Saat Yue Xinluo mengingat bagaimana tadi dia menangis dan memeluk Lu Yuchen seperti orang bodoh, dia seketika sangat ingin mencari tempat untuk bersembunyi. Sangat memalukan, benar-benar sangat memalukan! Batinnya.
"Iya, kak… aku akan mendengarkanmu," jawab Yue Xinluo. Apa yang kakak katakan benar, Lu Yuchen memiliki hati yang licik, dia juga hebat dalam berakting. Aku selalu dipermainkan olehnya dan bukanlah lawannya… Pikirnya.
"Hm, pintar!" Yue Ze mencium kepala Yue Xinluo dengan lembut. "Kamu istirahat saja, sisanya serahkan kepada kakak."
Lu Yuchen melihat bagaimana Yue Ze mengusap kepala Yue Xinluo dan berbisik di samping telinganya. Hanya Tuhan yang tahu bahwa jika saja Yue Ze itu bukan kakak Yue Xinluo dan juga bukan calon kakak iparnya, maka dia sejak tadi pasti sudah melakukan sesuatu kepada pria itu.