"Yah, sebenarnya aku sama sekali tidak memiliki niat untuk membunuh Aureolus," Kata Touma yang melihat ke arah Aureolus yang saat ini sudah berubah menjadi debu. "Tapi karena dia sudah membuang kemanusiaan yang ia miliki dengan merubah dirinya menjadi monster yang tidak memiliki akal sehat dengan menggunakan Ars Magna, satu-satu hal yang bisa kulakukan hanyalah memberikan kematian untuk dirinya, karena aku tidak memiliki cara untuk menyelamatkan dirinya."
Touma lalu berjalan ke arah Index dan juga Aisha yang saat ini sedang terbaring di atas dua buah meja yang di bawahnya terdapat lingkaran sihir yang cukup besar. Melihat tidak terjadi apapun kepada Index dan juga Aisha, Touma bernafas lega. Karena sebelumnya ia merasa cukup kuatir kalau-kalau akan terjadi hal buruk terhadap Index dan juga Aisha akibat pertarungan yang terjadi di ruangan itu.
Makanya ketika pertarungan antara dirinya melawan Werewolf Aureolus terjadi, Touma menahan diri untuk tidak menggunakan tehnik beladiri atau kekuatan yang memiliki daya hancur besar.
Karena Touma tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terhadap Index dan Aisha. Ditambah tadi ketika Kaori melakukan pertarungan yang sengit melawan Werewolf Aureolus, Touma harus berkonsentrasi agar ia bisa membuat kekkai yang kuat untuk melindungi Aisha dan Index. Melawan musuh ditempat yang sempit sambil menahan diri bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Setelah melihat keadaan mereka berdua yang baik-baik saja, Touma berjalan ke arah Kaori yang saat ini sudah sadar dari pingsannya. Kaori memegangi punggungnya yang cedera parah akibat membentur tembok yang sudah diperkuat oleh sihir.
"Tampaknya keadaanmu jauh lebih baik daripada yang kuperkirakan," Kata Touma yang menghela nafasnya ketika ia melihat Kaori yang sudah terbangun dari pingsan. "Kalau kau bisa terbangun secepat itu setelah tubuhmu terbentur dinding yang sudah diperkuat oleh sihir."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Apanya yang tidak apa-apa!" Teriak Kaori yang merasa kesal dengan ucapannya Touma. "Punggungku mengalami memar yang cukup parah! Dan saat ini aku berusaha keras untuk menahan rasa sakit di punggungku ini!"
Touma sekali lagi menghela nafas, lalu ia melemparkan kacang berwarna hijau muda ke arah Kaori sambil berkata:
"Makanlah kacang Senzu itu, maka memar di punggungmu itu akan sembuh dalam sekejap. Kuberikan kacang itu gratis, kau tidak usah membayarnya."
Kaori, menangkap kacang Senzu itu. Melihat kacang itu sebentar lalu memakannya tanpa ragu, karena Kaori tahu kalau kacang Senzu sangat efektif untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan stamina. Ditambah lagi Touma memberikan kacang itu secara gratis, jadi tidak mungkin bagi Kaori untuk menolak kacang Senzu.
"Aku berterimakasih kepadamu, Kamijou Touma karena sudah memberikan kacang Senzu kepadaku," Kata Kaori sambil mengunyah kacang Senzu. "Boleh aku bertanya bagaimana keadaan Index dan Himegami Aisha?"
"Mereka berdua baik-baik saja, kau tidak usah merasa kuatir," Jawab Touma.
"Lalu bagaimana dengan Aureolus, bagaimana dengan keadaannya?" Tanya Kaori.
"Aureolus Izzard sudah tewas, dengan keadaannya yang sudah menjadi seperti itu. Mustahil bagi Aureolus untuk bisa kembali ke wujud manusianya, jadi yang bisa kulakukan hanyalah membunuhnya. Agar ia tidak bisa menyakiti orang lain lagi," Jawab Touma dengan nada bicara yang terdengar sangat dingin.
Kaori merasa lega karena Aureolus sudah berhasil dikalahkan oleh Touma, tapi ia tidak menyangka kalau Touma tidak hanya mengalahkan Aureolus tapi juga membunuhnya.
"Karena aku tidak melihat tubuh dari Aureolus di ruangan ini, apakah itu berarti kau juga melenyapkan tubuhnya?" Tanya Kaori.
"Aku cuma melakukan hal yang kuanggap perlu," Jawab Touma. "Karena tubuh seorang Alchemist ataupun mage adalah hal berharga yang bisa menjadi bahan penelitian dari mage lain ataupun Alchemist lain, jadi aku melenyapkan tubuhnya untuk mencegah hal buruk yang akan terjadi kalau ada seseorang yang bermaksud menggunakan tubuh Aureolus untuk kejahatan. Sesuai dengan apa yang diajarkan oleh kakek kepadaku."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Setelah Aureolus tewas, para murid di Misawa Cram School terlepas dari pengaruh Ars Magna. Meskipun terjadi sedikit kegemparan karena terjadi pingsan masal di dalam Misawa Cram School. Pihak anti skill dan polisi mengambil kesimpulan kalau ada salah satu Esper level 4 yang bisa menggunakan telepati yang kehilangan kendali sehingga menyebabkan terjadinya pingsan massal di area Misawa Cram School. Karena memang di antara para murid yang terdaftar di Misawa Cram School ada seorang telepath level 4.
***
Kurogane Ikki dan juga Stella Vermillion pergi dari Misawa Cram School tepat setelah mereka selesai ditanyai oleh Anti skill dan juga polisi. Mereka berdua bingung dengan apa yang terjadi di dalan Misawa Cram School dan karena mereka berdua sama sekali tidak sempat melakukan penyelidikan tentang apa yang terjadi di Misawa Cram School, Ikki dan juga Stella memilih untuk melupakan apa yang baru saja terjadi kepada mereka berdua.
Tapi di dalam hati dan pikiran mereka berdua mereka tahu kalau apa yang baru saja terjadi bukanlah sekedar lepas kendali dari seorang Telepath level 4. Dan mereka berdua berniat untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di dalam Misawa Cram School.
***
Index saat ini sedang tertidur dengan tenang di punggungnya Kaori sambil mengigau soal makanan yang sama sekali tidak boleh ia makan oleh Chitose. Selain itu Index hampir saja menggigit kepalanya Kaori, yang untungnya berhasil dicegah oleh Touma yang langsung menutup mulut Index menggunakan kain yang sebelumnya dipakai untuk mengikat rambutnya Kaori.
Rambut Kaori yang sebelumnya diikat kuncir kuda sekarang jadi terjuntai ke bawah dan Kaori merasa tidak nyaman dengan keadaan rambutnya saat ini.
Sedangkan Aisha yang digendong Touma dipunggungnya. Sudah sadarkan diri, tapi memilih untuk berpura-pura pingsan, karena Aisha ingin menikmati momen dimana ia digendong oleh lelaki yang ia sukai.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Masalah Aureolus yang ingin menjadikan Index vampire sepertinya sudah diselesaikan dengan baik oleh Touma," Kata Hiko yang saat ini sedang meminum teh yang disiapkan oleh Chitose. "Meskipun cara yang digunakan oleh Touma sedikit lebih brutal dari biasanya."
"Hiko-san jarak antara Misawa Cram School dan Yuragi Sou itu belasan kilometer, bagaimana caranya kau bisa mengetahui apa yang terjadi dengan Touma-san?" Tanya Yukiko yang saat ini sedang mengenakan yukata sambil duduk di sebelah Hiko di salah satu berada yang ada di Yuragi Sou.
"Dengan menyebarkan Ki yang kumiiki keluar dari tubuhku seperti gelombang radio pada radar yang dipakai oleh militer sampai menutupi seluruh Kota Akademi, aku bisa mengetahui apa saja yang terjadi di kota ini kalau aku berkonsentrasi, tapi karena aku cuma ingin mengetahui apa yang terjadi dengan Touma makanya aku cuma menyebarkan Ki milikku sejauh belasan kilometer," Jawab Hiko. "Kalau aku serius aku bisa menyebarkan Ki milikku sampai menutupi seluruh Jepang, lho."
"Aku tidak terlalu mengerti apa yang baru saja kau katakan, tapi maksudmu kau bisa membuat radar dengan menggunakan tenaga dalam yang kau miliki? Makanya Hiko-san bisa mengetahui apa yang terjadi dengan Touma-kun," Kata Yukiko.
"Yah, kira-kira begitulah," Kata Hiko yang memakan dango yang ada di atas piring yang berada di sampingnya. "Tapi kurasa setelah Aureolus Touma akan dipaksa untuk menghadapi dan membereskan masalah yang sama parahnya dengan masalah yang baru saja ia hadapi. Tapi aku tidak merasa kuatir, sih, karena Touma cukup kuat untuk menghadapi masalah baru yang akan mendatanginya."