Riyan tertawa miring. Kemudian melempar puntung rokok di tangannya ke dalam selokan dam beranjak menuju kamar rawat mamanya.
Entah, tidak fokus atau gimana, ketika berada di tikungan, tiba-tiba tubuhnya menabrak sesuatu.
"Brugh!
"Maaf, Mas. Saya tidak sengaja," ucap seorang gadis. Nampak bersalah.
Riyan menatap gadis tersebut sampai bengong. Ia terpukau dengan gadis berambut ikal sebahu itu. Sambil menyibak rambutnya yang menutupi sebagian wajahnya kebelakang, sekali lagi gadis itu berkata, "Maafkan aku, ya Mas."
"Iya tidak apa-apa. Saya tidak lihat, tadi jalannya," ucap Riyan lagi.
"Ya sudah, mas saya permisi dulu."
Riyan hanya diam, menatap gadis yang nampak anggun itu sampai bengong, sampai seorang suster yang mendorong pasien dengan kursi roda membuyarkan lamunannya.
"Permisi!"
"Eh, iya maaf," ucap Riyan. Tanpa sadar dia sejak tadi berada di tengah jalan.
Dengan segera, pria itu pun berjalan menuju ke kamar rawat mamanya.