Melihat Tang Xinluo tidak mau bekerja sama, wajah Gong Xuemei tiba-tiba menjadi gelap. Dia mengedipkan matanya kepada Lu Yiyi, lalu anaknya pun menganggukan kepala yang menandakan dia mengerti. Kemudian, kedua wanita itu berjalan ke kedua sisi ranjang Tang Xinluo, bersiap menarik tangannya dan memaksanya untuk menandatangani dokumen tersebut. Lalu…
Tiba-tiba pintu kamar terbuka.
"Betul, dua wanita ini. Mereka adalah pasien sakit jiwa dari bagian kejiwaan, cepat tangkap mereka!"
Beberapa orang yang mengenakan pakaian putih, kemudian membiarkan beberapa perawat laki-laki yang mengenakan masker di wajah untuk masuk ke dalam kamar. Gong Xuemei dan Lu Yiyi sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi, beberapa detik kemudian mereka ditahan oleh beberapa perawat.
"Kalian lepaskan aku… Aku adalah Nyonya Lu, Gong Xuemei. Kalau kalian tidak melepaskan aku, hati-hati aku akan membuat kalian jatuh miskin!"
"Uh… Apa yang kalian lakukan? Kalian salah menangkap orang! Aku adalah Nona keluarga Lu, kalian tidak boleh begini terhadapku. Lepaskan aku, cepat lepaskan!"
Salah satu perawat yang mengenakan pakaian putih berkata dengan wajah dingin, "Kepala rumah sakit mengatakan kedua orang ini adalah pengidap mythomania tingkat akut. Ambil selotip, tempel mulut mereka, lalu ikat mereka. Kalau mereka terus berteriak, hal itu akan mengganggu pasien lain."
Perawat lainnya tidak menaruh curiga pada perintahnya. Karena mereka sering melihat pasien seperti ini, mereka pun sudah terbiasa.
Setelah keributan beberapa saat di sana, Gong Xuemei dan Lu Yiyi yang tadinya sangat sombong, sekarang sudah ditarik keluar. Pengawal yang dibawa oleh kedua wanita itu sebelumnya pun sudah ditahan oleh Meng Ze.
Sementara itu wartawan yang sebelumnya diadang, sekarang diberikan kebebasan untuk memotret Gong Xuemei dan Lu Yiyi. Setelah itu, kalau bukan Lu Zhihe dan Lu Qinghao yang menggunakan uang untuk mengatasi opini publik, hal ini pasti akan membuat malu keluarga Lu keempat.
Kamar pasien yang tadinya gaduh pun tiba-tiba berubah menjadi sangat tenang.
"Nyona Tang, kamu tidak terluka, kan?" Ketika Tang Xinluo merasa bingung, tiba-tiba Meng Ze muncul dari luar.
"Orang-orang tadi… Apakah kamu yang mengaturnya?" tanya Tang Xinluo yang tanpa sadar menyipitkan matanya.
"Bukan, bukan aku, tetapi Tuan Muda Chen yang mengaturnya. Nona Tang, tadi aku keluar hanya untuk melapor kepada Tuan Muda Chen soal keadaan di sini. Tuan Muda Chen mengetahui Anda menghadapi masalah, jadi dia langsung mengutus orang untuk datang kemari."
"Kalau begitu, sekarang aku berhutang budi kepada Tuan Muda Chen kalian, sampaikan rasa terima kasihku." Tang Xinluo berkata dengan datar, dia sama sekali tidak peduli terhadap pria yang wajahnya saja tidak dia ingat tersebut.
"Nona Tang, kalau begitu Anda istirahat dulu. Saya pamit." Kata-kata ini sudah aku ucapkan, Nona Tang Anda harus mengerti maksudnya, batin Meng Ze.
"Ehm, hati-hati di jalan." Walaupun Tang Xinluo merasa curiga, tetapi dia tidak menunjukkannya.
Setelah Meng Ze pergi, Tang Xinluo mengambil ponselnya dan menelepon sahabat karibnya, Wan Weiwei. Dirinya, Wan Weiwei dan Su Qing, mereka bertiga adalah teman sekolah, persahabatan mereka bertahan hingga sekarang.
Su Qing pergi keluar negeri untuk sekolah, sementara dirinya dan Wan Weiwei, yang satu sibuk bekerja, yang satu sudah menikah. Beberapa waktu yang lalu, saat disiksa oleh keluarga Lu, dia tidak berani memberitahu teman baiknya itu. Namun, dia sudah memutuskan untuk bercerai hari ini, jadi dia tidak takut lagi memberitahu sahabatnya.
Wan Weiwei baru mengangkat telepon setelah tersambung cukup lama.
"Halo, Weiwei… apakah kamu tidak menyayangiku lagi, mengapa lama sekali baru mengangkat telepon?" Tang Xinluo sengaja menggoda Wan Weiwei menggunakan nada seolah dirinya marah.
"Ha…. Xiao Luo, aku… Em… Tidak, tidak sedang apa-apa…"
Dari seberang telepon, suara Wan Weiwei terdengar sedikit aneh.