"Sial! Pantas saja Daryo terlibat!" Arvin mengumpat. Kemudian menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi. Merasa lelah. Lagi-lagi Daryo.
Sungguh. Jika ini semua berulang kali berakhir dengan nama itu, rasanya Arvin sudah muak. Pria itu. Satu nama itu. Kenapa selalu dia?
Elvan yang memang sudah tahu detail mengenai kasus ini. Bahkan kriminal profiler itu pun telah membaca laporan atas kesaksian Daryo di kasus kedua. Yang mana, saat itu statusnya hanya sebagai saksi.
Lalu, di kasus berikutnya. Pria itu kembali ditangkap. Kali ini statusnya hampir menjadi tersangka. Karena satu-satunya orang asing yang berada di TKP saat itu.
Juga mengenai keinginannya untuk membunuh Indra Wijaya. Hal itu pun hampir memberatkan pria itu. Jika saja tak ada kesaksian lain yang diungkapkan, mungkin saat ini Daryo sudah mendekam di balik jeruji besi.