Chereads / Pembunuh Dewa / Chapter 2 - Lahir Kembali

Chapter 2 - Lahir Kembali

Kolam darah meluap dengan aneh!

Shi Yan berdiri di tengah-tengah kolam darah, tinggi air kolam menyentuh area pinggangnya, tetapi air darah yang ada di kolam darah, dalam sekejap terasa seperti hidup, tidak disangka seperti tanaman menjalar, mengikat tubuhnya. Hanya dalam beberapa detik, seluruh tubuhnya sudah ditutupi air darah dan terbungkus dengan erat.

Air darah yang ada di dalam kolam darah, seperti berubah menjadi seekor ular darah yang berwarna merah pekat lalu terus melilit tubuhnya, membuat Shi Yan terbungkus seperti kepompong darah yang sangat besar.

Rasa sakit menyelimuti tubuh Shi Yan, kepalanya berasa seperti di sayat dengan pisau, sangat luar biasa sakit.

Seperti ada miliaran serangga kecil, melewati sel tubuhnya masuk kedalam tubuhnya, bergerak ke semua anggota badan dan tulang bahkan organ dalamnya, seperti sedang menghisap darah dan daging yang ada di tubuhnya. Shi Yan merasakan siksaan rasa sakit yang seperti ditusuk oleh puluhan ribu pisau.

Mata Shi Yan tidak bisa melihat, ingin berteriak tapi bahkan dia tidak bisa mengeluarkan suara, tubuhnya tidak bisa bergerak sedikitpun.

Cairan aneh itu bergerak mengikuti aliran darahnya masuk ke dalam sel darahnya. Ketika cairan itu melintas, otot-otot dalam tubuhnya serasa terkoyak. Cairan itu bergerak dengan hebat dan terpisah menyebar hingga tidak terhitung di dalam tubuhnya, lalu dengan cepat masuk ke dalam tujuh ratus dua puluh lubang yang ada di sekujur tubuhnya. 

Shi Yan merasakan tujuh ratus dua puluh lubang yang ada di dalam tubuhnya, seperti terbuka lebar. Tubuhnya sebentar berasa panas, kemudian dalam sekejap berubah dingin, rasa yang sangat tidak nyaman itu sulit diungkapkan.

Kepalanya semakin lama semakin sakit, tanpa sadar, Shi Yan seperti dapat melihat lubang di dalam tubuhnya dimasuki oleh cairan aneh itu, lalu dalam tubuhnya terjadi perubahan aneh, setiap lubang itu sepertinya berubah menjadi pusaran angin yang kecil dan berputar sangat cepat.

Cairan yang berwarna merah pekat itu kemudian masuk ke dalam pusaran angin itu lalu dengan cepat dicerna menjadi bagian dari pusaran angin tersebut. Setelah pusaran angin tersebut dimasuki oleh cairan tersebut, putarannya semakin lama semakin besar, setelah pusaran angin semakin besar, kecepatan mencerna cairan itu juga menjadi semakin besar.

Tidak tahu entah karena rasa sakit itu sudah melewati batasnya, Shi Yan terhuyung-huyung, merasakan tubuhnya berubah menjadi sebuah wadah yang sangat besar, cairan aneh yang masuk dari setiap pori-pori yang ada di dalam tubuhnya kelihatan seperti sedang menggunakan cara yang tidak masuk akal untuk memasuki tubuhnya.

Lebih tepatnya, mereka sedang mengubah bagian dalam tubuhnya dari tujuh ratus dua puluh lubang yang ada di tubuhnya!

Setelah pikiran tersebut muncul ke otaknya, detik selanjutnya, rasa sakit yang tidak tertahankan menusuk ke kepalanya dan itu membuat kepalanya berdengung seperti akan meledak. Semua akal sehat Shi Yan sirna dan saat itu juga dia akhirnya kehilangan kesadaran.

*** 

Tidak tahu sudah berapa lama, Shi Yan pelan-pelan tersadar kembali.

Dia kemudian sadar rasa sakit yang ada di kepala dan tubuhnya telah hilang, di dalam tubuhnya juga tidak lagi merasakan pergerakan cairan aneh tersebut. Setelah dengan serius memeriksa tubuhnya, selain merasakan beberapa bagian tubuhnya masih tertinggal sedikit rasa sakit, selain dari itu, tubuhnya seperti sudah normal kembali.

Tiba-tiba, Shi Yan merasakan ada sebuah pusaran angin yang hangat, seperti ular kecil sedang mengalir di pembuluh darah di tubuhnya, setelah beberapa saat, seluruh tubuhnya baru berasa nyaman, kaki dan tangannya seperti semakin kuat.

Inti Energi!

Jantung Shi Yan berdegup kencang, seketika menyadari bahwa kolam darah itu memberikan dia sedikit keuntungan. Ular kecil yang sedang bergerak di aliran pembuluh darah yang ada di tubuhnya, sudah pasti merupakan Inti Energi yang hanya dimiliki oleh Ksatria!

Melewati ingatan Shi Yan yang satu lagi, dia tahu Inti Energi merupakan sumber energi para Ksatria yang ada di dunia ini, juga merupakan dasar energi yang dimiliki para Ksatria untuk mengeluarkan serangan yang kuat.

Mengikuti tingkat kuat atau lemahnya Inti Energi yang ada di dalam tubuh, Inti Energi setiap Ksatria ada sepuluh tingkatan yaitu setelah kelahiran, bawaan lahir, posisi manusia, ratusan malapetaka, kedudukan, nirvana, posisi langit, dewa biasa, dewa sejati, raja dewa sepuluh level, setiap level juga dibagi menjadi tiga bagian dunia.

Para Ksatria merupakan orang terkuat di dunia ini, cara membedakan para Ksatria dan orang biasa adalah dengan melihat apakah di dalam tubuh seseorang terdapat sebuah Inti Energi. Jika di dalam tubuh seseorang terdapat sedikit Inti Energi, entah sekecil apapun, orang tersebut bisa disebut sebagai seorang Ksatria.

Banyak orang, seumur hidupnya tidak bisa memiliki Inti Energi, jika seseorang memiliki Inti Energi, ia bisa melewati latihan yang sangat keras untuk memubuat Inti Energi miliknya semakin besar. Oleh karena itu, Ksatria yang memiliki Inti Energi, di dunia ini pasti akan ada tempat untuk bertahan hidup.

Merasakan Inti Energi yang lemah itu sedang bergerak perlahan di dalam tubuhnya, Shi Yan merasa sedikit lega. Dia tahu meskipun saat ini dia sudah tidak bisa kembali, tetapi tidak sampai membuat dia mati kelaparan di dunia ini.

Setelah merasa lega, Shi Yan merasakan kepompong darah yang ada diseluruh tubuhnya masih ada, masih membungkusnya dengan sangat erat.

Shi Yan berusaha untuk melepaskan dirinya.

Akhirnya kepompong darah tersebut terkoyak, Shi Yan kemudian dengan cepat melompat keluar lalu mengarahkan pandangannya ke sekelilingnya. Shi Yan menyadari dirinya masih berada di dalam gua, sekelilingnya masih penuh dengan tulang belulang.

Tetapi anehnya air darah yang ada di dalam kolam darah ternyata mengering, setitik pun tidak bersisa!

Di tengah kolam yang sudah mengering itu hanya tersisa beberapa puluh potong serpihan tulang putih, sedangkan air darah yang berwarna merah pekat itu menghilang tanpa jejak.

Sebuah kepompong darah yang besar, tergantung tinggi di tengah-tengah kolam. Kepompong darah itu tipis seperti sayap jangkrik, terlihat sedikit bercahaya. Shi Yan hanya memandang sekilas, dari bawah kepompong darah itu kemudian muncul percikan api, api semakin lama menjadi semakin besar, bahkan membakar habis semua tulang belulang yang ada di dalam kolam. Hanya dalam sekejap saja, semua kepompong darah dan tulang belulang yang ada di dalam kolam darah terbakar habis hingga bersih.

Di tengah kolam darah yang sudah mengering tampak sebuah cahaya merah. Ternyata di dalamnya ada sebuah cincin kuno yang penuh dengan ukiran detil. Cincin itu tergeletak di tengah-tengah kolam.

Shi Yan beberapa kali memandangi cincin aneh itu, dia merasakan cincin itu dan kolam darah pasti berhubungan erat, ragu sejenak, akhirnya Shi Yan maju kedepan dan memungut cincin itu dan memasangkan cincin itu ke jari manis tangan kirinya.

Tiba-tiba rasa hangat muncul dari cincin itu, saat itu juga Shi Yan merasakan aliran darahnya terhubung dengan cincin itu. Sepertinya cincin itu sudah menjadi salah satu bagian dari tubuhnya, Inti Energi lemah yang ada di tubuhnya, tiba-tiba tidak terkontrol, dengan liar bergerak menuju ke arah cincin yang berwarna merah gelap itu. Inti Energi dengan liar bergerak melewati lapisan kulitnya, tetapi tertahan oleh kulit yang berada di atas jari manisnya, sehingga sulit untuk masuk ke dalam cincin itu.

Hati Shi Yan terkejut dan segera merasakan ada yang aneh dengan cincin itu. Shi Yan berusaha untuk melepas cincin itu, tetapi anehnya cincin itu sepertinya menyatu dengan jari manisnya seperti sudah berakar disana. Tidak peduli Shi Yan dengan sekuat tenaga mencabut cincin itu, dia tetap saja tidak bisa melepaskannya.

Inti Energi tidak bisa melewati lapisan kulit lalu akhirnya kembali menuju tubuh bagian bawahnya, sebentar saja tubuhnya kembali normal. Cahaya merah yang ada di cincin itu berkedip sebentar kemudian padam, rasa hangat yang ada di jari manisnya juga hilang.

Shi Yan menggoyangkan jarinya sebentar, setelah menyadari tidak ada lagi keanehan pada cincin itu, dia tidak lagi menghiraukannya. Memandangi pemandangan di sekelilingnya, Shi Yan berpikir dengan serius.

Dengan cepat, Shi Yan akhirnya mendapat kesimpulan yang luar biasa——air darah yang ada di kolam darah semuanya telah masuk kedalam tubuhnya! 

Kolam darah seluas sepuluh meter persegi, meskipun tidak besar, tetapi setidaknya air darah yang ada di dalam kolam beratnya ada beberapa ton, meskipun seekor gajah yang besar, juga tidak mungkin sekali bisa menenggak habis air darah yang ada di kolam ini!

Raut wajah Shi Yan agak sedikit pucat. Dia mengamati sekeliling tubuhnya, melihat apakah ada perubahan pada tubuhnya, memeriksa apakah tubuhnya akan membengkak.

Lebih baik tidak melihat, jika melihat mungkin Shi Yan akan sangat terkejut!

Shi Yan tidak hanya tidak membengkak, sebaliknya tubuhnya bahkan lebih kurus dari sebelumnya, seperti tulang yang hanya dibalut kulit, baju yang awalnya pas di tubuhnya sekarang seperti sudah kebesaran beberapa nomor di tubuhnya. Dari tangannya, kakinya hingga dari atas ke bawah tubuhnya hanya tersisa sedikit daging, tubuhnya seperti tengkorak yang dilapisi kulit manusia.

Daripada di sebut kurus, lebih bagus disebut mumi yang sudah mengering.

Wajah Shi Yan lebih parah, dia tidak menyangka kolam darah tidak hanya tidak memulangkannya ke dunia yang dia kenal, bahkan membuat perubahan yang aneh pada tubuhnya.

Tiba-tiba perut Shi Yan bergemuruh tanda lapar. Saat itu juga dia merasa sangat luar biasa lapar, bahkan bisa merasa bisa melahap seekor gajah.

Tulang belulang berserakan di gua batu itu, sama sekali tidak ada yang bisa dimakan. Shi Yan memandangi lagi kolam darah yang sudah mengering itu, saat itu juga dia menyadari mungkin dia sudah tidak akan bisa kembali lagi.

Shi Yan harus mencari sebuah senjata lalu keluar, dia mengingat kembali para pengawal itu saling menyerang, suara pedang yang saling membentur terngiang di telinganya, semak belukar yang lebat seperti payung raksasa yang menghalangi sinar matahari, setidaknya ada sedikit sinar matahari yang tembus menyinari tanah yang basah itu.

Ini adalah hutan You'an. Saat Shi Yan keluar, dia segera tahu dimana posisi dia saat ini melalui ingatan dari pemilik asli tubuhnya.

Hutan ini sangat luas, karena pohon di hutan ini luar biasa lebat, cahaya matahari sangat susah untuk menembusnya, sehingga membuat hutan ini menjadi gelap dan lembab, oleh karena itu orang-orang menyebut hutan You'an ini sebagai hutan gelap.

Hutan ini terletak di tengah-tengah Shangmeng, Kerajaan Liehuo, dan kerajaan Shenyou. Shangmeng berada di sebelah utara hutan, kerajaan Shenyou berada di selatan. Hutan You'an memisahkan Shangmeng dan kerajaan Shenyou, sedangkan kerajaan Liehuo berada di bagian barat. Setiap kali pedagang masing-masing negara hendak melakukan perdagangan, Hutan You'an merupakan jalan yang harus dilewati.

Sering muncul monster liar di hutan You'an, monster dengan level enam bahkan tujuh juga tidak jarang terlihat. Tetapi para pedagang, prajurit bayaran, Ksatria dari ketiga negara ini sudah sering lewat dan sudah mengetahui monster yang paling buas biasanya beraktivitas di area tertentu, hanya monster level rendah yang berkeliaran tanpa arah.

Biasanya, para pedagang hanya beraktivitas di jalan yang sudah ditentukan di hutan You'an, tidak pergi ke area dengan level monster yang tinggi, biasanya tidak akan muncul masalah, hanya prajurit bayaran dan Ksatria yang memantau keberadaan monster level tinggi tersebut. Mereka yang berhadapan dengan monster level tinggi yang ada di hutan You'an tersebut, bahkan bisa sampai terluka parah dan mati.

Tingkat bahaya yang tinggi biasanya mengandung keuntungan yang tinggi juga, para prajurit bayaran rela mengarungi bahaya untuk membunuh monster dengan level enam atau tujuh demi mendapatkan uang kristal dalam jumlah yang besar. Di dalam tubuh monster level enam sudah ada kristal monster, kristal monster ini biasanya sangat membantu berguna bagi para Ksatria, pembuat obat dan juga pembuat senjata, oleh karena itu, kristal ini dapat dijual dengan harga yang tinggi.

Selain kristal monster, bulu yang ada di tubuh monster, taring, tulang, hingga cairan racun, harganya juga tidak kalah tinggi, monster dengan level yang tinggi seluruh tubuhnya penuh dengan harta.

Oleh karena itu juga, ada Ksatria dan prajurit bayaran yang tidak takut mati datang untuk menantang bahaya di hutan You'an, tujuannya adalah mencari monster level tinggi. Tetapi yang untung selamanya hanyalah kaum minoritas. Banyak orang yang menganggap remeh kecerdasan dan kekuatan para monster, tidak hanya tidak mendapatkan apa yang diinginkan bahkan menjadi santapan lezat para monster.

Setelah keluar dari dalam gua, Shi Yan mengamati kondisi sekelilingnya, lalu mendengar suara berisik masuk ke dalam telinganya dari arah tempat air mengalir yang jauh, semua percakapan itu fokus pada seorang gadis, kadang-kadang terdengar suara tawanya.

Pada saat Shi Yan sedang ragu untuk pergi melihatnya atau tidak, dia menyadari tidak jauh dari tempatnya terdengar suara gemeresik dari arah semak belukar, seperti ada seseorang yang sedang memainkan semak belukar itu.

Shi Yan kemudian menuju ke arah suara itu.

Dia melihat di tengah semak belukar itu ada seorang gadis dengan tubuh yang ramping sedang melepas tali putih di pinggangnya, gadis itu membelakanginya dan jongkok ke bawah, sambil mengayunkan tangannya yang putih ke belakang tubuhnya untuk mengusir serangga kecil yang menyebalkan, lalu dengan gembira buang air kecil...

Gadis itu sepertinya tidak menyadari ada orang dibelakangnya, sambil buang air kecil ia menyanyikan lagu yang tidak bernama, suasana hatinya tampak gembira.

Shi Yan awalnya tertegun, kemudian kembali bereaksi, tanpa malu memandangi area tubuh bagian bawahnya yang putih seperti salju, dalam hatinya memuji pantat gadis itu yang sangat menggoda, tidak tahu parasnya seperti apa.

"Plakk!"

Gadis itu tiba-tiba memukul lengan kirinya yang terbuka, membunuh serangga yang sangat berani itu, pukulan itu juga membuyarkan fokus Shi Yan terhadap gadis itu.

Pada saat pandangan Shi Yan masih tertuju pada gadis itu, gadis itu sudah selesai buang air kecil, kemudian mengikat tali pinggangnya dengan erat, sambil bergumam kepada dirinya sendiri: "Serangga kurang ajar..."

Sama sekali tanpa peringatan, gadis itu membalikkan tubuhnya, kedua tangannya muncul aliran listrik yang berwarna hijau, membuat semua serangga yang berkumpul di belakang kemudian terbunuh dalam satu sengatan.

Pada saat gadis itu membalikkan badannya, paras gadis itu langsung terlihat. Gadis itu memiliki wajah yang cerah seperti bulan yang ada di atas langit, umurnya kurang lebih dua puluhan, tingginya kira-kira satu meter enam puluh delapan sentimeter, gerakannya yang elegan, pinggangnya yang kurus, dadanya yang penuh, postur tubuhnya yang lembut dan indah, bajunya yang berwarna ungu ditambah dengan baju zirah yang berwarna abu. Baju zirah yang ketat menempel di tubuhnya itu bahkan tidak mampu menutup lekuk tubuhnya yang menggoda, seperti siluman rubah yang ada di dalam legenda.

Tatapan mata Shi Yan seperti obor, pandangan menyala seperti api ke arah tubuh gadis itu, sambil memuji dalam hati gadis ini bisa menandingi artis yang ada di negara asalnya.

Pada saat Shi Yan sedang menikmati pemandangan tubuh molek gadis itu, gadis itu tiba-tiba merasa waspada, dibatasi area daun pisang yang luas, dia bahkan bisa dengan tepat bertemu pandang dengan mata Shi Yan.

Mata gadis cantik itu jelas memandanginya seperti sebuah anak panah!