Suara benda yang pecah, menginterupsi Damian. Dalam sekejap, telinga pria itu meruncing. Pendengarannya menjadi lebih tajam lagi.
Berjalan dengan mengendap-endap, Damian mencoba menyelinap memasuki rumah itu. Kebetulan sekali, pintu depan tidak dikunci. Maka dia pun bisa dengan mudah memasuki ruangan itu.
Semakin memasuki rumah itu. Damian merasa dibuat deja vu. Untuk sekejap, dia kembali mengenang masa lalu.
Tepat ketika sampai di ruanga keluarga, Damian cukup dibuat terkejut ketika mendapati seseorang berpakaian serba hitam, tengah terduduk lesu dan bersandar pada sofa. Kepala pria itu menunduk, disembunyikan tepat di antara lututnya.
Naluri yang Damian miliki seketika aktif. Menyuruhnya agar lebih waspada lagi. Tangan pria itu menyelusup ke dalam saku jas yang dikenakan. Merogohnya dan mengeluarkan sebuah senjata api, yang biasa dipakai oleh pihak kepolisian.