Chereads / Cinta Sang Lycan / Chapter 18 - BUNUH DIA!

Chapter 18 - BUNUH DIA!

Snake shifter sangat jarang terlihat, tetapi kebanyakan dari mereka tidak berkeliaran bersama jenis mereka sendiri, mereka adalah entitas nomaden.

Dan satu lagi alasan mengapa tidak banyak dari jenis mereka yang hidup adalah karena mereka sosok yang kanibal dan bahkan tidak akan sungkan- sungkan memakan jenis mereka sendiri.

"Jangan ikut campur, kita sudah punya cukup masalah." meski suara Serefina tenang dan acuh tak acuh, tapi ada peringatan yang bergejolak di dalam caranya berbicara.

Tentu saja Kace tidak ingin ikut campur, tapi…

Mobil yang Kace kendarai tidak bergerak dan sang lycan tengah menatap kaca spion samping, saat seorang pria bertubuh besar itu berubah menjadi sesuatu yang menjijikkan.

Rambutnya yang sewarna dengan pasir di kepalanya telah hilang sama sekali bersama dengan alisnya. Kulitnya sekarang dipenuhi sesuatu yang terlihat seperti sisik, berwarna hijau muda.

Pupil matanya berbentuk sebuah garis tipis, ciri khas ular, dan giginya sangat tajam seperti silet.

Snake shifter itu mencengkeram leher gadis kecil yang malang tadi, dan kakinya menjuntai satu meter dari tanah. Dia mencoba menendang dan melarikan diri dari penyerangnya, namun tanpa pijakan, dia kehilangan momentum untuk melakukan itu.

Gadis itu mencoba berubah menjadi bentuk monsternya, tetapi ternyata dia tidak bisa melakukannya, entah itu karena cekikan di lehernya, atau karena hal tersebut merupakan sesuatu yang baru baginya.

Kebanyakan shifter muda, yang masih baru mengerti wujud monster mereka, memang lebih sering kesulitan selama perubahan tersebut.

Untuk shifter muda, yang baru saja beralih ke wujud monster mereka, terkadang mereka perlu lebih berkonsentrasi untuk mendapatkan wujudnya, agar tubuh mereka bisa menampung wujud beast mereka.

Tapi, seiring bertambahnya usia, transformasi akan semudah seperti seseorang bernapas saja dan dapat dilakukan dalam sepersekian detik.

Rupanya, itulah hal yang terjadi pada gadis itu. Dia gagal dalam transformasinya dan akan mati dalam waktu dekat.

"Kace." Serefina memperingatkannya lagi dengan suara yang dalam, karena dia melihat sorot mata birunya dan ketika dia mendengar geraman pelan dari dadanya, sang penyihir tahu, pemandangan seperti apa yang akan dia lihat selanjutnya.

Persis seperti yang diperkirakan penyihir itu, Kace keluar dari mobil dan berubah bentuk ke dalam lycan putih besarnya begitu kakinya menyentuh tanah.

Serefina hanya bisa menghela nafas dengan putus asa dan memutar matanya dengan sangat jengkel atas keputusan yang Kace buat.

Tidak seharusnya mereka ikut campur dalam hal ini!

Apakah dia tidak memikirkan keselamatan pasangannya? Kenapa dia harus menyelamatkan seseorang yang tidak penting bagi mereka yang pasti akan membawa masalah ?! Apa dia gila !? Mereka harus keluar dari tempat ini secepat mungkin dan di sini Kace malah berusaha menyelamatkan gadis kecil yang malang itu!

Serefina mengerang. "Sialan kau lycan!" dia melepaskan ikatan tali pada bayi Hope dan membawanya saat mereka keluar dari mobil. Hope menatap penyihir itu dan menderu lembut. "Pasanganmu itu menyebalkan, tahu ?! Nah, kau juga sama menyebalkannya," gerutu Serefina pada sang bayi yang hanya dapat mengerjapkan matanya dengan bingung.

Di area terbuka tempat parkir, snake shifter berhasil mengeluarkan suara retakan yang menakutkan dari leher gadis kecil yang malang itu.

Dia tidak langsung membunuhnya karena dia senang menyiksa mangsanya dan melihat keputusasaan di mata coklat gadis kecil itu.

Suara gadis itu, meminta bantuan, tercekat di tenggorokannya saat kepalanya berdenyut- denyut menyakitkan.

Snake shifter menjulurkan lidahnya yang bercabang dan menjilat bibir bawahnya, ketika pupil matanya yang berbentuk pipih membesar dan menyorotkan kegembiraan karena rasa sakit yang menghiasi ekspresi gadis itu.

Namun, sebelum dia bisa membuat segalanya menjadi lebih memuaskan baginya, lycan putih itu menggeram dan menerkamnya.

Memaksa snake shifter melepaskan mangsanya.

Keduanya jatuh ke tanah, tetapi dengan sang lycan putih berada di atasnya, dia memiliki posisi yang menguntungkan untuk menyerangnya dengan kejam.

Meskipun dalam pertahanan snake shifter, sang lycan putih berhasil melukainya. Dia mengalami pendarahan dari beberapa tempat dan tampak semakin lelah.

Namun, tidak lama kemudian, dalam perlawanannya, makhluk itu berhasil menyentak sang lycan putih dan menancapkan giginya di bahu monster itu.

Pertarungan sengit tidak dapat terelakkan lagi.

Binatang buas itu meraung kesakitan dan mencoba melepaskan diri dari sang ular dengan melayangkan pukulan keras ke samping wajahnya.

Namun, makhluk itu bahkan tidak repot- repot untuk menjauh dan mengabaikan pukulan sang monster saat dia menggerung dengan marah dan memamerkan giginya yang tajam sambil mendesis.

Sekarang, darah mengalir dari bahu sang lycan putih dan menutupi bulu putih bersihnya saat mereka terus bertarung.

Terlepas dari apa yang dilakukan sang lycan itu, gigi makhluk itu masih tertanam di bahunya.

'Bunuh dia, idiot!'

Di antara situasi kacau itu, suara Serefina terdengar di telinganya, meskipun penyihir itu berada beberapa meter jauhnya dari pertempuran.

Di lain sisi, gadis kecil tadi akhirnya sadar kembali dan mencoba duduk dengan kepala dan leher yang terasa sangat sakit karena ulah snake shifter.

Dia mengusap lehernya yang sakit, dia pikir dia sudah mati, dan menelusuri sekelilingnya sampai matanya tertuju pada pertempuran yang berada tidak jauh darinya.

Gadis itu merangkak mundur agar tidak terlibat dalam pertempuran sengit itu. Di matanya sang Lycan putih sedang dalam masalah, karena dia tidak bisa menggerakkan bahunya dan tertatih- tatih saat sang snake shifter justru mendorongnya ke tanah.

Makhluk licik itu berada di atas angin sekarang.

Kali ini, lycan putih itu membuka cakarnya saat cakar tajam itu memanjang, kali ini dia tanpa segan- segan mencakar sisi kepala sang snake shifter.

Tindakan itu menyebabkan sang shifter kehilangan sebagian besar wajahnya dan darah mengalir dari kepalanya yang terluka, tetapi dia belum mati.

Shifter itu meraung dan menggeram kesakitan saat rasa sakitnya tak tertahankan, tapi dia tidak akan mati dengan mudah dengan cara seperti ini.

Adegan mengerikan ini membuat gadis itu memalingkan kepalanya dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, hatinya tidak cukup kuat untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mata biru lycan putih itu bersinar terang dan melebar karena apa yang dilihatnya.

Bersamaan dengan itu, sesuatu yang terang melintas di mata binatang itu dan memotong leher sang snake shifter dengan cepat, pada detik berikutnya, kepalanya telah berguling ke tanah.

Dia mati.

Cara efektif untuk membunuh ular adalah dengan memotong kepalanya.

Tapi, ini tidak dilakukan oleh sang lycan. Ada orang lain yang melakukannya, dan ketika sang lycan menoleh, dia melihat Serefina sedang menggendong bayi Hope di pelukannya.

Dan sekali lagi, suara sang penyihir berdengung di kepala Kace. 'Aku menyuruhmu membunuhnya!'. Suaranya sangat kuat dan terdengar sangat kesal.