Seli merupakan gadis berusia 18 tahun yang sudah lulus SMA satu tahun yang lalu. tak ada niatan untuk kerja dalam dirinya. bisa dibilang dua termasuk orang yang egois.
keinginan kuliahnya yang tak terwujud membuatnya mengurung diri di kamar setahun terakhir. pekerjaannya hanya seputar dapur kamar dan toilet.
dia merasa hidup tak adil untuknya, banyak pertanyaan mengapa yang tak pernah mendapatkan jawaban.
"sel, tolong dong, kamu ngerti kondisi keluarga. bapak cuma buruh tani, mamah juga. adek kamu juga masih harus sekolah, kakak kamu udah berkeluarga, bapak nggak enak kalau minta bantuan sama dia. tolong, minimal buat kamu jajan dan makan sendiri, bapak nggak bakal minta lebih." itu adalah pak Ratim, ayah Seli yang sudah frustasi dengan tingkah putri keduanya yang tak mau di atur.
di situ juga ada ibu suati, mamah dari Seli yang sama frustasinya.
Seli membuang muka tak mau menatap bapaknya yang sedang menasehatinya. ada sedikit rasa bersalah dalam hatinya karena sadar bahwa dia setahun terakhir menjadi beban keluarga.
pak Ratim hendak berbicara lagi tapi Seli sudah bangkit berdiri dan pergi ke kamarnya. sesaat sebelum menutup pintu kamar dia meninggalkan beberapa kata untuk ayah dan ibunya.
"oke, aku kerja, tapi dengan caraku sendiri. dan mungkin bakal lama menghasilkan. aku harap mamah sana bapak bisa ngerti."
brek, suara pintu kamar Seli tertutup.
sekarang Seli sedang berbaring terlentang di tempat tidurnya. kaki dan tangannya di buka lebar untuk memenuhi tempat tidur.
'aku harus kerja apa?' batinnya sebelum menutup mata dan jatuh tertidur.
jangan salah sangka, waktu Seli tertidur itu bukan malam, malah baru beberapa jam Seli bangun dari tidur malamnya, alias saat itu hari masih pagi.
masa bodo dengan hari yang masih pagi, rasanya kepalanya terasa sakit setelah sekian lama otaknya tak terpakai untuk berpikir. tidur adalah jalan keluar dari pening di kepalanya.
ini memang bukan kebiasaan yang baik, jadi jangan pernah sekalipun kalian menirunya.
keringat membasahi tidurnya, sepertinya dia sedang memimpikan sesuatu, entah apa, tapi sepertinya sesuatu yang membuatnya lelah.
beruntung hal itu tak terjadi dalam waktu yang lama, karena sekarang dia sudah terbangun dari tidurnya. seperti kebanyakan orang di masa modern ini, hal pertama yang dia cari setelah bangun adalah hp.
segera setelah dia menemukan hp nya, dia membuka aplikasi catatan. di sana dia mulai menuliskan mimpi yang di alaminya tadi. terlihat ada banyak sekali catatan yang telah dibuatnya di sana.
di tengah mengetik kisah dalam mimpinya dia teringat tentang percakapannya dengan kedua orang tuanya tentang bekerja.
sebuah ide terlintas dalam benaknya, 'aku akan menjadi blogger'. putusnya, sebelum kembali menuliskan mimpinya sebelum terlupa setiap adegan di dalamnya.