Kamar inap Nadia hanya terpisah 2 kamar dari kamar Rei. Dika menahan Andres dan menyuruhnya menunggu sebentar di depan pintu. Ada-ada saja dengan sahabatnya ini. Andres sedikit khawatir. Dia mulai berpikir apa yang harus dia lakukan kalau kekasih Dika berteriak histeris saat melihatnya. Dia bertanya pada dirinya apa dia akan memeluknya dan menciumnya jika penggemarnya ini memintanya. Andres menggeleng berkali-kali.
Pintu dibuka. Lihatlah wajah sahabatnya yang tersenyum lebar. Andres tidak pernah melihat Dika tersenyum sebahagia ini.
"Ayo! Tapi jangan menyentuhnya. Jangan lama-lama menatapnya," ajak Dika sambil memberi ancaman.