Lu Xiaoxiao sebenarnya hanya satu tahun lebih tua dari Jiang Yao. Namun, gadis kecil ini memang penuh semangat sejak dia masih kecil dan tidak memiliki bakat untuk belajar. Setelah lulus dari SMA, dia tidak dapat masuk universitas yang bagus dan Lu Haixing juga tidak mau anaknya sendirian pergi terlalu jauh. Jadi Lu Xiaoxiao dikirim ke universitas yang biasa di kota untuk mendapatkan gelar sarjananya.
Lu Xiaoxiao dapat dikatakan sangat penuh semangat sehingga dia tiap hari tertawa terus seperti tidak ada kesedihan sama sekali di dunianya. Lu Xiaoxiao menganggap Jiang Yao yang usianya lebih muda daripada dia seperti teman. Lu Xingzhi menggandeng tangan Jiang Yao saat masuk. Setelah mereka berdua masuk, Lu Xiaoxiao berlari menuruni tangga sepanjang jalan. Dia ingin melompat ke Lu Xingzhi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tetapi dihindari oleh Lu Xingzhi. Lu Xiaoxiao juga tidak marah, malahan berbalik untuk memeluk Jiang Yao.
"Kakak ipar, selamat atas penerimaanmu di Universitas Kedokteran Nanjiang, kamu luar biasa!" Lu Xiaoxiao mengacungkan jempol kepada Jiang Yao. "Jika aku memiliki setengah kepandaianmu, ayahku akan merasa sangat bahagia." Lu Haixing di ruang tamu tertawa setelah mendengarkannya, "Kamu ternyata sadar diri ya."
Namun Lu Haixing benar-benar tidak mewajibkan apapun kepada anak perempuannya. Yang penting dia bahagia. Lagipula, dia hanya punya satu anak perempuan dan semua perusahaan keluarganya akan diserahkan padanya di masa depan. Bahkan jika dia tidak pergi bekerja, dia tidak akan perlu khawatir tentang kehidupan sehari-hari.
"Oh ya Xing Zhi, pada siang hari ini, Bos Li meneleponku tentang kasus di mall itu. Bos Li menelepon khusus untuk meminta maaf." Lu Haixing melihat kepada Lu Xingzhi dan Jiang Yao, kemudian berkata kepada Jiang Yao, "Pramuniaga itu telah dipecat karena membuatmu merasa dirugikan." Jiang Yao dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, ini hanya hal kecil."
"Orang seperti itu, jika aku ada di sana, aku akan membuat dia menangis sampai minta ampun!" Lu Xiaoxiao mendengus, "Kakak ipar, kamu terlalu lembut, makanya mudah diganggu orang!"
"Tidak apa-apa bagi seorang gadis untuk bersikap lembut, ada suaminya yang menjaganya." Lu Haixing menertawakan Lu Xiaoxiao. "Hanya kamu yang seperti harimau betina, berhati-hatilah, jika kamu tidak dapat menikah nanti, kamu akan meminta ayahmu untuk membiayai kamu selamanya." Mendengar Lu Haixing berkata Jiang Yao itu lembut, Lu Xingzhi tertawa diam-diam di hatinya. Jiang Yao lembut? Berdasarkan pemahamannya tentang Jiang Yao, kata 'lembut' dan Jiang Yao benar-benar tidak memiliki hubungan.
Hanya penampilannya yang lembut. Pada kenyataannya, dia seperti kucing liar dengan sepasang cakar yang tajam, tergantung padanya apakah dia ingin menunjukkan cakarnya yang tajam. "Kemarin ayah masih bilang kamu akan dengan senang hati membiayai aku selamanya? Sekarang ayah menyesal lagi?" Mata Lu Xiaoxiao terlihat seperti wanita yang nakal.
"Hei, kalian ayah dan anak benar-benar adalah dua orang yang penuh semangat." Ibu Lu juga tidak bisa menahan tawa. Ketika Lu Xiaoxiao masih tinggal di kota, keluarga mereka setiap hari penuh dengan suara tawa, jadi ibu Lu masih merindukan hari-hari ketika Lu Xiaoxiao ada di sekitarnya. Makan malam dibuat oleh pembantu di rumah Lu Haixing. Untuk makanan, Lu Xiaoxiao juga pemilih. Ketika memilih pembantu, dia juga memilih yang pandai memasak, jadi makanan yang di meja tidak kalah dengan makanan yang dimasak oleh koki restoran luar.
Saat makan, Lu Xiaoxiao bertanya apa yang telah dilakukan oleh Lu Xingzhi dan Jiang Yao di kota hari ini. Dia mendengar Jiang Yao berkata bahwa dia pergi ke bioskop pada sore hari. Lu Xiaoxiao memandang Lu Xingzhi dengan tatapan pelit, kemudian bertanya kepada Jiang Yao apakah dia menonton film horor. Ketika Jiang Yao mengatakan bahwa dia tadi menonton film komedi, Lu Xiaoxiao dan Jiang Yao langsung berbicara tentang film itu. Untuk sementara waktu, ruangan penuh dengan suara tawa mereka.