Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Genshin Impact Asmr Rp Yae Miko

The Fox Goddess Just Wants to Tease Me!

**The Fox Goddess Just Wants to Tease Me!** (*Kitsune-sama wa Boku o Karakau Koto Shika Kangaeteinai!*) Leon Aldrest always believed his childhood friend, Yae, was just an ordinary girl—until the day she mysteriously vanished, leaving behind only a bracelet and a promise that they’d meet again. He spent years holding onto that memory, waiting for her return. Fast forward to the present: Leon is now a rising adventurer, making a name for himself in the bustling city of Estoria. Life is tough but manageable—until one fateful quest sends him deep into an ancient forest… where he accidentally frees a mischievous fox goddess sealed away for centuries! But instead of destruction or divine wrath, the first thing she does is—pinch his cheeks?! “W-Wait… Yae?! Why do you have nine tails?!” “That’s what you notice first? Baka~!” As it turns out, Yae was never just a normal girl—she was a **fox deity** all along! And now that she’s back, she’s got one goal: to **tease Leon relentlessly** while making up for lost time! Between troublesome divine politics, jealous goddesses, and a clueless adventurer who still doesn’t realize how deep Yae’s feelings run, Leon’s life is about to become a whirlwind of chaos, romance, and **endless fox-related pranks**! **Will Leon survive the torment of a lovestruck trickster goddess? Or will he finally see through her teasing and uncover the truth behind her feelings?** A heartwarming (and infuriating) **romantic comedy** filled with **divine mischief, childhood promises, and one overly affectionate fox deity** begins now!
BoredNovelist · 542 Views

Ingin Selalu Bersamamu

Pria bersetelan formal menjeda langkah, memandang isi kamar putranya. Berantakan. "Tidak biasanya kamar kamu seperti ini, apa yang terjadi sampai hati mengobrak-abrik barang-barang?" tanyanya. Rakha menoleh sendu ke ambang pintu dengan perasaan hancur berkeping." "Papa sudah pulang," Rakha menggumam pelan. Miko melangkahi bantal tergeletak di sisi pintu, memindahkan gulungan selimut ke tempat tidur dan banyak lagi kegiatan dilakukannya membereskan kamar. "Belajarlah menjadi lelaki dewasa. Jangan melampiaskan emosi ke benda-benda di sekitar, ini mencerminkan sikap kekanak-kanakan," tegur Miko. "Papa tidak tahu alasan aku marah," lirih Rakha. Selesai merapikan isi kamar, Miko duduk di sofa. "Kemari. Ada sesuatu penting ingin Papa bicarakan," ucap Miko sungguh-sungguh. Rakha menolak bangkit. "Prihal bisnis lagi? Aku tidak semangat diskusi lain kali saja membahasnya." "Bukan. Ini tentang perjodohanmu dengan putri teman Papa," jelas Miko. "Hatiku sedang patah tidak sebaiknya Papa menghibur aku dengan gurauan atau lelucon, bukan menambah beban pikiranku dengan memberitahu aku hendak dijodohkan," miris Rakha. Miko merogoh saku jas kantornya, beranjak mendekat dan menyodorkan sebuah foto kehadapan Rakha. "Perhatikan baik-baik. Dia yang akan menjadi istrimu," kata Miko. Rakha mengambil foto tersebut, menatap datar gambar perempuan berwajah anggun yang tengah tersenyum lembut. "Armala satu-satunya putri tunggal Adinata dan Farah. Kamu dan dia sama-sama anak pertama bedanya kamu memiliki adik. Armala tidak. Kalian dijodohkan tanpa sepengetahuan Mama dan adikmu agar pernikahan kalian berjalan lancar tanpa hambatan," terang Miko. "Papa tidak ada bedanya dengan Mama dan Luna, mengatur aku sesuka hati," sedih Rakha. "Berhenti protes. Terima pilihan Papa. Jika Aqeela mencintai kamu mana mungkin dia meninggalkanmu untuk Fattah. Jika Aqeela tulus mencintai, seratus lelaki yang datang menawarkan cinta sudah pasti ditolak demi menjaga perasaanmu. Tetapi kenyataannya Aqeela tidak menolak Fattah," sambung Miko. "Dari mana Papa tahu Aqeela mengkhianati Aku? Apa mungkin dibalik kandasnya percintaanku ada campur tangan—" "Menuduh Papa?" sela Miko. "Aku tidak menuduh hanya saja terasa janggal di saat hubunganku dan Aqeela rusak, Papa mengungkapkan perjodohan ini seperti jauh hari sudah direncakanan tapi kalau Papa tidak terlibat dalam hal ini dari mana Papa mengetahui semuanya?" terheran Rakha. "Dimas memberitahu segalanya," jawab Miko. Rakha merosotkan bahu, usaha menyembunyikan masalah dari Papa berakhir percuma karena Dimas suka rela membocorkannya. "Selama ini kamu memberikan yang terbaik kepada Aqeela, tidak perlu menyesal ditinggal pergi. Tidak ada gunanya meratapi kepergian cinta. kamu pantas hidup bahagia, membuka lembaran baru dengan Armala," lanjut Miko. Rakha mengusap air mata, mengangguk siap menjalani kehidupan baru bersama Armala.
Penabiru · 8.6K Views
Related Topics
More