"Do, aku mau nanya sama kamu. Tapi kamu jangan marah, ya?" ucap Riyan.
"Memangnya kamu mau tanya apa, Yan? Katakan saja. Aku janji tidak akan marah."
"Kamu apakah sudah menemukan pria lain selain aku?"
Aldo menyipitkan matanya, kemudian berkata, "Tidak Riyan. Maaf jika selama ini aku selalu menghindarimu. Hubungan kita selama ini salah. Aku ingin kembali menjadi pria normal sepenuhnya dan hidup sebagaimana mestinya."
Riyan diam, kemudian menatap Aldo. Ia teringat bagaimana hubungannya dulu, mulai dari saat bersahabat dan sama-sama menjadi fakeboy, hingga keduanya menjadi sepasang kekasih sama jenis. Itu sulit Riyan lupakan. Ada rasa takut kehilangan jika nanti seandainya Aldo menjalani hidupnya sebagai pria normal dan tak lagi menjadikan dirinya sebagai prioritas. Tapi, di sini lain, ia mulai tak lagi mengerti akan dirinya jika sudah bersama dengan Elis. Dia adalah gadis pertema setelah ia menjadi belok yang mampu membangkitkan jiwanya sebagai pria.