"Uukh, maafkan aku Chitose-san. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk membuatmu merasa kaget seperti itu," Kata Kaori sambil memegangi kepalanya yang sakit karena dipukul oleh Chitose. "Aku tadi merasakan perasaan tidak enak, kalau Index sedang mengalami masalah. Makanya aku berusaha datang ke Yuragi Sou secepat mungkin, karena merasa kuatir dengan Index!"
"Kau boleh saja merasa kuatir dengan Index!" Teriak Chitose yang memegangi dadanya yang berdebar-debar karena jantungnya berdetak terlalu kencang akibat Kaori yang muncul secara mendadak. "Tapi bukan berarti kau bisa datang ke sini sambil menghilangkan hawa keberadaanmu seperti itu tahu! Untung saja aku tidak punya penyakit jantung kalau tidak aku bakalan mati!"
"Chitose sudahlah maafkan dia, saat ini bukan saatnya untuk memarahi gadis Saint itu," Kata Hiko yang menginterupsi pembicaraan antara Chitose dan Kaori. "Kau hanya akan membuang waktu kalau kau malah memarahi gadis itu, jadi maafkanlah gadis itu dan biarkan dia ikut pergi untuk menyelamatkan Index dan Aisha bersama dengan Touma."
"Tssk baiklah," Kata Chitose sambil menggembungkan pipinya. "Kaori kau kumaafkan hanya saja, kuharap kau tidak mencoba lagi untuk melakukan hal yang seperti tadi!"
"Baik, baik aku mengerti," Kata Kaori sambil menundukkan kepalanya ke arah Chitose. "Aku tidak akan mengulangi hal yang tadi kulakukan, terimaksih sudah mau memaafkanku Chitose-san."
Alasan Kaori meminta maaf dengan begitu serius kepada Chitose ialah karena Kaori tidak mau dibuat sial lagi oleh Chitose. Seperti Styl yang saat ini tidak bisa ikut bersama dengan dirinya ke Yuragi Sou karena ia sedang dirawat di rumah sakit akibat luka parah yang ia alami yang disebabkan oleh kutukan sial yang diberikan oleh Chitose kepada Styl.
Semenjak Stiyl mendapat kutukan itu, ia selalu mendapat kesialan yang seperti tidak pernah berakhir. Meskipun sampai saat ini Stiyl masih tetap keras kepala dan tidak percaya kalau kesialan yang ia alami adalah karena kutukannya Chitose.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kau tahu, aku sebenarnya sama sekali tidak membutuhkan bantuanmu lho, Kanzaki Kaori karena kau lebih lemah dariku," Kata Touma yang berlari di samping Kaori yang ingin cepat sampai ke Misawa Cram school. "Tapi karena aku tahu kalau kau sangat peduli dengan Index, jadi kau kubiarkan ikut denganku."
"Tcch jangan sombong kau Kamijou Touma, kekalahnku darimu waktu itu disebabkan oleh kelengahanku dan aku tidak memiliki informasi yang cukup tentang kemampuan yang kau miliki," Kata Kaori yang merasa kesal dengan ucapan Touma. "Kalau kita berdua bertarung sekali lagi, aku pastikan kalau kau tidak akan bisa menang dengan semudah itu! Dan aku terpaksa mengikutimu karena aku tidak tahu dimana Index berada!"
"Yah terserah kau saja deh, Kanzaki Kaori," Kata Touma yang terlihat tidak peduli dengan ucapan Kaori. "Kalau kita berlari seperti ini aku kuatir kalau kita akan terlambat untuk menyelamatkan Index dan juga Aisha. Jadi sekarang tolong pegang tanganku karena aku akan membawa kita berdua ke Misawa Cram School dalam satu hembusan nafas."
"Kenapa juga kau harus memegang tanganmu!" Teriak Kaori dengan wajah yang memerah karena Touma tiba-tiba saja meminta Kaori untuk memegang tangannya. "Dan memangnya bagaimana bisa kau membawaku sampai ke Misawa Cram School dalam sekejap hanya dengan memegang tanganmu! Jangan bilang kalau sebagai Esper kau bisa berteleportasi!"
"Tebakanmu benar sekali, aku memang bisa melakukan teleportasi," Kata Touma yang dengan paksa menyentuh pundak Kaori karena Touma tahu kalau Kaori tidak akan pernah mau menyentuh tangannya dengan sifatnya yang agak tsundere. "Dan karena teleportasi yang bisa kulakukan hanya beberapa ratus meter, kurasa kita butuh dua atau tiga kali teleport untuk sampai ke Misawa Cram School."
Sebelum Kaori sempat melakukan protes, Touma sudah berteleport. Sehingga Kaori tidak sempat mengucapkan apapun.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tepat di depan Misawa Cram School, Touma dan Kaori tiba dengan selamat tanpa ada masalah. Mereka di tempat itu hanya dengan melakukan teleportasi sebanyak empat kali. Touma terlihat normal dan baik-baik saja, tapi tidak dengan Kaori. Saat ini wajah dari Kanzaki Kaori terlihat sangat pucat, seolah dia baru mengalami sesuatu yang menakutkan.
"Kau tidak apa-apa Kanzaki Kaori?" Tanya Touma.
"Tidak apa-apa apanya!?" Jawab Kaori. "Aku sama sekali tidak menyangka kalau kau bisa melakukan teleportasi! Apalagi dengan kecepatan teleport yang tidak normal seperti itu! Kau membuatku kepalaku pusing sampai aku menjadi mual tahu! Lain kali atur kecepatanmu ketika melakukan teleportasi!"
"Maaf, deh, soalnya ini pertama kalinya aku menggunakan kemampuan teleport itu. Setelah aku menirunya dari seseorang," Kata Touma yang memang belum bisa menggunakan teleport yang ia tiru dari Kuroko dengan baik. "Caraku menggunakan kemampuan Esper agak berbeda dengan Esper normal di Kota Akademi yang perlu melakukan kalkulasi rumit setiap kali menggunakan kekuatan Esper, aku lebih menggunakan instingku kalau aku mau menggunakan kekuatan Esperku."
"Kau mampu meniru kekuatan Esper lain!? Kemampuan curang macam apa itu!" Kata Kaori yang terlihat shock mendengar kemampuan Touma. "Bagaimana bisa ada kemampuan seperti itu di dunia ini! Dan berapa banyak kemampuan yang sudah kau tiru!"
"Bukan saatnya meributkan soal Empathy Mimicry yang kumiliki, bukanlah saat ini lebih penting bagi kita untuk menolong Index dan Aisha," Kata Touma. "Aku bisa dengan jelas merasakan hawa keberadaan dari mereka berdua di dalam gedung itu, tapi sepertinya ada semacam pelindung atau kekkai yang melindungi gedung itu yang mengacaukan persepsi seseorang. Bahkan aku saja bisa merasakan kalau kesemua indraku dibuat kacau oleh kekkai itu meskipun aku berada di luar kekkai."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di dalam ruangan pribadinya, Aureolus Izzard sedang melihat kondisi dari Aisha dan Index. Akhirnya ia bisa mengambil kembali Aisha, bahkan ia bisa mendapatkan Index. Gadis yang ia ingin selamatkan. Dengan keberadaan Aisha Aureolus berniat untuk memulai ritual yang ia perlukan untuk menyelamatkan Index dari nasibnya sebagai wadah dari seratus riga ribu grimoire sesegera mungkin.
Tapi sayangnya, rasa senang yang dirasakan oleh Aureolus lenyap dalam sekejap ketika ia melihat kemunculan Touma dan Kaori tepat di depan gedung Misawa Cram School melalui layar LED yang terhubung dengan seluruh kamera pengawas di Misawa Cram School.
"Tssk lagi-lagi ada penganggu yang muncul di saat aku mau melakukan sesuatu yang penting!" Kata Aureolus sambil menggigit kuku dari jempol tangan kanannya. "Tapi aku tidak merasa kuatir, dengan cucunya Hiko Seijuro dan juga dengan Kanzaki Kaori. Karena Kanzaki Kaori tidak sekuat diriku, dan aku tahu kalau Kamijou Touma belum pulih seratus persen setelah ia dikalahkan oleh Kagami Ikkoku, aku yakin dengan kekuatanku Ars Magna mereka berdua bisa kukalahkan dengan mudah!"
***
"Hei, Hiko-kun apa kau yakin kalau Touma-san bisa menghadapi pengguna Ars Magna, Aureolus Izzard yang bisa mengubah kenyataan dalam batasan tertentu?" Tanya Chitose yang terlihat agak cemas karena dia mengkhawatirkan Touma. "Dia belum pernah menghadapi seseorang dengan kemampuan mengubah realita bukan? Aku kuatir kalau Touma-san akan mengalami kesulitan ketika melawan Aureolus Izzard apalagi saat ini kondisi Touma-san belum pulih benar."
"Ini kesempatan yang bagus untuk Touma supaya pengalamannya bertambah," Jawab Hiko. "Apalagi selama ini dia menjadi sedikit arogan karena ia tidak pernah kalah sampai ia dikalahkan oleh Kagami. Dengan melawan musuh yang merepotkan seperti Aureolus, Touma akan mendapatkan pelajaran yang bagus supaya ia tahu kalau di dunia ini ada banyak musuh yang bisa mengalahkannnya meskipun ia memiliki banyak sekali kemampuan sekalipun."