"Bagaimana keputusanmu, Dami?"
Pertanyaan yang Juro ajukan itu membuat Damian harus berpikir lebih cermat lagi. Dia sadar jika ayahnya itu sungguh tidak sabar dengan jawaban apa yang akan diberikan. Juga tampak sama bingungnya dengan Damian.
Bahkan bisa dibilang, Juro jauh lebih bingung lagi. Seumur hidupnya, pria itu baru kali ini merasakan beban yang begitu berat di pundaknya. Mungkin karena usia yang terus bertambah juga. Sehingga membuatnya berpikir demikian. Pun merasa semakin tak berdaya.
Untuk Damian sendiri, pria itu masih saja bersandar pada sofa. Dia tetap mencoba untuk menjernihkan pikirannya. Agar tidak memikirkan hal lain, selain jawaban yang ayahnya itu inginkan.
Persetan dengan urusannya. Damian bisa membahas itu lain kali. Atau jika ada waktu, dia bisa membahasnya setelah ini selesai. Padahal, setelah ini pun seharusnya ada rapat. Sepertinya pria itu lupa.