lari! lari! lari!!
sekarang itulah yang bisa kami lakukan, apapun yang terjadi aku akan melindungi adik adikku! aku bersama saudara saudaraku telah di tolong oleh wanita dan pria yang tak di kenal ia berkata bahwa sebentar lagi akan datang lebih banyak iblis yang telah membantai kampung halaman kami, di liat dari langit sebuah lingkaran aneh terbuka bagaikan serangga mahkluk - makhluk keluar dengan banyaknya, dan di tengah pelarian kami tiba - tiba adik Perempuanku terjatuh.
"kaka kakiku sakit, Tomi juga juga sudah nangis dari tadi" sebuah suara gadis kecil itu menembus diriku, ia adalah adik perempuanku Lia yang berumur 8 tahun sedangkan Alex adik laki lakiku baru berumur 5 tahun mereka berdua nampak mengeluarkan air mata menangis tak tau apa yang terjadi.
aku memeluk mereka berdua dengan berkata
"sudah jangan menangis, Lia kamu kan seorang kaka, seperti mama lia itu kuat dan bersemangat sedangkan Alex keren dan pemberani bukan? seperti kaka jadi kalian berdua itu tak cocok untuk menangis ingat kan janji kita kemaren jika menangis???"
"menangislah di pelukan orang yang di sayang!" jawab mereka serentak. nampaknya mereka sudah cukup tenang.
Lia berkata "ka aku cape mau jalan aja bisa?"
sebelum aku menjawab Alex menggangguk tanda setuju bahwa iya pun kelelahan.
"oke kita jalan bersama tapi ingt ya saling berpegangan tangan~".
kemudian aku memegang tangan adik adikku di sisi kiri dan kanan, aku berkata seperti itu dengan nada ceria serta senyuman namun di balik itu aku sangat ketakutan, aku takut bila ada iblis yang mengejar kami atau kami di serang dari balik hutan yang lebat ini. semua yang aku pikirkan semuanya tak luput dari kami akan di serang dan tentu saja dengan badanku aku akan menjadi perisai daging untuk adik adikku, namun apa yang selanjutnya terjadi? jika aku mati maka adik adikku akan mati dan itulah yang paling menakutkan.
"kaka tangan kaka dingin..." alex berbicara padaku namun Lia membalas.
"ckck Alex tangan kaka dingin karena kaka sedang gugup berada dekat Lia yang cantik iya kan ka!?"
"wah kok lia tau kaka gugup di cintai sama lia dan alex hehe"
"jangan gugup ka. lagian kk lia gk ada cantiknya" seperti biasa bicara Alex selalu datar dan kata - katanya menusuk setelah itu Lia nampak marah padanya, mereka saling sahut menyahut ribut satu sama lain namun berkat itu semua keadaan akupun ikut menjadi tenang.
setelah beberapa menit kami berjalan tiba2 terdengar suara di balik dedaunan, aku memerintahkan adik adikku untuk diam lalu kami bertiga mencoba untuk melihat dari celah daun.
"MAJU!"
nampak pria - pria yang sangat menakutkan kulit mereka hitam pekat dengan mata yang melotot seakan akan matanya bisa keluar kapan saja, pria itu mencabuk beberapa orang yang sedang berbaris telanjang bulat pria maupun wanita serta anak anak berbaris dengan leher yang di ikat dengan benang tipis dan itu hanya dapat di lihat dari pantulan cahaya matahari.
sebuah cambuk di lontarkan pada seorang pria paruh baya tepat pada betisnya yang tampak luka, "gwuah!!" kata pria itu merintih kesakitan dan secara tak sengaja ia terpeleset CRASHHH!!!!!! sebuah batok kepala terlepas dari tubuhnya.
kami bertiga terkejut melihat pemandangan menjijikan itu dan orang orang yang berbaris terdengar berteriak terkejut. Aku menutup mukutku agar tak muntah namun suara alex yang muntah terlalu besar dan ku lihat Lia pingsan akibat syok. suara alex ternyata di dengar beberapa orang.
"ADA MANUSIA DI ANTARA SEMAK SEMAK TANGKAP MEREKA!!!!!!" teriak salah 1 pria itu mereka berlarian ke arah kami aku mencoba menutup mulut alex dan memeluk tubuh Lia yang pingsan dan mencoba untuk tenang.
dengan membawa sebilah parang 5 orang datang ke semak lalu menebas secara membabi buta namun entah keberuntungan atau keajaiban mereka salah menyerang.
"DASAR BODOH MEREKA DI SEBELAH SANA!! KEMARI AMBIL PANAH DAN SERANG MEREKA!!!" aku yang mendengar itu nampak terkejut dari mana iya mengetahui posisiku 5 orang tadi kembali untuk mengambil panah dan terhilat bola mata tepat di sebelah alex yang ternyata itulah alasan orang itu mengetahui posisiku.
"ba*gsat kau sadar juga". nampak pria dengan mata melotot itu berbicara dengan 1 bola mata.
dengan cepat aku mengambil kayu yang tak jauh dari tanganku lalu menghancurkan bola matanya.
"SAKITTTT B*NGSAT MATI KAU BR*NGKSEK!! KU CINCANG KU POTONG KAU KECIL KECIL BOCAH!!!" pria itu kesakitan yang membuat ia tak sengaja menarik tali yang menyambung ke leher para orang2 yang berbaris tadi sontak saja sebuah suara potongan yang rapi terdengar dan sebuah kepala berjatuhan ke tanah entah itu pria wanita serta anak - anak semuanya mati mengenaskan darahnya menyembur bagaikan air yang mengalir deras dan para pria yang ingin mengambil panah serta pria yang kesakitan akibat mata yang aku hancurkan tadi mereka semua nampak bermandikan darah, melihat ada kesempatan aku mencoba untuk mengangkat adik adikku dengan kaki yang gemetaran aku mencoba untuk tetap memaksakannya aku mencoba untuk melangkah namun rasanya sangat sangat berat aku yang baru berumur 10 tahun membawa adikku yang umurnya 8 tahun serta 5 tahun air mata dan keringan bercampur membuat mataku perih, untung lah itu membuahkan hasil aku bisa berdiri langkah demi langkah aku berjalan hingga sedikit demi sedikit aku bisa agak terbiasa dengan beratnya.
***
"darah sialan kalian semua kejar mereka dan bawa kemari hidup - hidup walaupun kakinya patah hancur sekalipun bawakan dia padaku biar aku yang akan membunuhnya!!!" tanpa membalas kata mereka semua berlari bagaikan orang kesurupan mengejarkan menerobos dan menendang tempurung kepala yang masih segar.
mereka sangat cepat jika aku dalam 3 detik hanya bisa 4 langkah maka mereka bisa 10 langkah dalam 3 detik.
"Tolong tolong siapa saja tolong aku huhh huhh huhn huhh" aku membuat nafas yang terengah-engah karena aku bisa saja pingsan kapanpun, namun aku mencoba untuk tetap melangkah.
di dalam pikiranku aku mencoba untuk tetap mencari cara bagaimana bisa lolos dari posisi ini berdiam diri dengan sembunyi hanya akan seperti bunuh diri karena mereka yang mengejar kami bukanlah manusia yang terus berlari namun akan menebas semua yang menghalangi jalannya itu dapat di lihat tadi pada saat ia membabi buta menyerang semak - semak salah mengira itu adalah aku satu2nya jalan hanya 1 terus berjalan karena melawan mereka hanya akan mati konyol.
tiba2 bahuku terasa perih aku melihatnya yang ternyata sebuah panah ternyata menggores kulitku, pada saat itu aku berhenti dengan nafas terengah-engah lalu memeluk adik adikku air mata tak dapat aku bendung karena mungkin saja ini adalah akhir dari kami semua. banyak panah terbang ke arahku dapat di lihat sekelilingku anak panah yang menancap di tanah dan pada saat sebuah panah datang ke arahku nampak ada pelindung perisai yang terbuat dari sihir menahannya ketika itu aku seperti melihat sebercak harapan yang datang padaku namun.
"HIIIII KAU JANGAN MATI DULU AKU YANG AKAN MEMBUNUHMU BOCAH KEPARAT!" pria yang aku hancurkan matanya tadi lah yang menyelamatkanku namun juga siap untuk membunuhku, senyuman yang mengerikan sekan akan bisa merobek pipinya dan juga dengan mata melotot nya menambah kesan mengerikan yang membuat trauma aku tak bisa lagi berdiri aku terlalu takut mentalku sudah hancur, aku memeluk adik adikku dengan erat mereka yang pingsan semoga tak merasakan penderitaan dari kematian.
nampak orang2 yang mengejarku tadi mengelilingi dan di tengahnya pemimpin yang aku hancurkan matanya mengambil sebuah parang tumpul namun sangat putih bersih.
"kali ini aku bunuh kau secara perlahan bocah bangsat!" lalu iya pun meyerangku aku meringkuk melindungi adik adingku dari parang miliknya dapat di rasakan sebuah perih dari parang miliknya melukai punggungu ahhh mungkin tubuhku akan terbelah 2 rasany sangat sakit perih dingin darah membasahi celanaku sakit sakit sakit SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT namun iya masih saja memukul punggungku, bahu, pinggang, tulang rusuk, ahh rasanya sangat menyakitkan SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT
dan di saat semuanya menjadi sangat dingin mataku sangat berat rasanya bagaikan lebih mudah untuk tertidur dan aku tau rasanya pasti tak akan bangun lagi namun maaf aku tak bisa melawannya.......................
***