Pukul tiga sore, semua teman-teman Elis sudah pada cabut. Yang berada di kantin kampus hanya ada dia dan Alfa saja. Membahas soal kos-kosan dan pekerjaan untuk Elis.
"Bagaimana?" tanya Alfa lagi, meyakinkan.
"Kalau soal pindah kos sih aku fine-fina saja. Tapi... "
"Tapi, apa? Kamu gak siap pindah kerja? Atau jangan-jangan kamu memang sudah mulai suka lagi sama itu, si Riyan," jawab Alfa menerka-nerka sambil menatap tajam ke arah Elis.
Elis mendesah kesal sambil melihat ke arah Alfa. "Kamu ini... gak ada pikiran lain, kah selain menuduhku yang bukan-bukan?" kesal Elis pada Alfa.
"La terus, siapa yang tidak berfikiran demikian. Coba saja kamu bayangin, jika aku terlalu baik sama kamu, aku tulus, perhatian pengertian dan selalu ada buat kamu. Apakah kamu tidak akan suka sama aku jika teru-terusan aku buat gitu? Ingat, cinta itu datang karena biasa. Atau, bahasa jawanya tresno jalaran soko kulino."