Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 123 - Chapter 115 - Masalah di Mall 5

Chapter 123 - Chapter 115 - Masalah di Mall 5

Saten Ruiko sedang memiliki konflik batin yang sangat mengganggunya saat ini. Karena ia benar-benar tidak suka dengan pemandangan yang sedang ia lihat, dimana ia harus melihat pria yang ia sukai sedang memeluk gadis lain yang merupakan salah satu sahabatnya dan melakukan Selfie bersama.

Kamijou Touma, itu adalah nama dari lelaki yang amat ia sukai. Saten pertama kali bertemu dengan Touma ketika ia berkunjung ke kantor judgement tempat bekerja dari Uihara Kazari yang adalah sahabat baiknya. Kesan yang ia dapat ketika pertama kali melihat Touma, ialah lelaki dengan tampang lumayan, tubuh yang cukup tinggi dan berotot, ditambah lagi Touma selalu terlihat mengantuk seperti orang yang kurang tidur.

Sehingga ia tidak memiliki kesan yang baik terhadap Touma, karena ia menilai Touma sebagai lelaki pemalas yang tidak memiliki kelebihan apapun. Apalagi ketika ia tahu kalau Touma adalah Esper Level 0 sama seperti dirinya, ia menjadi semakin kecewa dengan lelaki bernama Kamijou Touma. Padahal Kotori adiknya adalah Esper Level 4, Saten menjadi bingung kenapa adik dan kakak seperti mereka berdua bisa memiliki kemampuan yang begitu berbeda.

Flashback

Tapi akhirnya pendapat Saten mengenai Touma seratus persen berubah ketika ada Esper level 4 yang hendak berbuat jahat kepada dirinya. Karena ia menolak ajakan Esper itu untuk melakukan hubungan badan. Ia sama sekali tidak dapat melawan Esper Level 4 itu, karena ia hanyalah Esper Level 0 yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Dan di saat ia akan diperkosa, ada api besar yang muncul dan membakar Esper level 4 yang mau memperkosanya itu.

Esper level 4 itu berguling-guling di tanah, karena tubuhnya yang terbakar berusaha untuk mematikan api yang membakar tubuhnya itu. Saten merasa lega karena ia selamat, dan secara reflek ia langsung menjauhi lelaki jahat yang tadi hendak berbuat tidak senonoh kepada dirinya.

***

"Kau tidak apa-apa, Saten-san?" Tanya Touma yang berdiri tepat di belakang Saten, di saat itu Touma sedang mengenakan sarung tangan penghasil api yang ia pakai untuk mengaktifkan Flame Alchemy yang ia gunakan untuk menolong Saten. "Dia tidak sempat melakukan apapun kepadamu bukan?"

"D-Dia tidak sempat melakukan apapun karena tubuhnya sudah terbakar duluan sebelum ia bisa memperkosaku," Jawab Saten dengan wajah yang memucat akibat kejadian mengerikan yang baru saja di alaminya. "Ka-Kamijou-kun a-apakah kau yang membakar Esper Level 4 yang bisa mengendalikan tanah dan batu itu?"

"Ya, aku tadi baru saja pulang membeli snack dari mini market, dan secara tidak sengaja melihatmu ditarik oleh Esper pengguna Terakinesis itu," Kata Touma. "Dan karena aku merasa kau membutuhkan bantuan, makanya aku mengikutimu lalu menolongmu ketika dia akan memperkosamu."

"A-aku merasa sangat berterima kasih karena kau mau menolongku Kamijou-kun," Kata Saten yang masih terlihat pucat tapi tubuhnya tidak lagi gemetaran. "Ta-tapi kalau tidak salah kau itu kan Esper Level 0 yang tidak memiliki kemampuan yang hebat kecuali kemampuan untuk menetralkan kekuatan Esper lain ketika kau menyentuhnya dengan tangan kananmu itu, ba-bagaimana caranya kau bisa membakar tubuh esper itu menggunakan api."

"Hmm? Siapa bilang aku Esper Level 0? Aku ini Esper Level lima kau tahu," Kata Touma dengan santainya. "Dan aku adalah nomor 0 dari Esper Level Lima, nama kemampuanku adalah Empathy Mimicry. aku bisa meniru kemampuan Esper lain yang ada di sekitarku secara permanen. Jadi kekuatanku bukan hanya Imagine Breaker yang bisa menetralkan kekuatan Esper lain. Mengenai api yang membakar si pecundang itu, aku tidak menggunakan kekuatan Esper sama sekali. Tapi aku menggunakan hal lain yang tidak bisa kuberitahukan padamu."

***

Semenjak Saten ditolong oleh Touma, pada waktu ia akan diperkosa. Saten langsung jatuh hati kepada Touma, karena bagi Saten Touma adalah pangeran berkuda putih yang ia tunggu kedatangannya selama ini. Hanya saja Saten langsung merasa kecewa ketika ia tahu kalau ia tidak memiliki kesempatan untuk bisa menjadi kekasihnya Touma, sebab lelaki yang disukainya itu sudah memiliki pacar.

Apalagi pacarnya Touma, Shizuka Kasagi berada di level yang jauh di atas dirinya. Karena di mata Saten Ruiko, Shizuka Kasagi adalah seorang Yamato Nadeshiko yang sangat sempurna. Sehingga ia tidak mau membandingkan dirinya dengan Shizuka. Tapi itu bukan berarti Saten mau menyerah untuk bisa dekat dengan Touma, ia mungkin tidak akan bisa berpacaran dengan Touma. Tapi ia masih bisa menjadi sahabatnya Touma dan ia akan melakukan apapun untuk bisa menjadi salah satu sahabat terdekatnya Touma.

Hanya saja Saten tetap tidak suka ketika Mikoto yang selalu menyebut Touma idiot, tahu-tahu saja memeluk Touma dan melalukan Selfie bersama-sama. Saten tidak menyukai apa yang saat ini ia lihat dan ia tidak dapat membiarkan mereka berpelukan seperti itu lebih lama lagi. Makanya saat ini, ia hendak memisahkan Touma dan Mikoto.

Tapi sebelum ia sempat melakukan hal itu, tahu-tahu saja Shirai Kuroko sudah memisahkan Mikoto dan Touma secara paksa dan ia bahkan hendak menendang kepala Touma.

Tapi Touma dengan mudah menghindari serangan Kuroko dan secara reflek Touma melepaskan semua persendian di tubuh Kuroko dari jalurnya sehingga Kuroko sama sekali tidak memiliki kesempatan kedua untuk menendang Touma. Setelah Touma selesai melakukan hal itu kepada Kuroko, ia memohon diri kepada Mikoto lalu pergi dari depan toko aksesori.

Sekali lagi Saten dibuat takjub dengan kemampuan yang Touma miliki. Ia tahu kalau Touma memiliki kemampuan beladiri, tapi ia tidak tahu kalau kemampuan beladiri yang Touma miliki bisa sehebat itu.

***

Saten yang merasa lega, ketika ia melihat kalau Touma sudah tidak lagi berpelukan dengan Mikoto, langsung bergerak mendekati Mikoto dan langsung menyapanya;

"Hei, Misaka-san, apa yang sedang kau lakukan disini, dan apa yang terjadi dengan Shirai-san?"

"Ah, Saten-san, aku ada disini untuk membeli aksesori Gekota, dan kalau soal Kuroko, dia jadi begitu karena kebodohannya sendiri. Jadi biarkan saja dia disitu untuk sementara," Jawab Mikoto yang memberikan jawaban setengah jujur kepada Saten. "Oh iya, karena aku mau mengambil aksesori Gekota yang sudah kupesan. Jadi bisa tolong jaga Kuroko sebentar?"

"Oke tak masalah, aku akan menjaga teman kita yang satu ini yang mentalnya agak terganggu," Kata Saten dengan perkataan yang dengan jelas menghina Kuroko.

Mikoto mengeluarkan keringat dingin ketika ia mendengar ucapan Saten, dan Kuroko yang tidak bisa berbicara karena persendian di rahangnya lepas terlihat kesal karena ucapannya Saten.

Mikoto lalu masuk ke dalam toko aksesori, sedangkan Saten berjongkok lalu melihat ke arah Kuroko.

"Ya, ampun Shirai-san, kamu seharusnya sudah tahu kan, kalau kakak lelaki dari Kamijou Kotori yang adalah atasanmu merupakan Esper terkuat di Kota Akademi ini," Kata Saten sambil menghela nafasnya. "Bagi Kamijou-kun mengalahkanmu bukanlah perkara yang sulit, dan kalau dia mau bahkan dia bisa membunuhmu bahkan sebelum kau menyadari kalau kau sudah terbunuh, tapi dengan bodohnya kau malah menyerang Kamijou-kun. Kau memang benar-benar ingin cepat mati rupanya."

Shirai Kuroko merasa takut ketika ia mendengar ucapannya Saten yang terdengar sangat dingin dan kejam. Ia tidak tahu mengapa Saten bisa berkata seperti itu kepada dirinya, namun ia menyadari satu hal yaitu ia seperti sudah melakukan sesuatu yang membuat Saten Ruiko yang biasanya ceria menjadi seseorang yang berdarah dingin.