Aldo memandang jalan ke arah mobil teman Elis tadi pergi. Kemudian, ia menyebrang jalan dan kembali masuk ke area perusahaan. Belum juga dia sampai ke tempat yang ingin dia tuju, tiba-tiba di lobi ia sudah melihat seorang gadis yang sepertinya sejak tadi tengah sibuk mencarinya.
'Duh, mesti kabur ke mana, ini?' umpat Aldo dalam hati. Ia pun putar balik dan hendak pergi ke mana saja yang penting aman dari wanita tersebut. Bukan dia menghindar dari masalah. Sebenarnya permasalahan sudah selsesai. Tapi, namanya wanita yang juga banyak maunya, dan sudah merasa membantu, jelas, ia menuntut sesuatu lebih yang kiranya bisa menguntungkan. Andai saja itu barang, atau materi. Aldo tidak perlu kabur-kaburan seperti ini. Tapi, ini soal hati. Setelah menjadi pacar palsunya selama kurang lebih tiga bulan, Angel bilang kalau dia benar-benar merasa nyaman dan ingin menjalin hubungan yang sebenarnya. Sementara Aldo, mencintai Angel sedikitpun tidak.