Bola mata bulat dengan bulu yang lentik. Alis melengkung sedikit tebal, serta tatapannya yang cukup terlihat gelisah. Ekspresi wajahnya pun seolah tidak dapat menyembunyikan rasa cemas yang bergelayut dalam jiwa gadis itu.
Sedari tadi, dia hanya berdiam diri di ruangan dengan warna putih yang mendominasi itu. Pandangan mengedar ke seluruh penjuru. Menelisik setiap sudut. Benda yang dipajang. Juga sesekali mendongak ke arah langit-langit.
Gadis itu tidak lain adalah Ivy. Wajahnya berantakan dengan ekspresi ketakutan. Bekas lelehan air mata masih terlihat mulai mengering di pipinya yang mulus. Begitu juga dengan rambutnya yang acak-acakan. Menambah kesan betapa kacaunya gadis ini.
Sejak kejadian di Rumah Sakit Jiwa Eden, dia tidak henti berontak. Menangis, bahkan menjerit minta dilepaskan. Namun sayang, seseorang yang membawanya menulikan telinga. Membawa kendaraan beroda empat yang mereka tumpangi dengan kecepatan yang tidak bisa dikatakan pelan.