Mu Beibei mendengar suara Xiao Qi, dan tangisannya segera berhenti. Tapi, ia masih tidak bisa menahan air matanya. Sepasang mata besarnya masih berair, dan ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, "Kakak ... bisu, kau ... bisa bicara?"
Xiao Qi malas menjelaskan. Ia merasa agak sedikit cemas melihat Mu Beibei menangis karena lututnya patah.
"Bukankah ibu angkatmu sudah pernah memberitahumu siapa aku? Untuk apa kau mengikutiku sepanjang hari?" Xiao Qi berkata dengan wajah tidak senang, "Aku tidak menyukaimu, kelak jangan mengikutiku lagi."
Mendengar perkataan ini, air mata Mu Beibei tidak bisa dihentikan dan menetes kembali. Tapi ia hanya menangis tanpa mengeluarkan suara. Air matanya pun menetes bulir demi bulir.
"Jangan menangis." Xiao Qi berkata sekali lagi dengan kesal.