenakan rok sekolah Tokiwadai tapi di saat yang sama ketika ia akan mengenakan rok itu.
"Oii Biri-Biri aku mau memberitahumu kalau Kuroko akan...."
Tiba-tiba saja Touma membuka pintu kamar hotel yang ia sewa dan Touma melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh ia lihat. Dan apa yang baru saja Touma lihat menggunakan kedua matanya membuat wajah Touma memerah dan ada sedikit darah yang menetes dari hidungnya. Secara reflek Touma langsung membalikkan tubuhnya, sebab ia tidak mau melihat Mikoto yang saat ini sedang ada dalam keadaan setengah telanjang lebih lama.
"Aah sepertinya aku masuk di saat yang tidak tepat! Akan lebih baik saat ini aku keluar dan kembali di saat waktunya sudah tepat!"
Touma bermaksud untuk keluar dari kamar hotelnya Mikoto dan kabur secepat mungkin. Tapi sebelum ia bisa melakukan itu, Mikoto yang saat ini terlihat sangat marah kepada Touma langsung menyetrum Touma dengan listrik bertegangan ringan untuk membuat tubuh Touma kesemutan.
Dan karena saat itu Touma sedang lengah, makanya ia tidak sempat mengaktifkan kekuatan dari Imagine Breaker. Dan listrik yang dikeluarkan oleh Mikoto untuk pertama kalinya berhasil mengenai tubuh Touma.
"Idiot sialan!" Teriak Mikoto yang terlihat sangat marah. "Berani benar kau masuk ke kamarku di saat aku sedang mengganti bajuku! Ketuk pintu dulu sebelum kau masuk ke kamar seseorang! Apa kau sama sekali tidak diajari sopan santun dasar!"
***
"Aduduh, harusnya kau tidak menamparku dengan begitu keras setelah kau tadi menyetrumku!"
Di pipi Touma saat ini terlihat bekas tamparan dari Mikoto, sebuah tamparan yang seharusnya bisa ia hindari kalau saja tubuhnya tidak kesemutan. Tapi tamparan dari Mikoto sebenarnya tidak terlalu berpengaruh untuk tubuh Touma, karena ia memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Hanya listrik dari Mikoto saja yang memiliki efek terhadap tubuhnya, sebab Touma belum pernah melatih tubuhnya untuk menahan tegangan listrik. Dan di dalam hatinya Touma bertekad kalau ia memiliki waktu ia akan melatih tubuhnya agar bisa menahan serangan listrik.
"Itu salahmu sendiri dasar idiot!" Mikoto yang saat ini sudah mengenakan seragam Tokiwadai yang baru masih terlihat marah. Tapi mukanya memerah sebab tubuhnya yang setengah telanjang dilihat oleh lelaki yang ia sukai. "Kenapa kau tidak mengetuk pintu dulu sebelum kau masuk ke kamarku! Dan darimana pula kau tahu tempat aku menginap dan apa tujuanmu menemuiku!"
Ketika Mikoto membuka mulutnya, Touma melempar kacang Senzu ke dalam mulut Mikoto. Dan ketika Mikoto menelan kacang itu luka yang ada di tubuhnya pun sembuh dalam sekejap, membuat Mikoto terkejut luar biasa.
"A-apa yang kau masukkan ke dalam mulutku! Dan kenapa lukaku bisa langsung sembuh!"
"Pertanyaanmu yang sebelumnya saja belum aku sempat jawab tapi kau sudah menanyakan pertanyaan yang baru! Ahh sepertinya aku nggak punya waktu untuk menjawab pertanyaanmu itu mengingat saat ini, Kuroko sudah berada tidak jauh dari kamar ini. Jadi sebaiknya kita pergi dari sini secepat mungkin, karena yakin kalau kau juga tidak ingin bertemu dan dipeluk-peluk oleh Kuroko bukan?"
Touma langsung menyentuh tangan Mikoto dan membawanya pergi dari hotel itu menggunakan teleport. Dan Mikoto sekali lagi tidak diberikan kesempatan untuk bereaksi karena gerakan Touma yang sangat cepat.
***
"Onee-Sama! Kuroko datang untuk menemuimu!" Teriak Kuroko sambil membuka pintu kamar hotelnya Mikoto. Tapi sayangnya karena di dalam kamar itu sudah tidak ada siapapun, Kuroko tidak dapat menemukan Mikoto sama sekali. "Lho, kok Onee-chan nggak ada di kamar ini! Padahal aku yakin kalau aku datang ke kamar yang tepat! Dan aku juga bisa mencium bau Onee-Sama di kamar ini. Apakah Onee-Sama sedang keluar untuk membeli sesuatu? Yah kemungkinan besar begitu! Lebih baik aku menunggu Onee-Sama di tempat ini, dan begitu Onee-Sama datang aku akan mengejutkan dirinya dengan keberadaanku!"
Kuroko lalu melompat ke atas tempat tidur yang dimalam sebelumnya di tiduri oleh Mikoto lalu berguling-guling di atas tempat tidur itu dengan wajah yang mesum. Karena di atas tempat tidur ada bau tubuh Mikoto yang sama sekali belum menghilang. Bau Mikoto yang ada di atas tempat tidur itu membuat Kuroko merasa tenang, sampai-sampai Kuroko tertidur tidak lama setelah ia melompat ke atas tempat tidur itu.
Di depan Yuragi Sou bersama dengan Touma dan juga Mikoto yang berteleport ke tempat itu untuk menghindari Kuroko.
"Jadi kau datang ke kamar hotelku untuk memberitahuku soal kedatangan Kuroko dan kacang aneh yang kau lempar ke dalam mulutku adalah kacang khusus yang bisa digunakan untuk menyembuhkan luka dalam sekejap," Kata Mikoto yang akhirnya paham kenapa tiba-tiba Touma muncul di depan kamar hotelnya.
"Aku berterima kasih kepadamu soal Kuroko dan juga karena telah menyembuhkan lukaku! Tapi bisakah lain kali kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar orang lain! Agar tidak terjadi lagi hal yang tidak mengenakkan seperti tadi!"