Selama perjalanan menuju bandara Soekarno-Hatta, Elis memulai obrolan dengan Alfa terkait hubungannya dengan Tika. Sampai sejauh ini, Elis masih belum tahu, kalau Tika sebenarnya adalah asisten Alfa di rumahnya. Yang Elis tahu, dia hanyalah seorang tukang kebun di rumah konglomerat, dan malamnya dia mencari kerja serabutan sebagai barista di sebuah bar ternama. Entah, bagaimana jadinya jika nanti Elis tahu, jika rumah itu adalah Alfa pemiliknya.
"Hubungan kamu sama Tika udah sejauh mana? Sepertinya kalian makin dekat ajax kata Elis sambil meletakkan ponselnya ke dalam tas, setelah ia mematikan video call dari Aldo.
"Hah, deket? Deket gimana, sih? Orang kita cuma berteman," jawab Alfa dengan nada datar, pandangannya pun juga lurus ke depan.
Alis menoleh ke samping. Memandang pria tersebut, kemudian ia tersenyum lalu tertawa terbahak, "Hahaha, lihatlah dirimu sekarang, Fa. Hahaha," ucapnya sambil memegangi perut, sementara tangan sebelahnya menutup mulut.
