Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 145 - Chapter 137 - Vol 6 Epilogue

Chapter 145 - Chapter 137 - Vol 6 Epilogue

Aleister Crowley mengertakkan gigi di dalam kaca silinder tempat dia tinggal. Dia benar-benar tidak menyangka Sherry Cromwell bisa mengatasi sihir manipulasi pikirannya lebih cepat dari yang dia duga. Dan karena itu rencana yang sudah dia rencanakan selama lebih dari satu tahun gagal total.

Dia tidak tahu bagaimana Sherry bisa mengatasi sihirnya tapi ketika dia membaca laporan dari Motoharu dia menyadari bahwa sekali lagi musuh terbesarnya Hiko Seijuro XIII berhasil membuat rencananya untuk kebaikan umat manusia gagal.

[Samurai berusia seabad sialan itu sekali lagi membuat rencanaku gagal! Kenapa juga dia harus selalu menjadi duri di sisiku, dalam rencana besarku demi kebaikan umat manusia! Apa dia tidak tahu bahwa semua yang aku lakukan adalah demi seluruh umat manusia di alam semesta! Agar umat manusia bisa menjadi mandiri dan tidak bergantung lagi kepada dewa!] Kata Aleister dengan nada bicara yang dipenuhi dengan rasa marah. [Dan yang paling buruk adalah aku sama sekali tidak bisa melakukan apapun untuk membunuh Hiko Seijuro XIII, karena dia jauh lebih kuat dariku! Dan semua rencana yang kulakukan untuk menyingkirkannya sebelumnya tidak ada gunanya karena dia selalu punya cara untuk menghancurkannya! Arrrgh! Karena dia, aku harus membuat rencana lain agar aku bisa mengendalikan distrik bilangan imajiner!]

Aleister Crowley sama sekali tidak merasa putus asa meskipun rencananya gagal karena dia tahu bahwa dia masih punya banyak waktu untuk membuat rencana lain. Ia memiliki umur lebih dari sepuluh abad karena mesin pendukung kehidupan yang menjadi penyelamat hidupnya, sehingga bagi Aleister Crowley satu kegagalan saja tidak cukup untuk membuatnya merasa putus asa. Sebab dia masih punya banyak waktu untuk membuat rencana yang lebih besar lagi demi kemanusiaan. Dan juga demi dirinya sendiri agar ia bisa membunuh 'dewa'.

***

"Jadi Kurogane Ikki, aku lihat kamu bisa sampai dengan selamat di penginapan pribadiku di puncak bukit bersama pacarmu yang secara mengejutkan mengikutimu diam-diam dari belakang tanpa kamu menyadarinya sama sekali," Kata Hiko sambil melihat ke arah Ikki dan Stella sambil duduk di beranda bersama.dengan Chitose. "Baiklah kalau begitu aku ucapkan selamat pada kalian berdua, karena kalian berdua lolos ujian untuk menjadi muridku! Ahahahaha!"

"Hosh, hosh, hosh, aku hanya mengikuti Ikki dari belakang karena penasaran dia ingin pergi kemana," Kata Stella sambil terengah-engah karena ia hampir saja mati hanya untuk sampai ke puncak bukit Yuragi. "Tetapi jika karena mengikuti Ikki aku bisa menjadi murid Hiko-Sama, menurutku aku telah membuat pilihan yang sangat tepat dengan mengikuti Ikki!"

"Terima kasih, terima kasih, terima kasih!" Kata Ikki sambil membungkukkan badannya pada Hiko. "Aku akan belajar dibawah bimbinganmu, sampai aku menjadi Blazer terkuat! Hiko-Sensei!"

"Ahahahaha sepertinya kalian berdua sangat bersemangat untuk belajar ilmu pedang di bawah bimbinganku, ya? Bagus sekali! Aku akan memastikan kalian berdua mempelajari teknik pedang yang cocok dan bisa digunakan oleh kalian berdua!" Kata Hiko sambil meminum teh dari cangkir kesayangannya. "Sekarang aku akan meminta Kasumi untuk membawa kalian berdua ke kamar yang sudah kusiapkan supaya kalian bisa beristirahat karena aku tahu kalau kalian berdua merasa sangat lelah saat ini, setelah itu aku akan memasukkan kalian ke daftar orang yang bisa masuk ke dalam kekkai yang menyelimuti Yuragi Sou agar keduanya kalian bisa bergerak lebih leluasa lalu besok aku akan membawa kalian berdua ke tempat pelatihan khusus di mana aku akan melatih kalian berdua!"

***

"Sepertinya kakek punya dua murid baru ya?" Kata Touma sambil melihat ke arah Stella dan Ikki dari lantai dua Yuragi Sou. "Dan memikirkan murid baru kakek adalah Blazer berkepala panas dan tidak berbakat yang selalu ingin menantangku dalam pertarungan pedang bersama pacarnya, takdir benar-benar bekerja dengan cara yang sangat aneh."

"Apakah kamu tidak keberatan jika Ikki dan Stella-san menjadi muridnya Hiko-san?" Tanya Shizuka yang memeluk tubuh Touma dari belakang. "Mereka berdua bisa belajar tehnik Hitenmitsurugi-Ryuu darinya lho."

"Tidak, itu tidak mungkin," Jawab Touma sambil mengelus-elus kepala Shizuka. "Keduanya sudah melewati usia untuk mempelajari Hiten Mitsurugi-Ryu, jadi mustahil bagi mereka untuk mempelajari salah satu teknik pedang terkuat di dunia, jika keduanya mencoba mempelajarinya itu sama saja dengan bunuh diri karena untuk mempelajari Hitemitsurugi-Ryuu orang yang ingin mempelajarinya harus memiliki badan yang tinggi sepertiku dan kakek ditambah dengan fisik yang sangat kuat, jika tidak maka perlahan tubuh mereka akan rusak karena beban yang muncul akibat menggunakan Hitenmitsurugi-Ryuu."

"Kalau begitu, teknik pedang macam apa yang akan dipelajari keduanya dari Hiko-san? Apakah Hiko-san punya teknik pedang yang tepat untuk mereka?" Tanya Shizuka yang penasaran dengan teknik apa yang akan dipelajari Stella dan Ikki.

"Entahlah aku juga nggak tahu?" Jawab Touma. "Kakek punya banyak teknik pedang yang aku tidak tahu, mungkin kakek punya teknik yang cocok untuk itu."

Setelah Touma mengatakan itu, dia bisa merasakan kekuatan hidup Mugino yang semakin tumpul. Dan dia juga bisa merasakan bahwa di hadapan Mugino terdapat aura yang sangat kuat yang setara dengan esper level lima bahkan lebih. Touma menghela nafas, dia hanya ingin istirahat dari masalah tapi sepertinya dia benar-benar magnet masalah.

"Hei, Shizuka-san ada masalah yang menimpa Mugino, dan aku ingin membantunya," kata Touma sambil melepaskan pelukan Shizuka dari punggungnya. "Bisakah kita menghentikan momen mesra kita sebentar lalu melanjutkannya setelah aku membantunya?"

"Tentu saja," kata Shizuka sambil tersenyum. "Tolong bantu dia dan kembalilah padaku secepat mungkin, Touma-san."

***

"Huh, memikirkan generasi berikutnya dari Esper level lima selemah ini, aku yang baru saja keluar dari penjara sialan yang dibuat Fujiko untuk memenjarakanku merasa sangat kecewa." .seorang pemuda berambut putih berusia akhir belasan tahun yang mengenakan gakuran saat ini mencekik Mugino yang tangan kirinya terluka parah. ."Aku tidak tahu kenapa Aleister melepaskanku dari lubang neraka itu tapi, aku tidak akan berterima kasih padanya karena dia adalah salah satu orang yang memenjarakanku jauh di bawah tanah di penjara itu dengan membuatku tertidur lelap, sekarang karena Mayor ini sudah bebas. .sekali lagi aku akan menjadikan dunia ini sebagai surga bagi para Esper dan neraka bagi semua manusia sial itu!"

###

[Aku mengambil risiko besar dengan melepaskan Kyosuke Hyoubu Esper level lima pertama yang dibuat oleh Kota Akademi, aku tahu bahwa Fujiko Tsubomi akan sangat marah kepada diriku jika dia tahu apa yang telah kulakukan. Tapi aku tidak peduli melepaskan karya gagal itu lebih cepat dari rencanaku, karena saat ini aku sedang merasa sangat kesal karena Hiko Seijuro dan satu-satunya cara bagiku untuk menghilangkan stresku dan rasa kesalku adalah dengan melihat kekacauan yang terjadi di kota Akademi!]

Aleister Crowley sekali lagi membuat masalah baru dengan melepaskan orang gila dari penjaranya, sepertinya Touma tidak akan mendaptkan istirahat yang ia inginkan dalam waktu yang amat lama karena masalah baru yang dilepaskan Aleister ke kota Akademi.

Vol 6 End.

Author Note; Plot di buku enam ini agak berantakan dan campur aduk, maaf kalau para pembaca agak pusing ketika membacanya, di buku selanjutnya saya akan berusaha sebisa mungkin membuat plot dan dialog yang lebih rapi dan bisa lebih mudah dibaca.