Wen Xiangyang masih tertawa, "Ada apa?"
"Xiangyang, ada apa sebenarnya denganmu? Kau ...." Yan Xin berjalan ke depan Wen Xiangyang dan merangkul lengan Wen Xiangyang, ia berkata dengan sedikit emosi, "Bukankah aku sahabatmu? Sebenarnya ada apa dengan tubuhmu? Mengapa kau menyembunyikannya dariku? Apakah kita masih bersahabat?"
"Xiao Xin, jangan paksa aku." Wen Xiangyang menundukkan kepalanya saat ia dirangkul, dan senyuman di wajahnya juga menghilang.
Yan Xin melihat suasana hati Wen Xiangyang yang tertekan, ia juga tidak tahan, ia berkata dengan lembut, "Xiangyang, aku tidak memaksamu. Aku hanya berharap kau ingat, aku adalah sahabat baikmu, kau bisa menceritakan apapun padaku. Aku akan menunggu, aku akan menunggu sampai kau mau bercerita."
"Jangan membahasnya lagi, Xiangyang, ayo kita makan." Yan Xin tersenyum sambil menarik Wen Xiangyang dan duduk di meja makan bersama, ia juga mengubah topik pembicaraan, "Ngomong-ngomong, Xiangyang, di mana kakakku?"