Darren masih mematung di tempatnya. Sorot mata tajam memperhatikan setiap gerak-gerik yang Damian lakukan. Rekan dalam bisnis gelapnya itu tengah berbincang dengan Aerilyn. Dokter jiwa yang hendak Damian temui.
Sedikit dia menguping pembicaraan mereka. Meski begitu, Darren tidak bisa terlalu fokus sebetulnya. Wajah gadis yang menyerangnya tadi, terus terbayang dalam ingatan. Entah mengapa, seperti ada yang menarik dari gadis itu.
Berbekal semua rasa penasaran yang bergelayut dalam benaknya. Darren pun memutuskan untuk beranjak dari tempat Damian berada.
Sungguh. Dia sangat ingin tahu mengenai gadis itu. Siapa dia? Kenapa wajahnya begitu mirip dengan seseorang yang tengah dicari? Dan kenapa berada di tempat ini?
OK. Pertanyaan ketiga terdengar seperti tidak begitu penting. Karena ya ... jika otak dan jiwa gadis itu tidak bermasalah, maka sangat mustahil dia dirawat di tempat ini. Pun kemungkinan melakukan penyerangan kepadanya pun sangat nol besar