Tepat setelah Joe Orlando meninggalkan ruangan Alicia, kedua kelopak mata wanita itu terbuka secara perlahan. Jika saja pria itu menunggu sedikit lebih lama, mungkin dia akan menghabiskan waktu lumayan lama di tempat ini. Bukan mengobrol dengan putri bungsunya itu.
Namun sayang, Joe terlalu terburu-buru. Sampai melewatkan hal ini. Akan tetapi, hal ini justru baik bagi Alicia.
Wanita yang telah mendapat penyiksaan dari Ivy sampai membuatnya tak berdaya seperti ini, pandangannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan. Masih berada di ruangan yang sama, dan itu cukup membuatnya kecewa.
Kedua matanya yang sudah terbuka, tiba-tiba tertutup lagi. Tidak berapa lama, kembali terbuka. Terus seperti itu untuk beberapa saat. Mungkin Alicia masih merasa pusing atau apa.
Bukan hanya itu, ekspresi wajahnya pun sesekali terlihat meringis. Seolah menahan sakit. Pantas saja, beberapa bagian dari tangannya diperban. Hal itu ulah siapa lagi, jika bukan ulah Ivy.