Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 80 - Chapter 72 - Touma vs Accelerator end

Chapter 80 - Chapter 72 - Touma vs Accelerator end

Misaka Mikoto tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja ia lihat di depan matanya. Accelerator Esper terkuat di Kota Akademi diperlakukan seperti samsak oleh Touma. Seseorang yang memiliki kekuatan jauh melampaui dirinya yang mendapat julukan sebagai Rail Gun. Mikoto tahu kalau Touma sangatlah kuat, karena bahkan ia sendiri sama sekali tidak bisa mengalahkan Touma.

Tapi ia tidak menyangka sama sekali kalau Touma bahkan jauh lebih kuat dari Accelerator dengan mengalahkan Accelerator tanpa terluka sama sekali. Dan hal itulah yang membuat dirinya kesal, karena itu berarti perbedaan kekuatan antara dirinya dengan Touma bagaikan langit dan bumi, supaya ia bisa mencapai level kekuatan yang dimiliki oleh Touma, Mikoto tidak tahu latihan macam apa yang ia perlukan.

***

"Tcch kalau saja dia bukan Esper Level Lima nomor satu, dia pasti sudah kubunuh," Kata Touma yang berjalan menjauhi Accelerator yang tubuhnya babak belur sambil memasukkan Smartphones miliknya ke dalam kantung celananya tepat setelah ia menelepon ambulans supaya ada yang bisa menolong Accelerator yang saat ini babak belur. "Tapi sayangnya dia adalah orang yang dianggap penting oleh Kota Akademi, makanya kalau aku membunuhnya aku akan mendapatkan banyak masalah, ini benar-benar menyebalkan!"

"Oooi idiot kenapa kau ingin membunuh Accelerator?" Tanya Mikoto yang berjalan dengan kaki yang agak pincang ke arah Touma karena kakinya terluka akibat serangannya Accelerator. "Apa kau punya suatu dendam kepada Esper terkuat di Kota Akademi?"

"Hmm? Tidak juga," Jawab Touma. "Ada kemungkinan kalau di masa depan nanti Accelerator akan berjalan ke arah yang salah, mengingat dia adalah seseorang yang bahkan tidak dapat menggerakkan tubuhnya tanpa menggunakan Vector Control. Itu membuktikan kalau Accelerator terlalu bergantung pada kekuatannya dengan kata lain ia dikendalikan oleh kekuatannya itu, dan orang yang dikendalikan oleh kekuatan dan kekuasaan sebagian besar menjadi orang yang jahat."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Dia menggunakan kekuatannya itu bahkan hanya untuk menggerakkan tubuhnya?" Kata Mikoto yang kaget mendengar ucapan Touma. "Darimana kau bisa mengetahui hal itu?"

"Dari gerakan yang ia lakukan dan AIM field yang secara terus menerus membungkus seluruh tubuhnya. Aku bisa melihat kalau otot yang ia miliki sangatlah tipis dan tidak berkembang karena tidak pernah digerakkan secara normal, itu berarti selama ini ia menggerakkan tubuhnya menggunakan AIM field yang membungkus tubuhnya," Kata Touma. "Ditambah lagi tubuhnya sangatlah kurus, dan tidak memiliki massa otot yang normal seakan dia memiliki tubuh seperti orang yang koma selama bertahun-tahun, itu saja sudah membuktikan kalau teoriku benar, secara fisik tanpa adanya kekuatan Esper dia bahkan jauh lebih lemah darimu biri-biri."

*kata-kata di atas cuma diada-ada saja untuk kebutuhan cerita jadi nggak usah protes atau dianggap serius.

Touma secara tiba-tiba langsung menggendong tubuh Mikoto di punggungnya, membuat Mikoto merasa kaget luar biasa dengan hal yang tiba-tiba saja dilakukan oleh Touma.

"Hey idiot! Kenapa kau tiba-tiba saja menggendongku!" Teriak Mikoto dengan wajah yang memerah karena ia mendadak digendong oleh pria yang ia sukai. "Lepaskan aku! Aku tidak suka digendong seperti ini! Ini memalukan tahu!"

"Dengan kondisi kakimu yang terluka seperti itu, tidak mungkin kau akan bisa berjalan sambil membawa koper yang berat ke Yuragi Sou, jadi akan lebih baik kalau aku menggendongmu dan membawamu beserta dengan kopermu ke Yuragi Sou," Kata Touma yang merasa geli dengan reaksi khas tsunderenya Mikoto. "Atau kau akan merasa lebih baik kalau kau kutinggal disini dan berjalan kaki ke arah Yuragi Sou? Yang jaraknya jauh sekali dari tempat ini."

"A-aku bisa memesan taksi untuk pergi ke Yuragi Sou! Jadi kau tidak perlu menggendongku seperti ini!" Kata Mikoto yang masih mengeraskan dirinya supaya ia tidak digendong oleh Touma.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Smartphone lipat gekota milikmu sudah dirusak dan kau tidak menyadarinya," Kata Touma yang menunjuk ke arah handphone gekota milik Mikoto yang tergeletak tanah dengan kondisi yang sudah remuk. "Bagaimana caranya kau bisa memanggil taksi dengan keadaan handphonemu yang seperti itu."

"Ahhh! Smartphone gekota langka milikku yang cuma ada tiga buah di seluruh Jepang!" Teriak Mikoto yang wajahnya memucat ketika ia melihat handphone kesayangannya rusak parah. "Tidak mungkin aku bisa mendapatkan handphone model itu lagi!"

Mikoto memaksakan dirinya lepas dari gendongan Touma dan mengambil Handphone gekota miliknya yang sudah hancur dan rusak. Air mata mengalir di pipinya, karena ia merasa sangat sedih akibat handphone kesayangannya yang sudah ia rawat dengan baik-baik selama ini sekarang sudah rusak total.

"Aku kenal dengan seseorang yang bisa memperbaikinya, makanya kau tidak usah bersedih lagi," Kata Touma sambil menghela nafasnya ketika ia melihat Mikoto yang menangis. "Jadi ambil handphonemu itu dan biarkan aku menggendongmu untuk membawamu ke Yuragi Sou."

"K-kau kenal seseorang yang bisa memperbaiki handphoneku?" Tanya Mikoto sambil menyeka air mata di pipinya. "Kau tidak berusaha untuk membohongiku bukan?"

"Tidak ada untungnya bagiku untuk membohongimu biri-biri," Jawab Touma. "Orang yang bisa memperbaiki handphonemu itu adalah salah satu teman baikku di sekolah, dan dia memiliki hobi mengkoleksi gekota sama sepertimu. Jadi dia pasti akan sangat senang bisa memperbaiki handphone berbentuk gekota."

"Eeeh! Ada laki-laki yang memiliki hobi yang sama denganku!?" Teriak Mikoto yang merasa jijik ketika membayangkan ada lelaki yang memiliki hobi yang sama dengan dirinya.

"Dia bukan lelaki! Cuma lelaki yang memiliki kelainan mental yang mau mengoleksi gekota," Kata Touma. "Asagi Aiba Esper level dua dengan kemampuan teknopati adalah wanita tulen dengan otak yang jenius dalam hacking dan elektronika."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setengah jam kemudian di gedung tanpa jendela di distrik tujuh.

"Kami-yan sudah berhasil mengalahkan juniornya, Aleister-Sama," Kata Motoharu yang melaporkan hasil pertarungan antara Touma dan Accelerator yang ia saksikan menggunakan pencitraan satelit milik Kota Akademi. "Kami-yan bahkan tidak terluka sedikit pun ketika ia menghadapi Accelerator yang bisa dibilang adalah salah satu 'senjata' terkuat yang kau ciptakan sebagai seseorang yang kau sebut-sebut manusia yang memiliki kekuatan dewa, apa tidak apa-apa kalau kau dia dikalahkan seperti itu?"

[Kekalahan Accelerator masih ada dalam perhitunganku, dan aku berterimakasih kepada Imagine Breaker karena ia menahan diri untuk tidak membunuh Accelerator yang merupakan salah satu faktor penting dalam rencanaku]

Suara feminim dan maskulin yang dimiliki oleh Aleister selalu membuat Motoharu merasa ngeri dan jijik di saat yang sama. Tapi ia tidak menunjukkannya kepada Aleister karena itu akan merusak image yang ia miliki sebagai mata-mata profesional.

"Tapi kekalahannya membuat rencana untuk menaikkan level Accelerator ke Level enam menjadi gagal, apa tidak apa-apa kalau ia tidak menjadi level enam?" Tanya Motoharu. "Bukankah anda sendiri merasa tertarik untuk melihat sekuat apa Esper level enam?"

[Perhitungan Tree Diagram yang mengatakan kalau Accelerator akan menjadi Level enam setelah ia membunuh sepuluh ribu klon dari Misaka Mikoto adalah sebuah perhitungan yang tidak terlalu tepat menurutku, karena sehebat apapun perhitungan daru super komputer tidak akan pernah bisa mengalahkan kerumitan otak manusia, jadi kalaupun Level enam shift project gagal aku tidak merasa kesal atau pun rugi. Tapi aku yakin kalau Gensei tidak akan membiarkan Level enam shift project berhenti begitu saja.]

"Kalau begitu apakah aku perlu membunuh Gensei, Aleister-Sama?" Tanya Motoharu.

[Tidak perlu mengotori tanganmu untuk membunuh pecundang yang menganggap dirinya dewa, Tsuchimikado. Karena cepat atau lambat dia akan dibunuh oleh seseorang di Kota Akademi ini sehati-hati apapun dirinya dalam melindungi diri.]