Ketika Wen Xiangyang hampir mati lemas, Mu Lingqian akhirnya melepaskan bibirnya. Tetapi, pria itu hanya mengendurkan bibirnya saja, dan jari-jarinya melintasi bibir Wen Xiangyang. Suaranya yang sedingin es terdengar di telinga Wen Xiangyang, "Sebagai seorang tiran…"
Sret… Krak...
Wen Xiangyang hanya mendengar suara robekan dan tarikan. Pakaian Wen Xiangyang disobek lagi.
"Tuan Mu, aku hanya bercanda. Kau sebagai orang besar, tolong maafkan aku yang rendah ini. Aku baru saja naik pesawat seharian. Aku juga baru saja kembali. Kita nanti akan..."
"Semua wanita selalu saja begitu. Apa yang di mulutnya berbeda dengan hatinya. Di mulut mengatakan jangan, tetapi tubuh mereka sangat jujur…"
"....."
Wen Xiangyang tak bisa berkata-kata. Bisakah ia mencekik dirinya sendiri? Mu Lingqian ternyata mengingat semua dialog yang dituliskan di dalam novelnya.