"Tatemiya Saiji, sebagai salah satu orang paling kuat dari gereja Amakusa kau terlalu lemah," Kata Agnese yang mengikat Saiji lebih kencang menggunakan jari-jarinya yang berubah menjadi akar kayu. "Dan saat ini kau hanyalah nutrisi untukku!"
Saiji ingin sekali melepaskan ikatan dari akar pohon yang saat ini sedang membelit tubuhnya, hanya saja apa pun usaha yang ia lakukan untuk membebaskan dirinya sama sekali tidak ada gunanya. Sebab akar pohon yang mengikat tubuhnya juga berfungsi untuk menyerap tenaga yang Saiji miliki sehingga Saiji sama sekali tidak dapat menggunakan sihirnya untuk memperkuat tubuh.
"Energi kehidupan yang ada di dalam tubuhmu itu jauh lebih banyak dari anak buahmu, sehingga aku membutuhkan waktu yang lebih lama agar aku bisa menyerap energi kehidupanmu. Saat ini kau pasti sedang merasa sangat lemah dan juga tidak berdaya karena energimu yang kuserap, tapi tak usah kuatir sebab sebentar lagi setelah aku selesai menyerap semua energi yang kau miliki kau akan mati dan terbebas dari semua penderitaan yang saat ini kau rasakan!"
Berada dalam keadaan yang tidak berdaya membuat Saiji pasrah dan berharap kalau ia bisa cepat mati dan terbebas dari penderitaan yang ia alami. Sebab saat ini meskipun ia tidak berteriak kencang, akibat mulutnya yang tertutup oleh akar milik Agnese. Saiji merasakan kesakitan yang sangat hebat, jauh melampaui rasa sakit apa pun yang pernah ia rasakan hingga saat ini.
"Ahahaha sebentar lagi kau akan terbebas dari penderitaanmu, sebab aku sudah menyerap sembilan puluh persen energi yang kau miliki. Dengan begini kau akan segera bisa menyusul seluruh anak buahmu yang sudah berada di alam baka!"
Tubuh Agnese yang sudah berubah menjadi Dryad terlihat semakin menjadi monster setelah ia menyerap sembilan puluh persen energi yang dimiliki oleh Saiji. Kulitnya berubah menjadi hijau dan kakinya berubah menjadi akar pohon rambut dreadlock yang ia miliki berubah menjadi daun. Saat ini Agnese sama sekali tidak terlihat seperti manusia, melainkan sebuah pohon yang memiliki wajah seperti manusia.
***
Dan ketika Agnese hendak menyerap sisa energi kehidupan yang dimiliki oleh Saiji. Tiba-tiba saja jari-jarinya yang mengikat tubuh Saiji terbakar, membuat Agnese secara reflek melepaskan ikatan jarinya ke tubuh Saiji.
Saiji yang sudah tidak sadarkan diri tubuhnya hampir terjatuh ke tanah setelah ia terlepas dari ikatan Agnese. Namun tepat sebelum tubuh Saiji terjatuh Kanzaki Kaori, Saint dari gereja Amakusa menangkap tubuh Saiji tepat pada waktunya.
Dan tepat di depan Kaori, ada Touma yang saat ini terlihat amat mengantuk karena ia terpaksa bangun di tengah malam ketika ia merasakan aura kehidupan yang menghilang di daerah yang sepi di distrik tujuh. Karena ia merasa kalau menghilangnya aura kehidupan itu ada hubungannya dengan Agnese Forces dan gereja Amakusa, maka Touma dengan sengaja mengajak Kaori.
Setelah melihat Kaori menyelamatkan Saiji, Touma berpikir kalau keputusannya membawa Kaori adalah keputusan yang tepat.
"Oii Kanzaki, kau bawa paman yang tidak kukenal tapi kau kenal itu ke Yuragi Sou sebab sepertinya dia kehabisan tenaga akibat energi yang ia miliki diserap oleh biarawati yang berubah menjadi Dryad. Chitose-san pasti bisa memulihkan tenaganya."
Tanpa ragu, Kaori menganggukan kepalanya dan membawa pergi Saiji yang sedang tidak sadarkan diri. Sedangkan Touma melihat ke arah Agnese yang saat ini sedang berteriak kesakitan karena saat ini tubuhnya sedang terbakar akibat api yang Touma munculkan menggunakan Flame Alchemy.
"Arrrgh!!!!! Api macam apa ini! Kenapa api ini bisa membakar tubuhku! Sekalipun aku sudah memasang rune di tubuhku yang bisa menangkal sihir api!"
"Rune yang kau pasang hanya berguna untuk menangkal 'sihir' api, sedangkan api yang kupakai untuk membakar tubuhmu hanyalah api biasa yang kutingkatkan suhunya untuk menggunakan Alchemy. Jadi wajar saja kalau kau tidak bisa menangkal api itu."
Karena Agnese sedang kesakitan akibat api dari Touma, ia sama sekali tidak memperhatikan apa yang Touma ucapkan dan karena secara fisik Agnese adalah Dryad. Agnese secara reflek mencari sumber air terdekat untuk mematikan api yang membakar tubuhnya.
***
Setelah Agnese berhasil mendapatkan air dari pipa air bawah tanah yang ada di area itu. Api yang membakar tubuh Agnese berhasil dipadamkan oleh air tersebut. Agnese terlihat lega setelah api yang membakar tubuhnya sudah padam dan akhirnya ia melihat ke sekeliling untuk mencari Saiji yang sebelumnya ia ikat menggunakan jari miliknya yang berubah menjadi akar pohon. Tapi Agnese sama sekali tidak dapat menemukan siapapun kecuali Touma dan juga mayat dari anggota gereja Amakusa yang sebelumnya ia bunuh.
"Siapa kau! Dan dimana kau sembunyikan Tatemiya Saiji yang sebelumnya sedang kuserap energinya!" Teriak Agnese yang tubuhnya sedikit gosong karena terbakar oleh apinya Touma.
"Namaku adalah Kamijou Touma dan kalau yang kau maksudkan dengan Tatemiya Saiji adalah lelaki berumur tiga puluhan yang tadi kau serap energinya, tadi dia sudah dibawa pulang oleh salah satu pegawai di penginapan tempat aku tinggal.
Dan karena tadi sepertinya kau sama sekali tidak mendengarkan hal yang kuucapkan kepadamu, jadi biar kukatakan sekali lagi. Akulah yang sudah membakar tubuhmu itu menggunakan api biasa yang tidak bisa kau tangkal menggunakan rune anti sihir api, yang suhunya ditingkatkan menggunakan Alchemy, sehingga kau dipaksa untuk mencari sumber air secara insting agar kau bisa mematikan api yang membakar tubuhmu itu. Dan saat ini sepertinya aku harus membakar tubuhmu itu sekali lagi!" Kata Touma sambil menggunakan Killing intent pada suaranya.
***
Suara Touma yang digabung dengan killing intent membuat Agnese merasa tercekik ketika ia mendengar suara itu. Ia sampai dibuat berlutut karena Agnese sama sekali tidak dapat menahan tekanan yang berasal dari killing intent milik Touma. Dan di saat Agnese berlutut Touma menendang tubuh Agnese ke atas atau lebih tepatnya ke udara. Setelah itu Touma menjentikkan jarinya dan membuat tubuh Agnese sekali lagi terbakar.
Touma lalu melompat ke udara dan sekali lagi menendang tubuh Agnese yang terbakar sehingga tubuh Agnese meluncur lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Touma terbang dan melayang di udara dengan menggunakan Telekinesis dan terus menendang tubuh Agnese sampai mencapai ketinggian sepuluh ribu meter. Touma juga tidak lupa untuk terus membakar tubuh Agnese yang beregenarasi berkat energi yang ia serap sebelumnya.
Dan setelah Touma merasa kalau saat ini ia sudah berada di ketinggian yang tepat, Touma membakar tubuh Agnese sekali lagi menggunakan Flame Alchemy kemudian ia menendang tubuh Agnese dengan tendangan terkuat yang bisa ia gunakan tanpa memperkuat tubuhnya menggunakan Ki ataupun Nen.
Agnese yang sedari tadi berteriak kencang karena rasa sakit yang ia rasakan sebab ada api yang berkali-kali membakar tubuhnya berteriak jauh lebih kencang lagi ketika Touma menendang tubuhnya dengan keras. Agnese terjatuh ke bawah dengan kecepatan yang tinggi dan karena gesekan udara ketika tubuhnya terjatuh, api yang membakar tubuhnya menjadi semakin besar membuat regenarasi otomatis yang ia miliki menyerap lebih banyak energi dari dalam tubuhnya
"Dryad adalah musuh merepotkan yang memiliki kemampuan regenerasi menakutkan dan kemampuan menyerap energi yang merepotkan. Satu-satunya cara mengalahkan Dryad adalah terus membakarnya di tempat yang jauh dari sumber air atau energi sehingga ia sama sekali tidak dapat meregenerasi tubuhnya dan tidak dapat mematikan api yang membakar tubuhnya menggunakan air."