"Hmm aku sama sekali nggak melihat siapapun, tuh," Kata Kaori sambil melihat ke arah taman yang ditunjuk oleh Index. "Dan aku juga nggak merasakan keberadaan siapapun yang mencurigakan. Mungkin kau tadi cuma berhalusinasi karena perutmu merasa lapar Index. Sigh Index, Chitose-san sudah susah payah memperbaiki fungsi dari saluran pencernaanmu yang tidak normal, dengan menggunakan akupuntur agar kau bisa makan layaknya orang normal. Tapi karena kerakusanmu soal makanan kau terkadang tidak bisa menahan diri dan makan dengan porsimu yang dulu ketika saluran pencernaanmu masih rusak dan akibatnya kau sering menderita sakit perut dan berhalusinasi karena kau kelaparan. Tampaknya aku harus meminta Chitose-san untuk melakukan terapi lagi kepadamu, agar kau bisa menghilangkan sifat rakusmu itu."
Wajah Index memucat ketika ia mendengar ancaman dari Kaori. Selama lebih dari satu bulan ia tinggal di Yuragi Sou, entah sudah berapa kali ia 'diterapi' oleh Chitose. Dan bagi Index, 'terapi' dari Chitose bukanlah sesuatu yang menyenangkan sama sekali dan lebih seperti penyiksaan bagi Index.
"Ti-tidak usah meminta Ch-Chitose-Sama untuk melakukan terapi kepadaku, karena sekarang aku yakin kalau tadi aku hanya berhalusinasi karena tadi aku melamun," Kata Index sambil menelan ludahnya. "Jadi ayo sekarang kita susul Chitose-Sama, karena kalau tidak Chitose-Sama akan marah kepada kita berdua."
Index berlari mengikuti Chitose yang sudah berada agak jauh dari dirinya dan Kaori, sedangkan Kaori berjalan perlahan di belakang Index sambil tersenyum. Karena ancamannya terhadap Index berhasil dengan baik.
Kaori sayang terhadap Index, yang merupakan seseorang yang harus ia jaga dengan baik. Akan tetapi terkadang ia dibuat kesal dan pusing karena kerakusan dan kemanjaan yang diperlihatkan oleh Index.
Makanya Kaori bersyukur ketika Index dijadikan sebagai salah satu pegawai dari Yuragi Sou, sifat Index secara perlahan mulai berubah menjadi lebih baik.
***
Di bangunan tanpa jendela di Kota Akademy.
tempat tinggal dari Aleister Crowley, yang hanya bisa dimasuki dengan menggunakan kemampuan teleport, atau menggunakan elevator rahasia yang hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu yang diberi hak oleh Aleister untuk bisa memasuki tempat tinggalnya itu.
Di dalam puncak dari gedung tanpa jendela itu ada sebuah silinder, berdiameter 4m dan panjang 10m. Dan silinder itu terbuat dari kaca yang diperkuat, dan ada cairan merah di dalamnya yang juga terhubung dengan banyak sekali kabel.
Ruangan tersebut juga sangat gelap dan hanya diterangi oleh cahaya redup mesin-mesin dan layar yang ada di ruangan itu.
Di dalam silinder yang berisi cairan merah ini, ada seseorang dengan gaun bedah hijau mengambang terbalik.
Dan nama orang tersebut ialah Aleister Crowley salah satu pendiri dari Kota Akademi, yang tampak seperti lelaki, perempuan, dan anak-anak. Aleister Crowley saat ini melihat ke arah salah satu layar yang ada di dalam ruangan itu, dan di layar itu ada tanda yang menunjukkan kalau ada seseorang yang masuk ke Kota Akademi tanpa izin.
[Ada penyusup yang masuk ke kotaku, dari pihak penyihir, kuharap Tsuchimikado sudah mengetahui identitas dari penyusup itu.]
"Yoo boss, aku datang untuk melaporkan sesuatu."
Tsuchimikado Motoharu muncul dari dalam elevator khusus yang menuju ke puncak dari gedung tanpa jendela. Tepat setelah Aleister selesai berbicara mengenai Motoharu, dan di tangan kanannya Motoharu ia memegang sebuah folder dokumen yang sepertinya akan ia perlihatkan kepada Aleister.
"Ada seseorang dari pihak sihir yang masuk ke Kota Akademi, tanpa izin. Meskipun aku yakin kalau kau sudah mengetahui tentang hal itu bukan? Keamanan yang ada di Kota Akademi ini terlalu longgar, karena ada banyak sekali penyihir yang bisa masuk dengan seenaknya ke dalam kota ini. Boss kenapa kau tidak meningkatkan keamanan yang ada di kota ini, sih?"
***
[Kau tidak usah mempedulikan soal keamanan yang ada di Kota Akademi ini Tsuchimikado, karena aku memang sengaja memperlonggar keamanan dari Kota Akademi ini agar para penyihir bisa masuk ke dalam kotaku ini, sebab itu adalah bagian dari rencanaku. Untuk menguji kemampuan dari Kamijou Touma.]
Motoharu, tidak pernah suka dengan Aleister yang akan melakukan apapun agar rencananya sukses. Bahkan kalaupun rencananya tersebut tidak bermoral. Ia mungkin memanggil Aleister sebagai bossnya, tapi secara teknis Motoharu bukanlah anak buah dari Aleister sebab ia adalah seorang mata-mata yang bekerja untuk banyak pihak demi keuntungannya sendiri. Ia bahkan bisa mengkhianati rekannya sendiri agar pekerjaan yang ia bisa lakukan bisa lancar terlaksana, kalau di dunia ini ada pihak ang tidak mau ia lawan atau khianati mungkin kelompok tersebut ialah kelompoknya Hiko Seijuro XIII.
"Yah, baiklah kalau itu memang keinginanmu boss," Kata Motoharu sambil membanting folder laporan yang ada di tangan kanannya ke arah silinder kaca.
Folder laporan itu menjadi berantakan setelah Motoharu melemparnya ke arah Aleister dan di salah satu foto yang dilampirkan pada laporan; itu foto dari seorang wanita cantik yang diambil secara diam-diam, ketika ia memasuki Kota Akademi tanpa izin.
Wanita itu terlihat seperti berusia 25 tahun, berambut pirang dan kulit coklat, rambutnya acak-acakan seperti surai singa, pakaian yang ia kenakan berwarna hitam pekat dengan gaya gotik.
"Sherry Cromwell, seorang penyihir dari 'Neccessarius' yang katanya memiliki kekuatan melampaui Aureolus, ia bukanlah seseorang yang bisa ditangani dengan mudah."
[Menurutmu apa tujuan kedatangan dari Sherry Cromwell ke Kota Akademi ini, Tsuchimikado?] Tanya Aleister. [Apakah ia datang untuk Index Librorum atau untuk Imagine Breaker?]
"Menurutku dia tidak datang untuk Index ataupun Kami-yan, boss. Aku yakin dia datang ke kota ini untuk memulai perang antara Kota Akademi dan Neccesarius."
***
Di Yuragi Sou di saat yang sama dengan masuknya Sherry Cromwell ke kota Akademi. Hiko Seijuro bisa merasakan sang penyihir dari Neccesarius memasuki Kota Akademi, dan ia terlihat kesal dengan masalah baru yang akan muncul di hadapan dirinya atau di hadapan Touma.
"Tcch baru saja tiga hari berlalu setelah kembali ke kota ini, masalah baru sudah muncul lagi," Kata Hiko yang melihat ke arah masuk Kota Akademi dari balkon kamarnya di Yuragi Sou. "Ada penyihir asing yang memasuki kota ini dan dari energi sihir yang kurasakan dari penyihir itu, tampaknya penyihir itu sedikit lebih kuat dari penyihir biasa. Yah, aku atau Touma bisa menanganinya dengan mudah kalau musuhnya hanya selevel ini, tapi sebelumnya aku harus menyelidiki apa yang ingin ia lakukan di kota Akademi ini."
Hiko mencabut salah satu rambutnya yang panjang lalu dalam sekejap rambut itu berubah bentuk menjadi serangga kecil. Dan serangga itu mulai terbang ke arah jalan masuk Kota Akademi.
"Shikigami berbentuk serangga yang kubuat dari rambutku sendiri, sudah lebih dari cukup untuk mengawasi penyihir itu," Kata Hiko sambil membentuk segel Kai dengan tangan kanannya untuk mengaktifkan fungsi pengawasan dari Shikigami tersebut. "Sekarang tinggal menunggu Tsuchimikado pulang, karena aku yakin saat ini ia sudah memiliki informasi mengenai penyihir itu, sebab bocah itu ialah informan terbaik di kota Akademi ini."
Hiko melipat kedua tangannya di dada dan melihat ke arah langit, sambil menghela nafasnya. Karena saat ini ia sedang berada di Kota Akademi ia memutuskan untuk menangani masalah yang akan mendatangi cucunya, dengan kedua tangannya sendiri agar ia bisa memberi kesempatan kepada Touma untuk beristirahat.