Chereads / Pembunuh Dewa / Chapter 7 - Tingkat Kedua

Chapter 7 - Tingkat Kedua

Pagi hari kedua, langit samar-samar baru saja mulai terlihat terang, matahari belum terbit, orang-orang di kelompok itu terlihat sudah bersiap-siap untuk segera berangkat.

Shi Yan berbaur diantara para budak obat, ekspresi mukanya terlihat tenang, sama sekali tidak terasa aneh. Shi Yan dengan perlahan bergerak ke depan mengikuti pasukan itu. Qiangsen yang awalnya ingin melihat kondisi jelek Shi Yan, melihat Shi Yan yang tenang, wajahnya terlihat tertegun.

Beberapa hari ini, setiap budak obat yang meminum obat penghancur, setelah lewat semalam wajahnya akan terlihat pucat seperti selembar kertas, seluruh tubuhnya juga akan sangat lemah, orang yang tubuhnya sangat lemah itu bahkan jalan juga tidak bisa, meskipun memiliki tubuh sekuat apapun dari wajah pasti akan terlihat rasa sakit dan mengeluarkan ekspresi ketakutan dan khawatir.

Tetapi langkah kaki Shi Yan sangat tenang, wajahnya terlihat merah merona, jelas sekali terlihat seperti orang yang sehat dan ini membuat hati Qiangsen penuh dengan rasa curiga.

Qiangsen mengamatinya sebentar, setelah memastikan Shi Yan tidak apa-apa, dengan alis mata yang mengerut kemudian jalan ke baris depan pasukan, lalu melaporkan kondisi tersebut kepada Mo Yanyu dan Kalu.

"Tidak perlu mempedulikannya." Kalu berkata," Bocah itu adalah seorang Ksatria, dia tidak akan semudah itu menampilkan ekspresinya, setelah inti energi yang ada di dalam tubuhnya itu sudah habis, maka dia akan sama seperti yang lain, aku sangat mengerti efek dari obat penghancur itu."

"Baik, kamu boleh pergi, kamu hanya perlu mengawasinya dengan ketat." Mo Yanyu dengan tenang memberinya perintah.

Qiangsen melihat kedua orang itu tidak khawatir, dia juga tidak enak hati untuk berkata lebih banyak, kemudian menurut kembali ke bagian belakang pasukan dan melanjutkan pengawasan, takut jika Shi Yan akan melakukan gerakan yang di luar dugaan.

"Guru, menerut Anda dia butuh waktu berapa lama baru bisa merasakan sakit luar biasa? Ketika Qiangsen meninggalkan mereka, Mo Yanyu ragu sejenak dan bertanya kepada Kalu, dia sangat ingin melihat Shi Yan kesakitan hingga menggelinding di tanah, barulah dia akan merasa puas.

"Tidak perlu khawatir, malam ini seharusnya kita bisa melihat efek dari racun itu."

*** 

Pagi berganti malam, bulan terlihat menggantung di atas langit malam dalam kesunyian.

Setelah pasukan berkemah, Kalu dan Mo Yanyu bersama-sama berjalan ke arah Shi Yan, dari jauh mereka melihat Shi Yan duduk di atas lantai, dia sedang menundukkan kepalanya dan sedang mengunyah dengan lahap, sepertinya sama sekali tidak peduli bahwa makanan yang ada di tangannya itu makanan yang tidak begitu bergizi.

 "Guru, bocah ini tidak terlihat..." Mo Yanyu menghentikan ucapannya, cara makan Shi Yan membuat orang tidak merasa terkesan, tetapi jika dilihat dengan teliti, dia juga tidak terlihat sakit luar biasa.

Ekspresi Kalu pelan-pelan menjadi suram, lalu dengan dingin mendengus lalu berkata: "Kamu sedang mempertanyakan kemampuan membuat obatku?"

"Saya tidak berani." Mo Yanyu menggelengkan kepalanya," Guru sudah membuktikannya di tubuh budak obat lainnya, aku hanya merasa aneh mengapa… dia bisa tetap segar bugar seperti itu, apakah ketika memberinya obat penghancur itu, mungkinkah guru tidak sengaja kekurangan menambahkan suatu bahan?"

 "Nona Mo, aku, Kalu meskipun bukan pembuat obat tingkat tinggi, juga tidak akan pernah membuat kesalahan dalam hal seperti ini." Kalu terlihat sedikit tidak senang, wajahnya terlihat kaku dan mendengus: "Kalau kamu tidak percaya dengan kekuatanku, sekarang juga kita bisa bubar."

 "Guru jangan marah, Yanyu tidak bermaksud begitu, Yanyu hanya merasa sedikit aneh, guru jangan berpikir seperti itu..." Mo Yanyu menunjukkan tawanya.

"Hng!" Kalu sama sekali tidak peduli dengan Mo Yanyu, tubuhnya seperti sebuah kilat, dengan cepat menuju ke arah Shi Yan.

Shi Yan menundukkan kepalanya, seperti tidak melihat kedatangan Kalu, dalam hati merasa terkejut dengan kecepatan Kalu. Dia merasa beruntung kemarin tidak menyerangnya sembarangan, jika tidak dia pasti akan dimakan hidup-hidup oleh Kalu.

Kalu selain seorang pembuat obat, dia juga merupakan ksatria dengan level bawaan lahir, sedangkan Shi Yan hanyalah orang dengan tingkatan level yang didapatkan setelah kelahiran yang baru saja bisa menggerakan inti energi. Perbedaan mereka berdua sangat jauh, sama sekali tidak terlihat kesempatan untuk menang. Jika Shi Yan masih memaksa untuk menyerang, sama saja dia bunuh diri.

Terlihat tubuh Kalu yang terbang ke arahnya, dari udara terdengar suara yang aneh. Hanya dalam sekejap, Kalu sudah berada di depannya.

Shi Yan menenangkan pikirannya lalu meletakkan makanannya dan mengangkat kepalanya melihat ke arah Kalu.

Wajah Kalu yang kurus terlihat dingin, dia mengulurkan tangannya yang cepat seperti kilat lalu menggenggam dengan erat lengan tangan kanan Shi Yan, jarinya yang kering menempel di lengan Shi Yan, aliran inti energi yang murni seperti listrik sedang mengalir, tiba-tiba mendesak masuk ke lengan Shi Yan. Mengikuti pembuluh darah dari lengannya lalu masuk ke dalam tubuh Shi Yan, mengelilingi lambungnya dan berputar sekali lalu pelan-pelan kembali, lalu akhirnya menghilang di jari tangan Kalu. 

Inti energi Kalu yang padat terasa sangat kuat. Ketika inti energi Kalu mengalir melewati pembuluh darah Shi Yan, dia dapat merasakan pembuluh darahnya membengkak dan terasa sedikit sakit.

 "Hmm...?" Kalu dengan ekspresi curiganya mengerutkan alisnya, lalu dengan suara yang kecil bergumam: "Aneh, efek dari obat penghancur masih ada, kenapa di tubuhnya masih tersisa inti energi, lambungnya juga tidak bernanah, padahal hanya seorang ksatria kecil yang tidak ada apa-apanya, tidak mungkin masih ada inti energi yang begitu murni, seharusnya dia tidak bisa bertahan hingga sekarang..."

Shi Yan membiarkannya memegang lengan tangannya, dia sama sekali tidak memberontak.

 "Guru, bagaimana? Mo Yanyu berjalan mendekat, dengan penasaran bertanya.

"Tunggu satu hari lagi." Wajah Kalu sangat suram, dia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi, pikirannya bahkan tidak melintas ke arah "Jiwa Ksatria", karena "Jiwa Ksatria" tidak akan semudah itu dimiliki oleh ksatria biasa, dia juga tidak pernah mendengar ada "Jiwa Ksatria" yang bisa membuat tubuhnya pulih dengan sendirinya.

Mo Yanyu menganggukkan kepalanya, meskipun dalam hatinya masih penuh dengan keraguan, tetapi juga tidak enak hati untuk berkata lebih banyak. Dia hanya bisa menatap Shi Yan sekilas dengan tatapan yang aneh, tidak tahu sedang memikirkan pikiran jahat seperti apa.

Malam di hari kedua, Kalu dan Mo Yanyu kembali, lalu memeriksa tubuh Shi Yan lagi. Menyadari lambung yang ada di tubuh Shi Yan masih saja tidak bernanah, raut wajah Kalu semakin tidak enak dilihat, kemudian berkata akan menunggu sehari lagi.

Malam di hari ketiga, kedua orang itu datang kembali, Kali memeriksanya lagi, sama sekali tidak ada hasil apapun.

Malam di hari keempat, Kalu kembali datang lagi.

Kali ini, di tangan Kalu ada dua mangkuk obat penghancur. Setelah sampai di tempat Shi Yan, dia meminta Qiangsen untuk memanggil budak obat yang bernama Gu Luo. Kalu ingin Shi Yan dan Gu Luo bersama-sama meminum obat penghancur itu.

Shi Yan dengan sangat penurut meminum obat penghancur itu.

Kalu melihat Shi Yan meminum habis obat itu, lalu dengan nada yang datar ia berkata "Dua mangkuk obat penghancur ini aku berhasil membuatnya dalam sekali percobaan."

Mo Yanyu menganggukkan kepalanya, "Yang penting, jika tubuh Gu Luo membusuk, maka sudah pasti ada yang aneh dengan tubuh bocah ini, Yanyu mengerti maksud dari guru."

"Hmm." Kalu menganggukkan kepalanya, "Besok di waktu yang sama aku akan datang kembali, kita akan segera tahu setelah kita membandingkannya."

*** 

Di malam hari, Shi Yan duduk di atas tanah, dengan ekspresi yang berat pelan-pelan menggerakkan inti energinya.

Inti energi itu pelan-pelan arahkan olehnya, bersambung hingga menuju pembuluh darah utama, ketika pikirannya bergerak tidak menentu, inti energinya juga bergerak dengan sangat gesit, dari pembuluh darah yang satu menuju pembuluh darah lainnya, mengikuti arah pemikirannya, inti energi itu bergerak kesana kemari di setiap pembuluh darahnya, benar-benar seperti ular yang gesit.

Pelan-pelan, inti energi itu mengikuti aliran darah di tangan menuju jari telunjuknya. Shi Yan memfokuskan pikirannya, inti energi itu pelan-pelan kembali ke pembuluh darah yang ada di tangannya lalu berputar dengan cepat dan bergerak menuju jari telunjuknya, kecepatannya semakin lama semakin cepat!

Jari telunjuknya mengeluarkan bunyi yang aneh, Shi Yan dapat merasakan rasa sakit yang menusuk semakin bertambah, semua inti energi itu bergerak menuju jari telunjuknya. Jari telunjuk Shi Yan bergetar ringan, seperti ekor ular yang tidak berhenti menggerakkan ekornya.

Inti energi berkumpul di jari telunjuknya dan tidak berhenti memaksa keluar, tetapi tertahan di daging yang berada di kukunya. Meskipun dia berusaha sekeras apapun, inti energinya tidak bisa keluar dari lapisan daging yang berada di kukunya, dan itu membuatnya sulit untuk mengeluarkan inti energi dari tubuhnya.

Shi Yan menarik nafas dalam-dalam, lalu membuat inti energi kembali ke daerah perutnya, sambil bergumam pelan: "Masih tidak bisa..."

Level setelah kelahiran ada tiga tingkat, latihan hingga memiliki inti energi itu merupakan tingkat pertama. Melatih dan mengendalikan inti energi, membuat inti energi mengikuti pikiran dan berhasil melatih Zhou Tian itu merupakan tingkat kedua. Bisa membuat inti energi meluap dari dalam tubuh dan mengeluarkannya itu merupakan tingkat ketiga.

Shi Yan bisa sesuka hati menggerakkan inti energinya karena dia sudah berada di tingkat kedua. Beberapa hari ini dia tidak berhenti mengumpulkan inti energi lebih banyak dan juga mencoba mengeluarkan inti energinya keluar dari jari tangannya. Shi Yan berharap dia bisa segera memasuki tingkat ketiga, tetapi dia sudah mencobanya berkali-kali, setiap kali pasti akan tertahan di daging yang berada di ujung kukunya, benar-benar sangat sulit untuk menembus.

"Sepertinya latihan para ksatria tidak semudah itu dimana bisa berhasil dalam satu kali latihan, inti energi juga masih belum cukup kuat, hanya bisa menunggu inti energi bertambah kuat baru bisa lanjut menyerang." Gagal sekali lagi dan itu membuat Shi Yan hanya bisa mendesah pasrah dalam hati. Dia tahu karena sekarang dia dalam situasi yang berbahaya, oleh karena itu dia sangat buru-buru.

Dia tahu besok di waktu yang sama, tubuhnya akan tetap segar bugar, sama sekali tidak akan terpengaruh efek dari obat penghancur. Tetapi budak obat yang bernama Gu Luo itu lambungnya sudah pasti akan mulai bernanah, mungkin saja itu akan segera menyebar di semua organ dalamnya.

Jika Kalu sudah membandingkan mereka, maka dia akan segera menyadari tidak ada yang salah dengan obat penghancur itu dan dia juga akan segera sadar tubuh Shi Yan berbeda dengan orang lain, pada saat itu mungkin akan muncul masalah yang baru. Mungkin juga hari-hari damainya akan segera berakhir. Mo Yanyu, demi menghilangkan masalah yang akan muncul selanjutnya, kemungkinan juga akan segera turun tangan.

Mungkin saja besok pagi Gu Luo akan menunjukkan tubuhnya yang sudah terkena efek dari obat penghancur itu, mungkin saja besok pagi dia akan mengalami malapetaka. Saat itu para ksatria tidak akan mungkin berlatih seperti sekarang, mereka akan mengawasinya dan Shi Yan tidak akan mempunyai kesempatan apapun lagi.

Shi Yan mengangkat kepalanya memandangi bintang-bintang yang bertebaran di atas langit malam. Ekspresi Shi Yan tegas dan gigih, dia tahu, jika dia ingin hidup, malam ini dia harus bergerak! 

  ...