Setelah selesai berbicara, Chi Huan melihat Mo Xigu sejenak lalu berjalan melewatinya. Namun, Mo Xigu segara menahan lengan Chi Huan saat ia melintas. Mo Xigu menggenggam erat pergelangan Chi Huan dengan jari-jarinya dan menatap si gadis yang lebih pendek darinya
"Kirim pernyataan lain atau klarifikasi apa yang kamu katakan pagi ini. Aku akan mencari pengacara untuk mengurus masalah Su Yabing dengan suaminya dan ke depannya, aku akan menjaga jarak darinya."
Chi Huan diam sejenak. Ia butuh waktu sejenak untuk mencerna kata-kata itu. "Menjaga jarak? Jaga jarak bagaimana maksudnya?"
Mo Xigu melepaskan genggamannya dan menjawab, "Aku tidak akan menemuinya sendirian. Jika ada sesuatu yang terjadi, aku akan memberitahumu karena kamu adalah tunanganku. Apakah kamu puas?"
Mendengar hal ini, Chi Huan agak terkejut. Chi Huan tahu betul bahwa tunangannya bukanlah orang yang seperti ini. Jika ia berkata begitu, berarti ia telah mengajukan kompromi dan sudah menurunkan egonya.
Chi Huan mengerutkan bibirnya sambil tersenyum,. "Kenapa kamu tiba-tiba berkata seperti ini?"
Mo Xigu menatap wajahnya dan berkata, "Sejak aku berjanji untuk menikahimu, aku tidak pernah memikirkan untuk membatalkan pernikahan kita. Dan untuk sejauh ini, tentang Su Yabing... Dia sedang dalam keadaan yang tidak baik. Tapi, dia juga menjadi seperti ini karena kesalahanku. Ibuku memaksaku untuk putus dengannya dan menyuruhnya pergi ke Amerika. Karenanya, dia terburu-buru menikah dan menikah dengan pria seperti itu."
Dari penuturan Mo Xigu, Chi Huan mendengar nada penyesalan atas Su Yabing dan kekesalan karena Nyonya Mo. Namun, mengingat kejadian di depan rumah sakit semalam saat Mo Xigu melindungi dan menatap Su Yabing dengan tatapan penuh cinta, hati Chi Huan rasanya seperti tercekik.
Chi Huan mengatur napasnya dengan keras, sebelum kemudian mengangkat wajah dan memperlihatkan senyum pada Mo Xigu. "Baiklah. Besok aku akan ke 1999. Suruh Nona Su Yabing untuk membuat janji dengan suaminya. Kemudian, carikan dia seorang pengacara. Aku akan menemanimu."
Mo Xigu menatapnya sebentar lalu berkata, "Baiklah..." Kemudian, ia memegang tangan Chi Huan dan bertanya, "Apakah kamu sudah makan malam?"
Chi Huan menggelengkan kepalanya.
"Aku akan membawamu makan malam, lalu mengantarmu pulang untuk beristirahat."
Chi Huan tidak menolak. Ia lalu berbalik dan menatap Mo Shiqian, "Mobilku tidak bisa dikendarai. Ikutlah bersama kami dan setelah sampai di kota, naiklah taksi sendiri."
Mo Xigu menatap Chi Huan yang sedang berbicara. Mo Shiqian telah menjadi bayang-bayang Chi Huan selama bertahun-tahun. Jika ia tidak salah ingat, awalnya Chi Huan sangat tidak menyukainya. Namun, Chi Huan kemudian mulai terbiasa dengannya dan sedikit banyak menggantungkan apapun padanya. Sekarang, hubungan mereka lebih akrab dan alami. Bahkan kedekatan mereka adalah kedekatan yang tidak bisa didapatkan oleh orang lain.
Mo Shiqian memandang Chi Huan dan berkata pelan, "Saya sudah memberitahu teman saya untuk datang kemari. Seharusnya dia sudah sampai. Anda bisa makan malam dengan Tuan Mo, Nona..."
Chi Huan tidak berkata apa-apa dan hanya mengangguk. Ia lalu melangkahkan kakinya dan berjalan pergi mendahului. Ia juga tidak mengatakan sepatah kata pun selama perjalanan menuju kota. Setelah makan malam di restoran dengan Mo Xigu, ia membeli ponsel baru di pusat perbelanjaan terdekat. Teringat bahwa ia telah membuang ponsel Mo Shiqian, ia juga membelikan satu ponsel untuk Mo Shiqian.
Mobil Lamborgini berhenti di lantai bawah apartemen Chi Huan. Mo Xigu melepas sabuk pengamannya, sementara Chi Huan beringsut menyandarkan kepalanya pada bahu Mo Xigu dan berfoto. Mo Xigu mengerutkan kening. Chi Huan hanya memfoto dirinya yang bersandar, tanpa memperlihatkan Mo Xigu.
Setelah selesai mengambil gambar, Chi Huan kembali ke tempatnya, "Baiklah. Datanglah kemari untuk menjemputku besok. Jika besok berjalan dengan lancar, kita bisa mencoba baju pengantin."
Mo Xigu memandangnya dan berkata lembut, "Baiklah. Istirahatlah lebih awal."
Begitu sampai di apartemen, Chi Huan segera mandi dan mengganti bajunya. Ketika ia sudah selesai mandi, ia menemukan panggilan tak terjawab pada ponselnya yang tadi ia dilemparkan ke tempat tidur.
Ponsel kembali berdering dan ia mengangkat telepon itu. Terdengar suara pelan dari pria di seberang sana. "Nona..."
Chi Huan tersenyum lalu bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu bahwa ponselku sudah berfungsi kembali?"
"Apakah Anda ingin saya ingin menjemput Anda besok?"
"Tidak perlu. Kamu tunggu aku saja di 1999. Aku akan kesana bersama Mo Xigu."
"Baik," jawab Mo Shiqian singkat.
"Apakah kamu sudah membeli ponsel baru?"
"Belum..."
"Omong-omong, aku membeli satu ponsel untukmu. Bawa kartu ponselmu besok."
"Baik. Saya mengerti."
"Aku akan tidur setelah menyisir rambutku. Selamat malam."
"Baik. Sampai jumpa."
Setelah menutup telepon, Chi Huan menatap ponsel dan mengetukkannya ke bibirnya. Ia berpikir, Sebenarnya siapa yang majikan dan siapa yang bodyguard? Kenapa ia berbicara begitu singkat? Jika ini terjadi pada majikan lain, pasti Mo Shiqian akan dipecat dengan tidak hormat.
———
Keesokan paginya, ketika Chi Huan turun dari apartemennya, Mo Xigu sudah menunggunya di parkiran bawah. Saat ia berjalan mendekat, ia melihat seseorang telah menduduki kursi di sebelah kursi kemudi. Ekspresi Chi Huan nampak memudar dan ia tidak mengatakan sepatah katapun. Ia hanya berjalan selangkah demi selangkah dengan sepatu hak tingginya.
Mo Xigu yang saat itu sudah keluar dari mobil segera membukakan pintu belakang mobil ketika Chi Huan sudah sampai. Ia menatap wajah dan mata cantik Chi Huan, lalu menjelaskan, "Lokasi rumah sakit dekat dengan rumahku. Jadi, aku sekalian menjemput Su Yabing. Wajahnya terluka dan ia tidak nyaman jika harus keluar."
Chi Huan adalah tipe orang yang tidak bisa menyembunyikan emosinya. Ketika ia tidak menyukai sesuatu, itu akan tampak pada mata dan wajahnya. Seperti saat ini, ia tidak mengatakan sepatah kata apapun dan senyum di wajahnya tampak menusuk tajam seperti duri. Sebenarnya, tidak masalah jika Mo Xigu menjemput Su Yabing. Namun, Chi Huan keberatan karena Mo Xigu menyuruh Su Yabing untuk duduk di samping kursi kemudi. Ini sama saja seperti sedang menjatuhkannya.
Chi Huan masuk ke mobil dan menyunggingkan senyum di bibir merahnya. "Omong-omong soal luka yang disebabkan oleh penggemarku, aku sungguh meminta maaf. Sekarang mereka sudah di tahanan seharian. Jika Nona Su tidak keberatan, bersediakah Anda membebaskan mereka?"
Su Yabing segera berbalik menatap Chi Huan. "Maaf, Nona Chi... Semalam saya sudah berbicara dengan Mo Xigu. Tapi, dia masih emosi sehingga saya tidak bisa membujuknya. Nanti, saya akan menyuruh Mo Xigu untuk mencabut gugatannya."
Su Yabing melihat luka di dahi Chi Huan, lalu bertanya, "Nona Chi, apakah lukamu baik-baik saja?"