Setelah menghubungi Darren, Damian hanya bersandar pada sandaran kursi. Matanya terpejam dengan rapat. Bukan hanya pusing yang terasa di kepala, tapi hatinya juga lagi-lagi berkecamuk.
Dia tidak bisa tenang untuk waktu yang lama. Bahkan sekalipun sudah meminta Darren untuk ikut membantunya, dia sempat dibuat kesal dengan jawaban rekan bisnisnya itu.
Bagaimana tidak? Pria itu malah menjawab jika dia tengah sibuk, dengan berbagai kegiatan yang entah apa itu. Damian tak tahu betul. Pun Darren tidak memberitahunya secara detail.
Bukan hanya itu, kenyataan bahwa akhir-akhir ini dia sudah jarang berada di klub Orion. Untuk mengawasi ruang rahasia, sebagaimana yang sudah Damian tugaskan. Cukup membuat dirinya bertanya-tanya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Jika dia ingat lagi, tingkah Darren cukup aneh tepat setelah menghilangnya Alicia. Dia dipinta untuk mencari wanita itu, tapi seolah tak peduli.