Sementara Elvan, tatapan matanya masih tertuju pada Damian. Memperhatikan sedetail mungkin setiap gerak-gerik yang pria itu lakukan. Dia masih penasaran, siapa kira-kira yang telah berhadapan dengan Damian di dalam sana?
Seseorang yang bisa membuat pria ini tumbang dalam sekejap, bisa dibilang cukup langka. Maka jujur saja, Elvan cukup kagum dengan apa yang orang itu lakukan lada Damian. Terdengar sedikit kurang ajar memang. Seolah tertawa di atas penderitaan orang lain.
Karena tidak mungkin jika dia mendadak tak sadarkan diri begitu saja. Mengingat, tak ada hal yang Elvan yakini bisa menjadi pemicu terjadinya hal itu. Jika pun Damian pingsan karena ingat akan tragedi itu, rasanya sungguh mustahil. Kelewat mustahil.
Elvan sangat ingin bertanya padanya, tapi dia merasa sangat sanksi. Dia sudah beberapa kali berbincang dengan pria itu. Dan tidak ada satu pun informasi yang didapatkan.