Setelah pertemuan dengan Chen Fan kemarin, Jiang Churan tak lagi menghubunginya. Kalau mereka berdua bertemu di sekolah, mereka hanya menganggukan kepala.
Jiang Tanqiu semakin akrab dengan Chen Fan. Dia memang tidak begitu menganggap Chen Fan sebagai teman sebangkunya. Tetapi, mereka masih bisa komunikasi dengan baik, bahkan juga kerap makan bersama. Hanya Jiang Tanqiu saja, teman di kelas, yang dengan dengan Chen Fan.
Hari ini, Chang Wen mencari dua orang untuk membantu membawa peralatan tim basket.
"Tim basket sekolah akan bertanding siang ini, Jiang Tanqiu dan Chen Fan, kalian berdua pergi angkat minuman."
Setelah Chang Wen selesai bicara, dua anak itu langsung pergi.
"Jiang Tanqiu berkata, "Dia itu (Chang Wen) hanya ingin mengejar Si Yingxia, tapi juga menganggap kita berdua budaknya, seenaknya saja memberi perintah pada orang lain."
Chen Fan hanya diam saja.
"Sikapmu sangat baik, pada sering dijahili oleh Chang Wen, tapi sekarang aku juga ikut dijahilinya."
Chen Fan masih diam, pura-pura tidak mendengar perkataan Jiang Tanqiu.
Mereka sampai di Gedung basket pada siang hari dan sudah banyak orang yang hadir. Sebagian besar yang hadir adalah perempuan. Semua para penonton mengarah pada pintu masuk untuk melihat ketua tim dan anggotanya memasuki ruangan. Mereka menunggu Si Yingxia masuk lapangan basket. Saat ini suasana di gedung sangat riuh akibat begitu banyaknya sorakan dan suara tepuk tangan.
"Apakah harus segila gini?" tanya Chen Fan yang terkejut melihat sorakan para perempuan.
"Sesama manusia kalau dibanding-bandingkan pasti akan membuatmu marah," balas Jiang Tanqiu sambil menghela napas. "Seperti ketua kelas kita, perempuan yang sangat sangat cantik, tapi aku tak tahu mengapa Si Yingxia tidak meresponsnya sama sekali. Huh!!"
Chen Fan hanya menggelengkan kepalanya.
Chen Fan bukan dengki pada persoalan tersebut, sebab lima ratus tahun yang lalu Chen Fan mengelilingi galaksi, melihat banyak Dewi, para Perempuan Bijak, Perempuan Yang Berkualitas Tinggi pada intinya. Bagaimana mungkin dia menginginkan kelompok perempuan yang tidak ada apa-apanya?
Yang paling lucu adalah setelah dia di bumi selama setengah bulan, lagi-lagi dirinya harus bertemu dengan Yang Chao.
Di tim basket ini, yang paling terkenal hanyalah Yang Chao dan Si Yingxia, banyak perempuan yang menyukai dua laki-laki basket itu.
"Apakah kamu bisa melihat pria yang tinggi itu? Dia adalah Yang Chao, ketua sekolah. Sangat pintar sekali."
Jiang Tanqiu melanjutkan bicaranya: "Ayahnya adalah CEO dari Hotel Tian Sheng. Kalau kita makan dalam satu kali saja di hotel itu, kita akan menghabiskan uang lebih dari 3000. Sebelumnya ada orang yang berani mengganggunya, namun orang itu dipukul kakinya hingga patah. Keluarga Yang Chao meminta maaf dengan memberikan uang pada keluarga yang anaknya mengalami patah kaki. Keluarga anak itu akhirnya memaafkan. Sekolah sendiri tidak mengeluarkan Yang Chao melainkan hanya memberi skorsing saja."
Jiang Tanqiu mengatakan lagi dengan nada iri dan benci: "Kapan ya kita bisa memiliki kedudukan sosial seperti Yang Chao. Kalau bisa, kurasa hidup akan lebih bagus."
Jiang Tanqiu masih berbicara: "Sudah… sudah, aku terlalu banyak berpikir. Kita berdua, jika dibandingkan dengan Yang Chao, ibarat langit dengan neraka."
Chen Fan tertawa tetapi tidak membalas ucapan Jiang Tanqiu.
Latar belakang Jiang Tanqiu sebenarnya baik, tetapi kalau dibandingkan dengan Yang Chao tentunya sangat berbeda jauh.
Dalam latihan hanya Si Yingxia yang mengambil bola, karena dia selalu mampu untuk menghindari trik dari lawan. Dan setiap kali dia pasti mencetak gol, semua perempuan langsung bersorak.
Setelah selesai lomba, Tim Ketua bersama Tim Biasa menghasilkan score 88 dan 22, mereka menjadi idola semua orang yang ada di lapangan.
Setelah lomba, Chang Wen langsung lari dan memberikan sebotol air putih, dan mengelap keringat Si Yingxia dengan kain bersih.
Si Yingxia merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling beken di sekolah.
"Jiang Tanqiu, Chen Fan, kalian berdua mengapa masih berdiri di sana? Cepat berikan minuman kepada para pemain! teriak Chang Wen.
"Ayo…" Chen Fan memukul pelan pundak Jiang Tanqiu.
"Terima kasih, ya," jawab Yang Chao sambil melihat Chen Fan dengan wajahnya yang pucat dan memerah.
"Ada apa?" Yang Chao ditanya oleh salah seorang kawannya.
"Ah, tidak ada apa-apa," jawab Yang Chao seraya tersenyum.
"Sudah lama tidak jumpa," ujar Chen Fan singat.
Chen Fan juga tidak bicara terlalu banyak dengan Yang Chao, lalu mengajak Jiang Tanqiu pergi.
Setelah Chen Fan pergi, Yang Chao menghela napas.
"Itu bukannya Jiang Tanqiu dan anak baru, ya?" Tanya Si Yingxia sambil minum.
"Kamu kenal dengannya?" tanya Yang Chao penasaran.
"Namanya adalah Chen Fan, anak baru di kelas. Orang yang sangat biasa, kau menyuruhnya mengangkat minuman," balas Chang Wen.
Di dalam mata Chang Wen, Chen Fan tidak bisa dibanding dengan Si Yingxia ataupun Yang Chao. Kalau dibandingkan dengan Jiang Tanqiu, Chen Fan juga masih kalah.
"Kalau aku sendiri bukan ketua kelas, satu kalimat pun aku tak mau berbicara dengannya. Buang-buang waktu saja," lanjut Chang Wen dengan nada menghina.
Yang Chao juga tidak terlalu banyak bicara, karena dia masih merasa malu karena adanya peristiwa di Royal Entertainment. Kalau Yang Chao bercerita pada teman-temannya basketnya, pasti Yang Chao akan menjadi bahan tertawaan.
….
Yang Chao tidak sadar kalau Chen Fan sudah mulai sekolah di sana selama setengah bulan.
….
Malam ini, Chen Fan akan bermeditasi, duduk bersila di atap gedungnya. Sejak dia mulai sekolah sampai saat ini, Chen Fan belum sekalipun melatih diri. Hari ini adalah saatnya untuk melatih diri.
"Aku rasa hari ini aku akan mencapai tingkat pembentukan fondasi tingkat menengah."
Chen Fan tidak bergerak, sebab dia menggunakan metode 'Xu Kong Lian Ti Jue'. Aura dalam sepuluh kaki dan daerah sekitarnya berubah menjadi segumpal cahaya; sederhananya, dari semua titik akupuntur di tubuhnya.
Semakin lama berlatih, semakin banyak ia kehabisan tenaga karena metode Xu Kong Lian Ti Jue, bahkan napasnya sempat berhenti, tubuhnya pun saat ini lapar akan energi.
Pada saat ini, Yuehua di langit sepertinya tertarik dan berubah menjadi energi dingin untuk masuk ke tubuhnya. Dari luar, Chen Fan diselimuti cahaya putih samar-samar. Saat ini, Chen Fan seperti bukan seorang manusia.
Pembentukan fondasi ini memiliki banyak penghalang dan sebenarnya tidak harus menggunakan energi Yuehua, tetapi metode 'Xu Kong Lian Ti Jue' sangat sombong: latihannya sangat susah, ditambah lagi dengan penyerapan energi yang begitu banyak.
Di tubuhnya ada kekuatan Zhenyuan yang cepat, dan akan menjadi semakin longgar dalam induksi Chen Fan, terlebih lagi ketika dia sudah hampir mencapai pembentukan fondasi di tingkat menengah.
Tetapi ini masih belum cukup, aura atau Yuehua masih kurang jauh.
"Untungnya, ketika berlatih untuk Weifu, aku menyimpan beberapa kapsul Yuan Dan."
Chen Fan mengeluarkan 3 kapsul Xiao Pei Yuan Dan, dan langsung menenggaknya. Kapsul tersebut masuk ke paru-paru, mengalir cepat menuju ke semua organ tubuhnya dan panas. Ada kepuasan dalam pikirannya.
Terakhir ada suara: "Runtuh".
Penghalang terbuka!
Sel-sel mengalir ke seluruh tubuh, dan dia menjadi lebih kuat, lalu mengalir legi dengan lebih cepat ke arah meridian tubuh. Chen Fan terlihat semakin kuat dari detik hingga detik berikutnya.
Bukan hanya kekuatan Zhenyuan yang mengendap di tubuhnya.
Bukan pula hanya elemen sejati, tetapi juga tubuhnya pun berangsur-angsur menjadi lebih kuat dengan injeksi energi. Melatih diri dan menjadi Dewa bukan hanya sekedar menjadi Dewa, tetapi juga sebuah evolusi kehidupan manusia. Ketika Anda berlatih ke tingkat yang tinggi, Anda akan berubah secara bertahap dari tubuh fisik menuju ke kehidupan vitalitas, bahkan hidup dalam alam jiwa. Di situlah Anda bisa disebut memiliki keabadian, atau orang yang abadi.
Setelah mencapai di tingkat pembentukan fondasi tingkat menengah, di mimik wajah Chen Fan tidak kelihatan apa-apa, yang pasti Chen Fan semakin kuat dari sebelumnya.
Chen Fan menghela napas, kemudian berdiri.
Menghabiskan waktu sebulan hingga akhirnya dia telah mencapai di 'pembentukan fondasi tingkat menengah' ini.
"Kali ini kalau tidak ada Xiao Pei Yuan Dan, kurasa aku harus berlatih selama setengah bulan lagi. Setelah itu baru aku bisa mencapainya, kelihatannya akan berhasil," Chen Fan berkata dalam hatinya.
Hari kedua. Chen Fan mengangkat telpon dengan terkejut lantaran Zhou Tianhao-lah yang tengah menelponnya.
Zhou Tianhao hanya mengatakan: siang nanti di Hotel Ming Dou, dia akan mentraktrir Chen Fan makan dalam rangka permohonan maaf.
Chen Fan berpikir sejenak, dan memberi jawaban: setuju.