Wen Xiangyang duduk di dalam kamar sendirian untuk waktu yang lama. sangat lama, sejak langit malam masih gelap gulita sampai langit menjadi cerah keesokan paginya. Mu Lingqian tidak kunjung kembali juga. Bukan hanya tidak kembali, Mu Lingqian bahkan tidak membalas panggilan telepon Wen Xiangyang.
Keesokan paginya, langit sudah sangat terang. Wen Xiangyang, yang belum tidur sepanjang malam, berdiri dengan kepala pusing dan berjalan ke lantai bawah. Begitu ia turun, ia mendengar suara pintu dibuka.
Wen Xiangyang menoleh ke arah pintu dan melihat Mu Lingqian yang sedang berdiri di depan pintu dengan kunci yang masih ada di tangannya. Saat ia melihat Mu Lingqian, gerakan Wen Xiangyang turun ke bawah berhenti. Ia hanya berdiri membeku di tangga dan menatap Mu Lingqian.