Selepas kepergian Arvin dan Elvan, Aerilyn masih duduk di bangku itu. Termenung dengan atensi yang menatap kepergian kedua teman masa kecilnya itu. Baru beberapa menit dia berbicara dengan keduanya, juga melepas rasa rincu yang lama terbendung. Sekarang sudah dipisahkan begitu saja.
Aerilyn tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Arvin di tempat ini. Di mana, dulu ayah mereka pun merintis bisnis di tempat ini. Begitu juga dengan pertemuan singkat mereka kali ini, sedikit membuatnya kecewa.
Dia masih ingin berlama-lama dengannya. Mengobrol mengenai banyak hal. Saling mengetahui kehidupan masing-masing di masa ini. Juga, mengenang masa lalu pun mungkin tidak akan salah.
Gadis itu sangat merindukannya selama ini. Berulang kali dia berusaha untuk mencari keberadaannya secara diam-diam. Akan tetapi semuanya berakhir nihil. Tidak ada satu informasi pun yang dia dapatkan.