Karena tidak mendapatkan respon dari Riyan, gadis itu kembali menyapanya.
"Sendiri saja, Mas? Perlu teman?" ucapnya sambil duduk di kursi sebelah Riyan duduk.
"Mas, tuangkan satu lagi!" seru Riyan pada barista cafe tersebut. Ia masih cuek dan mengabaikan gadis tersebut.
Wanita itu berdecak kesal. Dalam hati ia mengumpat dan mengutuk Riyan. Demi apapun, wanita itu bersumpah harus bisa mendapatkan Riyan. Akhirnya, ia pun berjuang lebih keras lagi. Karena, menggunakan sapaan sudah tak bisa kini, ia pun mulai menggunakan cara lain.
Gadis berbaju kuning itu pun beranjak dari tempat duduknya, dia berdiri di dekat Ryan dan memegang pundaknya.
"Mas, Kok diam saja dari tadi kenapa main terus patah hati, ya?" ucap gadis itu sambil mengelus pundak Riyan.
Riyan sebenarnya sangat risih. Tapi, ia masih diam. Di kepalanya terus di penuhi tentang Aldo. Ia tahu, bagaimana kondisi Aldo saat ini. Ia sudah didesak mamanya agar segera menikah. Tapi, ia masih belum memiliki pasangan.
