"Wen Xiangyang, bukankah kau ingin menjadi ibu yang baik? Kenapa, aku sekarang hanya memintamu mengakui di depan semua orang bahwa kau adalah seorang pelacur dan wanita jalang, apakah kau tidak bisa melakukannya?" Perkataan sarkastik Wen Ya terus berlanjut dan keluar dari ujung telepon, "Atau, demi harga dirimu sendiri, kau bahkan tidak menginginkan nyawa anakmu sendiri?"
Harga diri?
Harga diri sama sekali tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nyawa seseorang.
Wen Xiangyang memejamkan matanya, kemudian membukanya lagi, dan di dalam matanya sudah ada tekad yang bulat. Ia membuka mulutnya, dan berkata dengan suara rendah sambil menahan kesabarannya.
"Baik, Wen Ya, aku bisa melakukan sesuai apa yang kau katakan. Tapi, aku harus lebih dulu memastikan bahwa kau benar-benar ada di atas menara. Aku ingin bertemu denganmu sekarang, kalau tidak, aku tidak akan melakukan apa pun."
